*
*
*
Ruangan rapat bernuansa putih dengan furnitur mewah yang berada di sekeliling bangku kayu berwarna cream dan meja hitam, kini mulai terisi oleh hiruk pikuk kehidupan manusia yang mulai menguasi ruangan kosong tersebut.
Seorang pria berjas hitam berjalan dengan langkah cepat menuju ke ruangan dan berdiri tepat di depan pintu ruangan tersebut. Detak jantung nya mulai berpacu dengan cepat seolah ingin meledak saat ini juga.
Suara hembusan nafas beratnya terdengar saat sang pria mencoba menenangkan dirinya dan mengontrol emosinya. Setelah dirasa cukup tenang pintu mulai dibuka dan sang pria berjalan masuk kedalam ruangan.
*
*
_Ruangan Rapat
Semua mata kini tertuju seorang pria berjas yang baru saja masuk kedalam ruangan rapat. Tak ada sedikitpun rasa gugup yang tercetak diwajahnya, hanya di wajahnya bukan perasaan dan pikirannya. Semua orang berdiri dan membungkukkan tubuh mereka sedikit sebagai salam hormat.
Sang pria berjas hitam duduk dibangku yang sudah disiapkan khusus untuknya tanpa basa-basi.
Tak lama kemudian seorang pria paruh baya masuk kedalam ruangan dengan mimik wajah yang berbeda.
Tampak marah.Semua orang tak terkecuali sang pria berjas berdiri dan membungkukkan tubuh mereka.
Pria paruh baya tersebut langsung berjalan menghampiri sang pria berjas hitam dan melemparkan kertas berisi dokumen tersebut kearah pria yang berdiri tepat disebelah pria berjas hitam.
"Apa yang kau lakukan hingga masalah kecil ini bisa menjadi besar seperti sekarang?" Ucapnya marah pada pria tersebut.
Seisi ruangan terdiam tanpa suara karena terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
"Maafkan saya Direktur Li. Saya akan segera menyelesaikan masalah ini." Jawab Sang pria jas hitam tersebut sembari membungkukkan tubuh nya berkali-kali sebagai simbol minta maaf atas kesalahannya.
Tak hanya puas dengan apa yang sudah dikatakan Sang pria tersebut, Direktur Li menyiram wajah sang pria dengan air yang ada dimeja hingga membuat semua orang di ruangan kembali terkejut.
"Selesai kan semuanya sebelum aku yang akan menyelesaikan dirimu. Aku tidak mau ada kerugian perusahaan dalam hal ini." Timpalnya kembali tanpa merasa bersalah dan berlalu untuk pergi meninggalkan ruangan.
*
*
Di lain sisi, seorang pria muda dengan pakaian serba hitam dilengkapi kacamata hitam berdiri di ambang pintu ruangan rapat dengan pandangan tajam kesalah satu sudut ruangan.
Tak ada satupun orang dalam ruangan tersebut yang menyadari kehadiran dirinya sedari tadi. Hingga saat seorang pria paruh baya yang menyadari kehadiran nya dan berjalan mendekat menyapanya dengan ekspresi wajah yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Arrogant (REVISI)
RomanceDaniel (Zhou Keyu) seorang bintang entertainment terkenal terjebak dalam kasus tabrak lari yang dibuat oleh rivalnya terpaksa bersembunyi untuk meredam pemberitaan yang melenceng dari fakta ke salah satu desa terpencil. Dia bertemu dengan Patrick (Y...