41

217 22 15
                                    

*

**

***

Danie mencengkram tangan Yin Peng yang berada di pundak Patrick.

"Jauhkan tanganmu darinya." Ucapnya lalu menghempaskan tangan Yin Peng dari Patrick.

Yin Peng yang mendapatkan perlakuan itu sedikit menggeram. Namun kemudian sesuatu terbesit dipikirannya.

"Apa kalian berdua mempunyai hubungan spesial?" Ucapnya yang membuat Patrick terkejut dan Daniel semakin marah.

"Tentu saja tidak. Tn. Daniel, dia adalah atasanku. Ah, aku dan Tn. Daniel harus segera pergi, dia ada jadwal syuting. Sampai bertemu kembali." Ucap Patrick sembari menarik lengan Daniel meninggalkan Yin Peng yang masih tersenyum sinis pada Daniel yang masih setia menatap tajam dirinya.

"Mana ada bawahan yang berani menyentuh Daniel. Ku rasa aku harus mulai menyelidiki mereka." Timpalnya sembari mengotak atik ponselnya.

*

*

Daniel menghentikan mobil tepat didepan villa. Patrick masih menatap kosong keluar jendela kaca mobil. Ia menurunkan kaca mobil untuk menghirup udara malam dari sana.

"Hhhhh." Desahnya sembari menatap nanar kearah luar kaca mobil.

Daniel menyadari kekhawatiran Patrick, namun ia memilih untuk diam dan menunggu Patrick mengatakan apa yang ingin dia katakan.

"Daniel."

"Hmm?"

"Aku setuju untuk mereka menyelidiki kasus kecelakaan ku 5 tahun yang lalu."

Daniel menatap Patrick. "Kau yakin?"

Patrick mengangguk tanpa mengalihkan tatapan matanya dari jalanan.

Daniel menyentuh dagu Patrick, membuat sang empu menatap dirinya. Ia melihat mata Patrick yang berkaca-kaca.

Daniel menggenggam tangan Patrick erat. Ia dapat jelas melihat ada kesedihan dimata kekasih hatinya itu.

"Aku akan mendukung apapun pilihanmu dan aku akan melindungi dirimu." Ucapnya yakin sembari mengelus wajah Patrick.

Patrick yang mendengar ucapan Daniel tersenyum tipis.

"Kita akan menghukum mereka yang harus dihukum. Tidak akan aku biarkan siapapun melukaimu lagi." Tambah Daniel sembari menarik tubuh Patrick ke dalam pelukannya dan mengusap punggung Patrick.

"Terimakasih." Lirih Patrick masih diam dalam pelukan Patrick.

"Aku sangat mencintaimu." Timpal Daniel tulus, namun kali ini tangannya mulai meraba punggung Patrick.

Patrick yang merasakan detak jantung Daniel yang sudah mulai tidak beraturan, ditambah lagi dengan sentuhan Daniel sudah mulai kemana-mana menjitak kepala Daniel hingga Daniel meringis kesakitan.

"AKHHHHHHHHH." Pekik Daniel sontak melepaskan pelukan mereka dan mengelus pucuk kepalanya yang terasa nyeri.

"Kenapa kau memukulku?" Protesnya pada Patrick yang menatap dirinya kesal.

"Apa yang coba kau lakukan barusan?" Timpal Patrick santai tak memperdulikan Daniel yang kesakitan.

"Aku hanya memelukmu."

"Kau yakin?" Ucap Patrick sembari menaikkan sebelah alisnya menatap curiga Daniel.

Daniel menelan ludahnya, "Ak-aku hanya ingin menciummu." Protes Daniel sembari memanyunkan bibirnya membuang mukanya dari Patrick.

I Love You Mr. Arrogant (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang