||Special Chapter||
||Drunk Diluc is dangerous||
||Pt. 1||Entahlah, saya cuma senang dah hampir nembus 10k view...
AHAHAHAHAHAHA
Cuma mengingatkan
Yang belum cukup umur jan baca, tapi kalau mo baca...
Teruntuk kalian semua, tanggung dosa masing-masing ye~Tapi ini Part 1, masih aman gess~
____________________________
"Tuan Diluc...anda baik-baik saja?" (M/n) bertanya dengan khawatir saat melihat Diluc yang berjalan sempoyongan di jalan.
"Huh~?" Mendengar suara yang familiar. Diluc dengan mata buramnya bisa melihat remaja dengan surai panjang putih keunguan.
"(M/n)...hiccup?" Panggilnya dengan nada lirih dan penuh kebingungan.
"Ya, Tuan Diluc, anda...mabuk?" (M/n) mendekat langsung menutup hidungnya saat mencium bau alkohol yang kuat dari Diluc.
"Siapa yang mabuk...tadi hiccup...aku hanya minum jus anggur...di Tavern~" Melambaikan tangannya, Diluc melanjutkan jalannya.
"Tuan Diluc, ayo saya antar...keadaan anda saat ini tidak memungkinkan untuk berjalan pulang sendiri" (M/n) yang khawatir. Walaupun Diluc kuat tapi jika dia mabuk, apakah mungkin untuk bertarung jika ada musuh?
"Kau mengantarku pulang...hiccup, ayo~" Diluc yang tidak sadar, memeluk (M/n) begitu saja.
Membuat empu yang dipeluk berjengit kaget. Untungnya dia dengan cepat memeluk tubuh Diluc yang melemas. (M/n) menghela nafas, toleransi Diluc terhadap Alkohol memang sangat rendah. Minum satu gelas saja bisa membuatnya melemas dan terlihat rentan seperti ini. Lihat wajah menggodanya...
'(M/n) jangan berpikir yang aneh-aneh!!' (M/n) menggelengkan kepalanya kuat dengan telinga merah.
Halah, bilang aja lu jadi horny wahai pedhonya Diona.
"Tuan Diluc, jika seperti ini aku tidak bisa berjalan..." (M/n) berucap pelan dengan senyum tipis. Tapi wajahnya terlihat bingung.
"Gendong aku...hiccup, kalau begitu" Diluc berbicara sambil menenggelamkan wajahnya di lekukan leher (M/n). Menghirup bau menenangkan yang dia sukai.
"..." (M/n) hanya diam melihat tingkah Diluc yang terkesan manja. Sesekali mendengus geli karena surai merah layaknya api itu menggelitik lehernya.
'...Tuan Diluc seperti kucing jika seperti ini' Batin (M/n) gemas sendiri.
"(M/n)...hiccup, kenapa diam saja cepat gendong aku...hiccup" Mengeluh dengan wajah cemberut lucu. Diluc mencubit pipi (M/n) kesal.
"Baik-baik" (M/n) segera fokus. Melepaskan tangan Diluc dari bahunya. Tapi siapa yang menyangka Diluc akan memegang bajunya dengan kuat. Seperti kucing...
"Tuan Diluc...?" (M/n) bertanya dengan heran. Jika Diluc terus seperti ini...bagaimana dia menggendongnya?
"Jangan lepas...hangat...hiccup" Diluc membalas dengan nada mabuknya. Bahkan tubuhnya semakin menempel erat layaknya perangko di tubuh (M/n).
"Kalau begitu, bagaimana aku membawamu kembali?" (M/n) bertanya dengan bingung. Tidak mungkin...jika menggunakan gaya itu...tidak sopan kan?
"Hiccup...terserah~" Berbisik dengan nada rendah. Diluc melingkarkan tangannya erat di bahu (M/n).
KAMU SEDANG MEMBACA
A God? ||Genshin x M.Reader||
FanfictionGenshin Impact fanfic Warning! - Character bukan milikku, mereke /husbu and waifu/ milik mihoyo. - Karya yang ada dalam cerita /gambar/ bukan miliku, sumber : pinterest. - Alur terkadang melenceng dari alur asli, terselip cerita karangan sendiri...