Part 8

4.7K 786 60
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 8||
||Wilayah Baru||

"Jadi, kamu sudah memilih anggurnya?" (M/n) yang menggendong Diona bertanya kepada gadis kecil itu.

"Sudah, aku sudah memilihnya bersama dengan Adellinede bersama Elzer. Kualitas anggurnya juga bagus!" Diona menjawab sambil mengangguk seneng. Jari mungilnya menunjuk ke keranjang anggur yang lumayan besar penuh dengan buah anggur.

"Banyak sekali, ingin membuat jus anggur?" (M/n) terkekeh. Sebanyak itu, cukup untuk membuat wine beberapa botol.

"Tentu tidak huh!" Balas Diona dengan muka kesalnya. Ingin sekali mencakar tapi (M/n) terlihat sempurna di matanya. Sosok kakak idaman.

"Baiklah, jadi Bibi Adellinede, berapa totalnya?" Adellinede yang tersenyum melihat kedekatan adik kakak itu tersadar. Dengan wajah profesional menjawab.

"Satu keranjang penuh dengan berat 10kg, karena diskon 30% dari Tuan Diluc, maka harga totalnya 70.000 Mora." (M/n) yang mendengarnya langsung mengeluarkan kantong Mora dengan isi tepat 70.000 Mora. Sepertinya dia tidak perlu repot-repot menghitung uang.

"Ini pembayarannya. Juga, Paman El, maaf atas cakaran di wajahmu itu" Menunjukkan senyum minta maaf ke arah Elzer yang menjadi korban cakaran Diona.

"Haha, tidak apa-apa. Hanya luka gores di beri beberapa obat oles pasti sembuh." Elzer tertawa geli saat melihat (M/n) yang memaksa Diona untuk meminta maaf. Sayangnya, dia di tolak mentah-mentah oleh Diona.

"Aya, minta maaf"

"Tidak mau, kenapa harus?"

"Harus minta maaf!"

"Baiklah, nanti pekerja kami akan mengantar buah anggur kalian" Elzer menengahi. Menghentikan berdebatan kecil antara (M/n) dan Diona.

"Itu, tidak perlu kami akan membawanya langsung." (M/n) kembali fokus. Dia menjawab sambil menggelangkan kepala dengan senyum kecil.

"Lalu, itu akan merepotkan kalian di perjalanan" Adellinede mencoba membujuk. Apalagi sekarang Monstadt sedang rawan dengan Hilichurl.

"Mudah" Menjentikkan jarinya. Vision yang tergantung di pinggang bersinar. Sinar mulai meredup bersamaan keranjang anggur yang menghilang.

"Tu-ttunggu, Bagaimana!?!" Semua orang yang ada di sana bingung. Bagaimana itu bisa terjadi, Vision?

Tidak, Vision hanya bisa di masuki dengan senjata. Itupun senjata yang di akui oleh Vision yang hanya bisa di gunakan. Tidak memungkinkan untuk menjadikannya dompet cadangan...tunggu, kenapa mereka tadi tidak sadar saat (M/n) menarik kantong Mora entah dari mana...

"Apa itu sihir?!" Diona yang melekat tambah melekat. Dia merayap di tubuh (M/n) seperti kucing. Hanya untuk meremas wajah (M/n) dengan tangan mungilnya.

"Bukan, Vision ku memang sedikit istimewa. Ada ruang kecil di dalamnya, jadi aku bisa menyimpan barang-barangku disana." Balas (M/n) yang mencoba melepaskan tangan kecil dengan cakar dari wajahnya.

"Nyaa, tidak adil, seharusnya aku juga memiliki itu!" Diona yang merengek. Kenapa Vision miliknya tidak seperti itu?

"Nona Diona, kakak anda kesusahan. Tolong lepaskan ya..." Adellinede yang tersadar dari rasa terkejutnya. Dia mencoba membantu (M/n) yang di tempeli kucing kecil.

"Hahahaha" Elzer hanya tertawa. Cukup terhibur dengan pertengkaran adik kakak di depannya. Mengingat beberapa hal manis...hampir serupa...

"Baik, sebagai gantinya, aku akan menghabiskan uangmu!" Diona, melepaskan cakarnya dengan enggan. Dasar kucing...

A God? ||Genshin x M.Reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang