12. Terror

6.9K 770 34
                                    

TW. Ada kengerian/menjijikkan

Ara berjalan kembali menuju kelasnya, ia berhenti sejenak saat melihat sesuatu di wall magazine sekolah itu. Ia mendekat dan mengernyitkan dahinya.

"Arabella, gadis penggoda."

"F*ck Arabella!"

"Arabella memanfaatkan laki-laki kaya."

Begitulah tulisan-tulisan yang tertempel di sana. Ara mencabut kertas-kertas itu dan merobeknya sambil menangis. Siapa yang menempel berita seperti itu? Ada masalah apa mereka dengan Ara? Siapa lagi yang akan mencari masalah dengannya?

Ara berlari menuju kelas sambil sesekali mengusap air matanya. Ia tidak menghiraukan orang-orang yang menatapnya atau bahkan merendahkannya.

Ara mengusap air matanya sebelum memasuki kelas. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan. Matanya menatap ke atas agar air matanya tidak kembali merembes.

Ia berusaha tersenyum dan memasuki kelas itu.

"Ara, mengapa lama sekali?" tanya Ellard.

"Banyak orang tadi di toilet," ucap Ara.

Ellard menatap Ara, mengapa gadis itu terlihat murung? Apa ada masalah yang menimpanya lagi?

***

"Ara, sudah bel istirahat. Ara ingin makan?" tanya Ellard lembut, ia sungguh bingung dengan sikap Ara yang sedari tadi selalu murung.

Ara menggeleng lemah. Ia sama sekali tidak ingin makan. Ia tidak ingin mendatangi kantin itu lagi. Dua kali ia ke sana dan dua kali juga ia mendapat masalah.

"Aku ingin ke toilet saja," ucap Ara lalu pergi tanpa menatap wajah Ellard.

Ellard mengerutkan keningnya. Ada apa dengan Ara?

Ara memasuki bilik toilet dan duduk. Ia mengusap kasar wajahnya. Ia tidak bisa seperti ini. Ia tidak boleh terpuruk hanya karena hal itu. Tidak, tidak! Ia pasti kuat.

Ara keluar dari bilik itu dan terpekik kaget. Ia menghentikan langkahnya dan menatap cermin kamar mandi itu. Tubuhnya membeku. Kaki-kakinya tidak dapat ia gerakkan.

Di hadapannya, cermin itu dipenuhi oleh tulisan. Bukan, bukan tulisan biasa. Tulisan itu berasal dari darah.

"STAY AWAY FROM ELLARD OR YOU'LL KNOW THE CONSEQUENCES!!"

Tubuh Ara melemas. Kakinya bergetar. Itu adalah ancaman untuknya agar menjauhi Ellard. Dan hal yang paling menakutkan adalah, ada bangkai kepala kucing di wastafel itu.

Ara merasa mual dan ingin sekali muntah. Namun, tubuhnya masih kaku. Ia menangis di tempat sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Siapa yang melakukan hal ini padanya? Kylie dan teman-temannya masih diskors. Siapa lagi yang membencinya?

Ia merasakan kepalanya berputar. Ia sungguh benci bau darah. Ia juga penyayang kucing, melihat kucing diperlakukan seperti itu membuat seluruh tubuhnya seakan-akan kekurangan banyak darah.

Ara bangkit dan segera berlari keluar. Tidak. Ia tidak boleh memberi tahu ini kepada Ellard. Jika laki-laki itu tahu, pasti ia akan melakukan sesuatu yang nantinya malah memperpuruk keadaan. Orang yang membenci Ara akan semakin menjadi-jadi.

Ara berlari sekuat tenaga. Peluh membasahi dahinya. Dadanya bergemuruh seakan-akan habis dikejar sesuatu yang menyeramkan. Hingga larinya perlahan melambat. Kepalanya semakin berputar, perlahan semuanya terlihat gelap.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang