*
*
*
Patrick menatap koper yang berjejer diruang tamu, termasuk koper miliknya. Ia membuka kopernya itu dan didalamnya berisi pakaiannya yang seolah sudah disiapkan untuk dibawa pergi. Nine yang mengikutinya dari belakang terkejut dan ikut mengecek koper miliknya.
"Apa-apaan ini? Siapa yang menyuruh kalian menyentuh barang-barang ku?" Timpal Nine merasa kesal karena seseorang sudah berani menyentuh barangnya.
"Aku yang menyuruh mereka mengemasi barang-barang kalian." Timpal Nene tersenyum dari lantai atas.
"Kau sudah gila?" Teriak Nine menggeram karena sikap Nene yang seharian ini benar-benar menjengkelkan.
"Kenapa kau malah marah bukannya berterimakasih padaku. Mereka membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengemasi barang-barang mu. Untuk apa kalian ramai-ramai tinggal di sini." Timpal Nene sewot.
"Kau ingin mengusir kami? Dengar Nene, mungkin kau tidak tau jika villa ini bukan milikmu, melainkan Tuan Zhang. Kau kira kau siapa bisa mengusir kami?" Timpal Nine.
Nene tersenyum, "Aku mempunyai sesuatu untuk Patrick. Ini surat kepemilikan villa yang baru. Bacalah." Timpal Nene menyerahkan surat itu pada Patrick.
Patrick membuka surat itu. Oscar yang baru sampai disana menatap bingung. "Apa yang terjadi disini?" Ucap Oscar.
"Sepertinya kau datang terlambat kali ini." Timpal Nene.
"Kekacauan apalagi yang kau buat?" Ucap Oscar kesal pada Nene.
"Aku tidak membuat kekacauan. Aku hanya meluruskan apa yang harus diluruskan." Timpal Nene.
"Apa maksudnya ini?" Ucap Patrick menahan marahnya mempertanyakan maksud isi surat itu.
Matanya berkaca-kaca. Oscar yang melihat itu langsung menarik surat itu dari tangan Patrick. Ia membaca surat tersebut.
SURAT PERNYATAAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN ATAS BANGUNAN DISERTAI DENGAN KOMPENSASI
"Kau sengaja membuat surat ini?" Ucap Oscar marah pada Nene.
"Apa aku bisa membuat surat itu hanya dalam beberapa jam disini?" Timpal Nene kemudian.
"Kau yang membuatnya untuk mengusir mereka dari sini. Kau sudah gila?" Ucap Oscar kembali.
.
Flashback
"Bangun." Ucap daniel sembari mencoba mendudukkan tubuh Patrick.
"Tanda tangani ini." Ucap Daniel merapikan kertas yang ia pegang diatas meja.
"Sudah ku bilang, bukan aku yang membuatnya." Timpal Nene.
"Aaaa, apa yang kau inginkan? Aku pusing." Cerocos Patrick.
"Kau tidak punya hak untuk mengusir kami dari sini."/Oscar
"Cepat tanda tangani." Paksa Daniel sembari menarik tangan Patrick dan membantu mengarahkannya untuk tanda tangan.
Setelah mendapatkan tanda tangan Patrick, Daniel tersenyum penuh kemenangan.
Flashback end_
.
"Kau."/Nene
"Dia benar." Ucap Patrick lirih membuat suasana seketika menjadi tenang.
Semuanya terdiam menatap Patrick. Mereka tidak mengerti maksud ucapan Patrick.
"Sudah ku katakan aku tidak berbohong. Aku tidak perduli apa yang akan kalian bicarakan. Tapi aku ingin kalian semua secepatnya angkat kaki dari sini." Timpal Nene sembari berjalan ke lantai atas meninggalkan mereka ruang tamu menambah suasana menjadi panas.
![](https://img.wattpad.com/cover/277006680-288-k250548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Arrogant (REVISI)
RomanceDaniel (Zhou Keyu) seorang bintang entertainment terkenal terjebak dalam kasus tabrak lari yang dibuat oleh rivalnya terpaksa bersembunyi untuk meredam pemberitaan yang melenceng dari fakta ke salah satu desa terpencil. Dia bertemu dengan Patrick (Y...