warning:
abuse, blood, death chara.but with no explicit words.
▪︎•▪︎•▪︎
"Aku tidak mencintainya seperti aku membutuhkannya, Haru."
Bisikan pelan suara Doyoung di tengah malam sunyi itu tidak membuat urat-urat tangan Haruto melemas, pria itu terus memarahi Doyoung ketika tahu dia tidur bersama Boss Park tanpa alasan yang jelas. Terbawa suasana. Haruto tidak bisa menerima pernyataan segampang itu dari mulut Doyoung.
"Harusnya kau menolak!" Haruto berbalik, menampakkan wajah bengisnya di depan Doyoung yang kelelahan. "Harusnya kau menolak ketika disentuh oleh bajingan itu, dia sudah membuangmu seperti sampah!"
"Haru, bisakah kita tidak memperpanjang masalah ini?" Doyoung mengusap dahinya. "Aku ingin tidur, selamat malam."
"Aku marah karena punya alasan!" Haruto menghentikan langkah kaki Doyoung yang akan naik ke atas ranjang. "Aku cemburu!"
Tubuh Doyoung perlahan berputar, kembali menghadap ke arah Haruto dengan manik sendu. Bukan hal baru lagi mendengar pengakuan dari Haruto, pria itu sudah sering mengatakan cinta dan cemburunya ketika Doyoung dan Ichi membicarakan Jihoon. Namun, perasaan Haruto padanya hanya akan membuat Doyoung merasa bersalah. Dia tidak cukup baik untuk pria itu, dia tidak akan membuat Haruto bahagia.
"Bisakah kau melupakan Boss Park dan hidup bersamaku? Aku memang tidak memiliki uang sebanyak itu, tapi aku akan membuatmu bahagia bersama Ichi. Aku tidak akan membuangmu." Suara bariton Haruto semakin merendah dan terdengar putus asa, Doyoung merinding dibuatnya.
"Aku yang tidak akan membuatmu bahagia, tidak ada apapun dariku yang berguna." Doyoung tercekat, menahan isakan. "Anakku bahkah tidak sempurnaㅡ"
"Tidak, jangan berkata seperti itu." Haruto berdiri di depan Doyoung, mengusap sisian wajahnya penuh kasih. "Kau berharga untukku, mata ini, hidung ini dan seluruh tubuh iniㅡsangat berharga. Aku tidak akan membiarkanmu lecet sedikit pun, jadi bisakah kita hidup bersama?"
Doyoung menunduk ketika Haruto mengelus kelopak mata dan semua bagian tubuhnya, menunjukkan betapa dia sangat berarti untuk pria itu.
"Ichi hanya menginginkan Ayahnya." Gumam Doyoung kemudian, sebelum intonasinya makin meninggi. "Kau juga sudah janji akan mempertahankanku di sisi Jihoon, katamuㅡhanya aku yang akan bersanding dengan Jihoon. Lalu, apa maksud semua ajakan hidup bersama itu, Haru?!"
"Lupakan perkataanku!" Haruto memegang kedua bahu Doyoung. "Boss Park tidak akan memperlakukanmu seperti dulu, dia tidak akan menghargaimu lagiㅡjadi kumohon lupakan perkataanku! Besok pagi, kita akan pulang ke rumah dan hidup normal seperti orang lain!"
"Aku tidak mau." Doyoung menangis, mengadu di dada Haruto yang mendekapnya hangat. "Aku tidak bisa meninggalkan Jihoon, hiksㅡtidak bisa."
"Aku akan menjagamu dan Ichi." Haruto berbisik di telinga Doyoung. "Lupakan semua yang berhubungan dengan Boss Park, aku akan membawamu pulang."
Doyoung meremas jas hitam Haruto frustrasi, merasa bingung apa yang harus dilakukannya.
"Katamu, kau tidak mencintainya." Haruto menyandarkan pipinya ke kepala Doyoung.
"Memang tidak." Jawabnya. "Tapi, aku membutuhkannyaㅡdia Ayah kandung Ichi."
"Aku bisa menjadi Ayah untuk Ichi, aku akan mengajarinya bermain sepak bola. Itu kesukaannya, 'kan?" Haruto tersenyum, mengeratkan pelukannya di bahu Doyoung. "Hanya dipikirkan saja, aku sudah bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
1 • talkin' about your body [hoonsuk]
FanfictionHyunsuk yang diculik dan terperangkap dalam kungkungan kuasa pebisnis gelapㅡentah dia akan dijual sebagai budak atau boneka pemuas hasrat sang penguasa. ⚠️ bxb! ⚠️ dark au! ⚠️ hyunsuk sub area! ⚠️ baku, harsh words, abuse, mpreg, mature! cr. thistre...