15

269 42 10
                                    

*

*

Setelah kepergian Daniel dari sana  Liu Zhang dan Patrick berjalan santai ditepi pantai. Mereka berbicara sembari menikmati dentuman ombak, angin yang menerpa mereka serta pepohonan dan kicauan burung. Liu Zhang melirik Patrick yang tersenyum menikmati suasana pantai. Dia pun ikut tersenyum.

"Kau masih sangat menyukai pantai, meskipun sudah tinggal disini bertahun-tahun." Ucap Liu Zhang sembari berjalan dibibir pantai mengikuti jejak Patrick.

Patrick tersenyum, "Pantai adalah tempat favoritku kak Liu, bagaimana mungkin aku bisa bosan." Timpal Patrick sembari membalikkan tubuhnya menatap Liu Zhang.

"Aku masih ingat pertama kali aku membawamu kesini. Kau bahkan sampai menangis karena bahagia melihat pantai." Timpal Liu Zhang sembari terkekeh.

"Hahahah. Itu sudah sangat lama dan kakak masih saja mengingatnya." Ucap Patrick sembari tersenyum.

"Tentu saja. Aku mengingat semua hal tentang dirimu." Timpal Liu Zhang yang membuat Patrick sedikit terenyuh hingga berhenti berjalan.

"Ada apa?" Timpal Liu Zhang kembali yang melihat ekspresi terkejut Patrick.

"Emmmm. Ah, tidak apa-apa kak Liu." Elak Patrick.

"Kau yakin?"

"Aku hanya ingat seseorang juga pernah mengatakan hal seperti itu padaku."

"Mantan kekasihmu?" Tanya Liu Zhang sedikit menggoda Patrick.

Patrick yang mendapat pertanyaan itu memukul bahu Liu Zhang karena malu sedangkan yang di pukul berlari menjauh dengan tawa mengejek. Hingga terjadilah adegan kejar mengejar yang tak luput dari mata elang Daniel.

"Bicara hal penting apanya? Sudah aku duga jika laki-laki itu tidak bisa di percaya." Timpal Daniel kesal sembari ingin menghampiri mereka namun segera di tahan oleh Oscar.

"Kenapa kau begitu berlebihan dengan pembantu mu itu sih? Apa kau menyukai nya?"

"Tidak." Timpal Daniel lalu berlalu meninggalkan ruangan menuju ke kamarnya.

*

*

"Mengapa kau sangat menyukai pantai?"  Tanya Liu Zhang sembari menatap laut yang tak berujung di depannya.

"Aku menyukai pantai karena. . . ketika aku berada disini, aku bisa sedikit mengobati rasa rinduku pada ibu dan ayah." Ucap Patrick sembari berjalan meninggalkan Liu Zhang dibelakang yang masih setia menatap lautan.

Liu Zhang tersenyum tipis, "Apa sekarang perasaan mu sudah lebih baik dari sebelum kau berada disini?" Tanyanya sembari mengikuti langkah kaki Patrick didepannya.

Patrick mengangguk.

"Aku lega melihat kau sudah menjadi lebih bahagia sekarang."

"Ini semua karena kakak yang membawa ku ketempat ini. Jika saja tidak ada kakak waktu itu, akan sangat sulit bagiku menjalani hidup. Mencari tempat tinggal baru, pekerjaan, dan juga momen-momen yang membantu ku bangkit lagi." Ucap Patrick sembari tersenyum menatap pantai.

"Aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan. . . Tidak. Lebih tepatnya, aku akan melakukan semua yang bisa aku lakukan untukmu." Ucap Liu Zhang sembari ingin menatap Patrick, sedangkan yang di tatap,

berlari menuju seorang pria paruh baya yang sedang memindahkan barang-barangnya dari kapal yang baru saja berhenti didermaga pantai.

"Paman Lou. Kenapa paman tidak mengajakku hari ini? Paman harusnya mengatakan padaku jika paman ingin menangkap ikan." Ucap Patrick sembari mengambil alih kotak yang sedang diangkat oleh Paman Lou.

I Love You Mr. Arrogant (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang