Diluc Ragvindr

6.7K 693 113
                                    

||Special Chapter||
||Drunk Diluc is dangerous||
||Pt. 1||

Entahlah, saya cuma senang dah hampir nembus 10k view...

AHAHAHAHAHAHA

Cuma mengingatkan
Yang belum cukup umur jan baca, tapi kalau mo baca...
Teruntuk kalian semua, tanggung dosa masing-masing ye~

Tapi ini Part 1, masih aman gess~

____________________________

"Tuan Diluc...anda baik-baik saja?" (M/n) bertanya dengan khawatir saat melihat Diluc yang berjalan sempoyongan di jalan.

"Huh~?" Mendengar suara yang familiar. Diluc dengan mata buramnya bisa melihat remaja dengan surai panjang putih keunguan.

"(M/n)...hiccup?" Panggilnya dengan nada lirih dan penuh kebingungan.

"Ya, Tuan Diluc, anda...mabuk?" (M/n) mendekat langsung menutup hidungnya saat mencium bau alkohol yang kuat dari Diluc.

"Siapa yang mabuk...tadi hiccup...aku hanya minum jus anggur...di Tavern~" Melambaikan tangannya, Diluc melanjutkan jalannya.

"Tuan Diluc, ayo saya antar...keadaan anda saat ini tidak memungkinkan untuk berjalan pulang sendiri" (M/n) yang khawatir. Walaupun Diluc kuat tapi jika dia mabuk, apakah mungkin untuk bertarung jika ada musuh?

"Kau mengantarku pulang...hiccup, ayo~" Diluc yang tidak sadar, memeluk (M/n) begitu saja.

Membuat empu yang dipeluk berjengit kaget. Untungnya dia dengan cepat memeluk tubuh Diluc yang melemas. (M/n) menghela nafas, toleransi Diluc terhadap Alkohol memang sangat rendah. Minum satu gelas saja bisa membuatnya melemas dan terlihat rentan seperti ini. Lihat wajah menggodanya...

'(M/n) jangan berpikir yang aneh-aneh!!' (M/n) menggelengkan kepalanya kuat dengan telinga merah.

Halah, bilang aja lu jadi horny wahai pedhonya Diona.

"Tuan Diluc, jika seperti ini aku tidak bisa berjalan..." (M/n) berucap pelan dengan senyum tipis. Tapi wajahnya terlihat bingung.

"Gendong aku...hiccup, kalau begitu" Diluc berbicara sambil menenggelamkan wajahnya di lekukan leher (M/n). Menghirup bau menenangkan yang dia sukai.

"..." (M/n) hanya diam melihat tingkah Diluc yang terkesan manja. Sesekali mendengus geli karena surai merah layaknya api itu menggelitik lehernya.

'...Tuan Diluc seperti kucing jika seperti ini' Batin (M/n) gemas sendiri.

"(M/n)...hiccup, kenapa diam saja cepat gendong aku...hiccup" Mengeluh dengan wajah cemberut lucu. Diluc mencubit pipi (M/n) kesal.

"Baik-baik" (M/n) segera fokus. Melepaskan tangan Diluc dari bahunya. Tapi siapa yang menyangka Diluc akan memegang bajunya dengan kuat. Seperti kucing...

"Tuan Diluc...?" (M/n) bertanya dengan heran. Jika Diluc terus seperti ini...bagaimana dia menggendongnya?

"Jangan lepas...hangat...hiccup" Diluc membalas dengan nada mabuknya. Bahkan tubuhnya semakin menempel erat layaknya perangko di tubuh (M/n).

"Kalau begitu, bagaimana aku membawamu kembali?" (M/n) bertanya dengan bingung. Tidak mungkin...jika menggunakan gaya itu...tidak sopan kan?

"Hiccup...terserah~" Berbisik dengan nada rendah. Diluc melingkarkan tangannya erat di bahu (M/n).

A God? ||Genshin x M.Reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang