5. School Medical Room

11.2K 1K 103
                                    

Yg kangen Ellard cung tangan☝🏻
Happy reading!

***

Ellard menatap Ara lekat, kemudian ia tersenyum. Tangannya terulur mengusap lembut pipi gadis itu.

"Lucu."

Ara menghentikan aktifikas mengunyahnya. Tidak-tidak, mengapa ia menjadi salah tingkah seperti ini?!

"What are you doing?!" Ara memundurkan kepalanya agar Ellard tidak dapat menyentuhnya.

"Kau sangat pelit, padahal aku tidak meminta menyentuh yang lain." Ucap Ellard sambil mencebikkan bibir dan tatapan memelas.

Sedangkan Ara sudah membulatkan matanya. Apa maksud laki-laki itu? Menyentuh yang lain? Yang lain apa? Tidak, tidak. Ia sungguh harus menjauhi pria cabul ini.

Ara meneguk air putihnya dengan terburu-buru dan beranjak berdiri.

"Biar aku yang mengembalikan piring ini." Ucap Ara sambil meraih piring kosong miliknya dan milik Ellard.

Ia berjalan secepat mungkin. Ia benar-benar tidak ingin berdekatan dengan Ellard.

Baru beberapa langkah memasuki kantin, Ara dihadang oleh dua gadis yang tidak ia kenal.

"Kami lihat Ellard membawakan makanan untukmu, kau siapa dia?" tanya salah satu gadis itu.

"Bukan siapa-siapa," ucap Ara.

Ia hendak berjalan melewati dua gadis tersebut, namun ia kembali dihalangi.

"Kalian ingin apa?" tanya Ara.

"Listen to me, Ellard tidak pantas denganmu. Know your place, bitch."

Salah satu gadis itu menyiram Ara dengan air putih dingin. Ara hendak melawan namun ia tengah memegang piring di tangannya.

"Let's go,"

Kedua gadis itu pergi meninggalkan Ara yang sudah dalam keadaan basah.

Dengan cepat Ara berjalan mengantarkan piring tersebut karena ia merasa sangat malu.

Nahasnya, salah satu gadis yang juga mengawasi kejadian tadi sengaja mengulurkan kakinya dan membuat Ara tersungkur di lantai.

"Jalang penggoda," ucap gadis itu kemudian ia pergi meninggalkan Ara.

Piring yang dibawa oleh Ara pun pecah dan menimbulkan suara yang sangat gaduh. Seisi kantin itu menoleh dan menonton Ara tanpa ada yang berniatan untuk menolong.

Ara bangkit berdiri dan berlari tertatih-tatih. Lututnya luka akibat serpihan beling. Ia sungguh sangat malu.

Mengapa mereka semua jahat kepada Ara? Apa salahnya? Apakah seorang gadis miskin tidak boleh bersekolah di sini?

"Aw!"

Tanpa sadar Ara menubruk seseorang. Ia menatap dada bidang di hadapannya, kemudian ia mendongak dan mendapati orang tersebut adalah Ellard.

Ellard mengerutkan keningnya saat melihat penampilan Ara yang sudah berantakan, belum lagi lutut gadis itu mengeluarkan darah.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Ellard dengan suara dingin.

Ara pun terkejut karenanya. Tidak biasanya Ellard seperti ini. Mengapa laki-laki itu terlihat marah?

Tidak menanggapi pertanyaan Ellard, Ara hendak berjalan melewati laki-laki tersebut. Namun, Ellard menghalangi jalan Ara. Oh astaga, mengapa hari ini semua orang terus menghalangi jalannya?!

"Minggir." Ara menatap jengkel ke arah Ellard.

"Aku bertanya padamu siapa yang melakukan ini?"

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang