Ara tengah berjalan seorang diri. Hari ini ia ingin kembali mencari pekerjaan paruh waktu. Ellard tidak memaksa untuk mengantarnya karena pria itu sedang ada urusan.
Ara menatap langkah kakinya dengan tatapan kosong. Ia sedang berpikir sekaligus bingung. Saat pulang sekolah tadi, semua orang terus menatapnya. Melihatnya dari bawah hingga ke atas dan begitu seterusnya. Padahal ia tidak merasa membuat kesalahan, ada apa dengan dirinya? Apa ada yang salah dengannya?
***
Sementara itu, empat orang laki-laki tengah duduk santai di kantin. Keempat laki-laki tersebut adalah Ellard, Felix, Jordan, dan Gael. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedaritadi, namun mereka belum berniatan untuk pulang. Ada sesuatu yang harus mereka urus. Ralat. Tepatnya sesuatu yang harus Ellard urus.
"Sepertinya pelakunya satu generasi dengan kita." Ucap Jordan yang masih asyik mengutak-atik ponselnya, begitu pun dengan yang lain.
"Ya. Foto itu tersebar lebih dulu di seluruh kelas 12. Dan nomor itu berada di satu grup yang sama dengan kita semua." Lanjut Felix.
"Tetapi tidak ada yang tahu siapa pemilik nomor tersebut. Nomornya tidak aktif lagi." Ucap Gael.
"Tidak ada jalan lain selain membobol ruang CCTV." Ucap Ellard.
Ia sangat pusing dengan gosip yang beredar hari ini. Foto saat ia memeluk Ara di toilet tersebar begitu saja dan menimbulkan gosip yang tidak pantas. Padahal ia dan Ara tidak melakukan apapun.
Jika tahu begini, lebih baik sekalian ia melakukan itu.
Ah tidak-tidak! Ellard menggelengkan kepalanya.
Jika foto itu sampai ke tangan para guru, habislah ia. Mereka tidak akan percaya penjelasannya karena Ellard sendiri tidak memiliki bukti yang kuat.
Sedangkan Ara? Ia khawatir gadis itu akan dikeluarkan dari sekolah ini. Apalagi ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi gadis itu dapat bersekolah di sini dengan beasiswa. Ara-nya memang pandai!
Tidak masalah jika Ellard yang dikeluarkan, ia masih bisa masuk ke sekolah lain yang tidak kalah bagusnya. Meskipun cukup sulit bagi mereka untuk mengeluarkan Ellard karena ayah dan kakeknya memiliki kuasa.
Ia hanya khawatir dengan Ara-nya. Ia juga tidak ingin berpisah dengan Ara jika gadis itu dipindahkan.
"Baby Ellard ada apa memanggilku? Aku sampai balik lagi ke sini untuk menemuimu." Ucap seseorang di sebelahnya secara tiba-tiba.
Ellard menoleh dan mendapati Kylie di sebelahnya. Ya, ia memang sengaja memanggil gadis itu ke sini. Tentu saja gadis itu tidak datang sendiri, ia selalu bersama dengan kedua anak buahnya Chloe dan Elysa.
"Akhirnya kau datang." Ucap Ellard.
"Tentu baby,"
"Ingin langsung mengaku atau perlu ku tanya dulu?" tanya Ellard pada Kylie.
"Maksudmu?"
Ellard menunjukkan foto saat ia dan Ara berpelukan di kamar mandi.
"Kau yang menjebak Ara?" tanya Ellard.
"Oh harusnya aku tidak perlu menanyakan sesuatu yang sudah pasti benar."
"Apa maksudmu Ellard?"
"Masih kurang jelas, huh?"
"Ah! Ada gunanya juga kalian berdua di sini. Pasti kalian terlibat bukan?" Ellard menatap Elysa dan Chloe yang berdiri di belakang Kylie.
"Bukan kami yang menjebak Ara." Ucap Chloe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Romance[Sequel Bastard!] Limerence (n.) the state of being infatuated or obsessed with another person. Ellard Theodore Allister, pria tampan yang siap mengusik kehidupan Arabella Calista dengan segala tingkahnya yang konyol. Ia begitu berusaha mendapatkan...