16. Boss and Secretary

9.1K 885 149
                                    

"Sudah cukup kau berganti sekretaris sebanyak tujuh kali, aku lelah menghadapimu."

"Itu sudah menjadi bagian dari tugasmu, brengsek."

Seorang pria tengah melihat-lihat berbagai kandidat yang melamar untuk menjadi sekretarisnya. Ia hanya melihat selama sepuluh detik, kemudian berganti orang dan begitu seterusnya. Jika terlalu lama, bisa-bisa ia menginap di kantor. Banyak sekali orang dengan latar pendidikan yang bagus melamar di posisi ini. Namun, ia tidak terlalu tergiur akan itu.

Berulang kali ia memecat sekretaris-sekretarisnya yang dahulu karena tidak kompeten. Mereka hanya mengandalkan nama universitas untuk dapat masuk ke perusahaan besar seperti perusahaannya, padahal keahliannya nihil. Dan ia membenci itu, ia benci orang yang tidak kompeten.

Pria yang telah sedikit diceritakan di atas bernama Ellard Theodore Allister. Berusia 23 tahun, menempati posisi sebagai wakil direktur utama di Allister Company. Pemegang jabatan tertinggi sebagai direktur utama tentunya masih digenggam oleh ayahnya, Christian.

Ellard masih membutuhkan ayahnya dalam memegang kendali perusahaan ini. Ia masih butuh bimbingan ayahnya untuk menjalankan perusahaan ini agar lebih maju lagi. Meskipun berbagai tugas dan keputusan seringkali diselesaikan dan dicetuskan oleh Ellard. Ayahnya hanya mengontrol sesekali ke kantor. Oleh karena itu, ia harus ekstra hati-hati.

Meskipun begitu, sejauh ini ia tidak pernah lengah dan membuat kesalahan yang fatal. Ia adalah seorang yang cerdas sekaligus perfeksionis. Ia ingin menyelesaikan semua rencananya dengan sempurna. Hanya satu kekurangannya, tidak disiplin.

Mungkin, sifat itu tidak hilang sejak lulus sekolah. Bahkan di kantor saja ia sering datang terlambat, tidak mengenakan pakaian yang rapih, dan pulang tanpa memperhatikan jam pulang kerja. Namun, itu semua tidak menghalangi otak cerdasnya dalam memegang kendali perusahaan.

Sifat itu juga menurun dari ayah atau mungkin kakeknya sekaligus. Para karyawan yang bekerja di sana pun memandang atasannya tidak ada perbedaan sama sekali. Alland Chris Allister, Christian Ashton Allister, dan Ellard Theodore Allister semuanya terlihat sama.

Potensi diri mereka sama hebatnya, namun sifat buruknya juga sama. Sedikit aneh.

"Sudah ada yang cocok untukmu?" tanya Jasper. Ya, pria yang sedari tadi bersungut-sungut itu bernama Jasper Connor.

Pria itu adalah direktur personalia sekaligus teman akrab Ellard. Ia sudah muak dengan Ellard. Bagaimana mungkin pria itu menginginkan sekretaris yang sempurna? Mustahil. Apalagi ia memecat sekretarisnya yang terakhir dengan alasan tidak masuk akal, ingin tahu apa? Jawabannya hanya karena sekretarisnya sering mengenakan kemeja berwarna hijau.

Ia tidak mengerti apa yang salah dengan itu. Menurut Ellard, itu merusak matanya. Jasper juga tidak mengerti alasan pria itu yang sebenarnya sampai-sampai ia memecat sekretarisnya. Hanya Ellard dan otak absurd-nya yang tahu. Ah ralat, harusnya Tuhan.

"Belum ad- oh wait!"

"Aku memilih ini,"

Ellard mengambil salah satu lamaran dan langsung membuang tumpukan yang tersisa ke tempat sampah tanpa mempertimbangkan lagi.

"Shit! Perbuatanmu tidak bijak sekali! Bagaimana mungkin kau langsung membuang semuanya?" protes Jasper.

Sedangkan pria itu hanya diam sambil tersenyum tipis.

***

Gadis berusia 23 tahun tengah terburu-buru menuju suatu perusahaan. Ya, hari ini ia dipanggil untuk melakukan interview kerja.

"Allister Company," ucap gadis itu kepada supir taksi.

Arabella Calista, setelah lulus sekolah ia langsung bekerja di sebuah perusahaan selama kurang lebih 4 tahun dengan jabatan sekretaris. Dengan bekal sertifikat kelulusan dari Legion Valley School, ia mampu menempati posisi itu.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang