14

267 42 1
                                    

Previously_

*

*

Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan dan diberikan obat untuk pereda rasa sakit untuk panggulnya dan obat demam Patrick keluar ruangan dokter dan melihat Linfeng yang sudah menunggunya disana. Patrick menghampiri Linfeng.

"Kau sudah selesai? Apa kau baik-baik saja?" Ucap nya pada Patrick.

Patrick hanya tersenyum malu. Dia benar-benar ingin sekali memukul kepala Daniel saat ini juga.

"Baiklah ayo kita pergi."

"Aku harus menebus obatnya dulu." Timpal Patrick ingin menuju kasir.

"Tidak perlu, Daniel sudah membayarnya. Aku sudah mengambil obatmu. Ayo kita kembali kemobil sebelum ada yang mengenali ku. Daniel akan marah jika kita semakin lama." Timpal Linfeng sembari menarik lengan Patrick berjalan keluar rumah sakit.

Mereka kini sudah berada dimobil dan baru terduduk langsung dicerca oleh banyak pertanyaan oleh Daniel.

"Apa yang dokter katakan? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Daniel pada Linfeng.

Linfeng dan Patrick yang diserbu dengan pertanyaan Daniel mengerjapkan mata mereka berkali-kali mencoba menelusuri maksud Daniel.

"Aku, baik-baik saja, hanya saja dia menitip pesan." Ucap Patrick sembari tersenyum kaku.

"Menitip pesan apa?" Tanya Daniel kembali.

"Ah itu. . . "

"Lain kali kau harus menggunakan pengaman." Timpal Linfeng memotong perkataan Patrick yang membuat Patrick dan Daniel membuang muka ke arah jendela karena malu. Sedangkan Zen, dia semakin tidak percaya akan apa yang barusan dia dengar dari mulut Linfeng.

Flashback_

Linfeng yang berada di ruang tunggu sedikit gelisah karena ia melihat seseorang yang tampak seperti wartawan di sana. Ia tidak sabar menunggu Patrick sehingga ia mendatangi pusat informasi RS itu.

"Apa kunjungan atas nama Patrick masih lama?"

Pegawai tersebut langsung mengecek dan mengatakan, "Tidak Ny. Dia sudah selesai dan hanya perlu menebus obatnya."

"Baiklah aku akan menebus obatnya langsung."

"Baiklah Ny." Setelah mendengar tata cara minum obat itu Linfeng baru menyadari jika ada sesuatu yang aneh.

"Lalu kemudian pasien bisa mengoleskan salepnya sehabis mandi. Dan jangan lupa untuk memakai pengaman dalam saat ingin berhubungan agar menjaga area anus dari bakteri."

"Tt-tunggu. Mengoleskan nya? Memakai pengaman? Apa maksudmu?"

"Iya Ny. Bukankah kau datang untuk mengambil resep obat dari pasien em em em (ucap apoteker itu sembari memberi kode melalui tangan)."

Linfeng yang mendengar itu terkejut. "What? Mereka?"/ perawat itu mengangguk.

Linfeng segera menebus obat itu dan menunggu Patrick dengan banyak pertanyaan di kepalanya.

_

Flasback end.

*

*

"Wah, k-kau. Kalian. Kau bilang dia hanya terkena ambeien. Kenapa jadi. . .? Sejak kapan kalian bersama?" Ucap Zen penuh kekhawatiran dengan masa depan Daniel. Sedangkan yang di tanya hanya diam tidak menggubris ucapan Zen. Dia tidak menyangka jika bos nya adalah seorang gay?

I Love You Mr. Arrogant (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang