43

278 26 15
                                    

SORRY TELAT UP😭🙏🙏🙏.

**

***

"Aku menemukan sesuatu."

Daniel yang mendengar itu menjadi sangat bersemangat, "Dimana?"

Ia segera berkemas dan berpakaian rapi, "Aku kesana." Timpalnya lalu mematikan sambungan telepon.

Setelah selesai berkemas, Daniel menatap Patrick yang masih terlelap. Ia mendekati Patrick dan mengecup pipi tembam pria itu.

"Aku akan melakukan segalanya untukmu. Aku berjanji akan menjagamu dan membuatmu bahagia. Aku akan melakukannya dengan sungguh-sungguh." Ucapnya pelan sembari mengelus pipi Patrick, kemudian mengecup kening Patrick.

Patrick yang mendapat kecupan itu sedikit menggeliat, merasa sedikit terganggu. Ia mengubah posisi tidurnya membelakangi Daniel, Daniel hanya tersenyum lalu beranjak meninggalkan Patrick yang masih tertidur.

Saat menuruni anak tangga, Daniel mendapati Zen yang sudah menunggunya dilantai bawah bersama dengan Oscar.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya pada Oscar yang sudah berkacak pinggang menatapnya tidak suka.

"Aku sudah tau segalanya, aku sudah mendengar semuanya dari Zen. Kenapa kau tidak memberitahu aku hal sepenting ini? Apa kau tidak percaya padaku? Aku ini adalah satu-satunya sahabatmu." Protes Oscar pada Daniel.

Daniel yang mendengar protesan dari Oscar hanya menatapnya malas, lalu mengalihkan tatapannya ke Zen meminta penjelasan.

"Mmaafkan aku, aku sudah berusaha tapi dia. . . "

"Auh, kau mengabaikan aku? Kenapa kau meminta penjelasan darinya? Aku yang harus mendapatkan penjelasan disini." Timpal Oscar yang terlihat semakin kesal dengan perlakuan Daniel.

Daniel menghembuskan nafasnya berat, lalu merangkul sahabatnya itu, "Aku akan menjelaskan alasanku padamu. Sekarang ada hal yang jauh lebih penting dari ini. Kita harus pergi sekarang."

"Se-suatu yang lebih penting dari ini? Apa maksudmu? Apa sesuatu yang lebih buruk akan terjadi?" Timpal Oscar mengikuti langkah kaki Daniel yang berjalan keluar villa di ikuti oleh Zen.

"Dia bilang dia akan mengatakan padamu nanti, Oscar." Ucap Zen sembari membuka pintu mobil untuk Daniel masuk.

"Aku dengar." Ketus Oscar sembari merebut antrian Zen untuk mengikuti Daniel masuk ke dalam mobil dan menduduki kursi sebelah Daniel.

Nine yang baru terbangun dari tidur nyenyaknya membuka kasar pintu kamar tidurnya. Ia sedikit bingung ketika mendapati kesunyian di ruang tamu. Sebab ia yakin, ada seseorang yang berisik sejak tadi disana.

"Auh, apa aku tadi bermimpi?" Batinnya sembari menggaruk kulit kepalanya yang tidak gatal.

Tak berangsur lama ia mendengar suara mobil di halaman villa. Ia menuju kepintu utama dan mendapati Zen yang menutup kasar pintu belakang mobil yang ia yakini saat ini didalam sana ada Daniel.

Zen masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku depan, tak lama kemudian mobil meninggalkan halaman villa. Nine masih menatap kepergian mereka. Ia tampak sedikit curiga sebab mereka tampak pergi diam-diam, "Kemana mereka akan pergi larut malam begini?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Siapa yang kau ajak bicara?" Timpal Patrick yang membuat Nine terkejut.

"Akkkkhhhh." Pekiknya. "Bisakah kau memberikan sinyal lain kali jika kau berada disekitarku?"

"Hehe, maafkan aku." Timpal Patrick sembari tersenyum menatap Nine yang mengelus-elus dadanya. "Apa yang kau lakukan disini? Apa kau melihat Daniel?" Tambahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You Mr. Arrogant (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang