PART 16

953 55 4
                                    

"Lim, kau kemari?"

"Maaf, aku hanya ingin bicara"

"Masuklah"

Irene dan aku duduk di soffa, aku datang ke rumahnya. Semua sudah berbeda. Semenjak momy dan dadynya meninggal, dia selalu hidup dalam sepi.

"Mau minum apa?"

"Tidak usah, untuk yang tadi aku minta maaf"

"Sudahlah, siapa yang tidak tau seorang Jennie?"

"Hmm.... Aku tidak bisa merubahnya irene"

"Biarkan dia berubah dengan sendirinya lim"

Saat setelah kami bercakap cakap, ponsel irene berdering.

"Haloo roseeeee, bagaimana kabarmu? Lihat aku sedang bersama siapa...."

Kecanggungan muncul saat aku melihat Rose di layar ponsel.

"Lim" suara itu tidak pernah berubah di ingatanku

"Ro-rose, apa kabar?"

"Aku baik baik saja, bagaimana denganmu? Kau tampak banyak berubah"

"Hmm, kau juga. Aku baik"

"Rose kau tau? Lim berpacaran dengan Jennie" ucap irene

"Wahh benarkah? Selamat ya lim, akhirnya Jennie mendapatkan apa yang dia inginkan"

"Haha sudahlah, tak ada yang berubah kita masih teman" ucapku

"Baiklah lim, aku akan minta nomormu pada Irene aku ingin tau pekerjaanmu"

"Okay, bye rose" ucap kami berdua

Setelah video call dimatikan. Irene menatapku.

"Aku telat ya Lim"

"Maksudmu?"

"Jika aku datang lebih awal, aku pasti dapat kesempatan bersamamu"

"Bukankah sekarang kita bersama?"

"Maksudku, ah sudah lupakan saja"

"Emm kalau begitu aku permisi irene"

"Hati hati"

Saat Irene mengantarku untuk ke pintu, dia tersandung meja lalu kami berdua jatuh bersama. Tubuh ku menindih irene, mata kami saling menatap.

*Cup*

Aku merasakan benda hangat menyentuh bibirku.

Percayalah bukan aku yang memulainya.

*






Pagi berikutnya suasana hiruk pikuk kantor. Semua sibuk dengan pekerjaan mereka.

Seorang pria bertubuh jangkung, berkulit putih, kurus dan berambut hitam legam berteriak di perusahaan.

"Limario..... Tunjukan dirimu......."

"Tuan maaf, kau tak bisa masuk sembarangan" 

Security tidak bisa melarangnya karena dia mengancam akan memukul siapapun yang melarangnya masuk.

Studio Chan....

"Ada yang teriak teriak di luar"

"Siapa dahyun?"

"Aku tidak tau, yang jelas dia ingin bertemu boss"

Aku dan dahyun berlari karena ingin tau orang itu. Betapa aku terkejut saat melihatnya.

Kai..........

Aku mengumpulkan kekuatan ku, lalu berjalan menuju pria itu.

"Kai...."

BACK HOME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang