delapan belas.

11.6K 1.2K 590
                                    

warning:
iy warning ajj sie
soalnya bingung.

︎▪︎•▪︎•▪︎

Langkah Asahi terburu-buru, menuju suatu ruangan yang dijaga ketat oleh bodyguard berbadan kekar dan terbalut suit formal. Bodyguard berbeda dengan pengawal biasa yang bertugas berjaga di luar rumah, mereka memiliki perintah khusus dari Boss Park untuk mengatasi dan memakai senjata bila dirasa situasi genting tak terkendali, termasuk pada keenam kaki tangan inti yang bahkan kedudukannya lebih tinggi dari mereka.

Alasan mengapa Asahi sedikit panik saat ketiga bodyguard menatapnya serentak ketika dia sudah mendekati ruangan di balik punggung-punggung lebar itu.

"Apa yang kau lakukan tengah malam begini, Tuan Hamada?" tanya seorang dari mereka, matanya menyipit curiga. "Lebih tepatnya, mengapa kau bisa sampai ke sini?"

Asahi mengangkat bahunya. "Tidak sengaja lewat."

Ketiganya tertawa meremehkan. "Ruangan ini bahkan hanya memiliki satu lorong, mustahil kau kemari tanpa sengaja kalau kau memang merencanakan sesuatu."

"Ah." Asahi berdecak sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. "Kalian terlalu serius, padahal aku hanya ingin menyapa."

"Kembalilah ke kamarmu, Tuan Hamada, kita tidak sedang disituasi ingin bercanda."

"Sebentar, kenapa kita tidak bersenang-senang dulu dengan Tuan Hamada yang manis ini?" salah satu dari mereka menyela dengan seringaian bajingan.

Sudut bibir Asahi pun terangkat. "Ingin ikut aku ke kamar? Kebetulan aku sedang kesepian, mungkin butuh sedikit hiburan."

"Wah, ada apa ini? Tidak biasanya Tuan Hamada yang dingin menawarkan diri." Decihan terdengar.

"Kau bisa melayani kami bertiga dengan tubuh kecil itu?" tanyanya tidak sabar.

"Aku profesional." Manik Asahi berkilat, menatap ketiga pria murahan di depannya tersirat jijik. "Boss Park bahkan ketagihan dengan service-ku."

"Oh, ternyata kau memang jalang."

Asahi mengeluarkan satu tangannya dari saku celananya ketika dirasa handphone lipat tipe jadul bergetar, maniknya dengan cepat membaca pesan singkat yang tertera.

from unknown:
polisi sedang menuju ke sana, segera ambil uangnya dan temui aku di utara pukul enam pagi. kode: pohon oak besar.

Tangan Asahi kembali masuk ke dalam saku celananya dan dia memandang ketiga bodyguard yang tampak siap-siap mengambil Glock di pinggang. Sebelah alis Asahi terangkat bingung.

"Tidak jadi ikut aku ke kamar?"

"Pesan apa itu?" nada curiga dan mengintimidasi dari bodyguard yang berdiri di tengah membuat Asahi menunjukkan raut aslinyaㅡdingin dan datar.

"Kenapa ingin tahu sekali?"

Kini tiga Glock sudah terarah pada Asahi, candaan tentang bercinta sudah lenyap ditelan rasa curiga dari ketiga bodyguard yang berjaga di balik pintu baja berkode. Apa yang Asahi butuhkan ada di balik pintu anti peluru itu, dia hanya perlu membuat tiga bodyguard yang berjaga tidak berdayaㅡseperti dengan cepat tangannya meraih stun gun dari balik punggung dan menembak tepat ke dada mereka yang segera mengejang dan terhempas ke lantai.

Asahi memuji ketangkasannya sambil melangkahi tubuh raksasa mereka dengan umpatan kasar. Dia segera berdiri di balik portal kode dan membuka tutupnya, memasukkan enam kode akses hingga pintu baja itu bergeser. Bagaimana Asahi bisa tahu kode rahasia yang hanya dipegang oleh Boss Park dan So Junghwan? Dia bahkan tidak dekat dengan pria loyal tinggi So itu.

1 • talkin' about your body [hoonsuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang