36. Special Night

9.6K 770 108
                                    

Malam ini Ellard mengajak Ara makan malam spesial perayaan hari jadi hubungan mereka. Ara merasa geli sendiri saat mengingat ajakan pria itu. Terdengar sedikit kekanak-kanakkan memang, namun Ara sangat senang. Jarang sekali pria ingin melakukan hal ini di dalam sebuah hubungan bukan? Apalagi pria sibuk seperti Ellard. Pasti mereka lebih memilih untuk bekerja daripada menghabiskan waktu bersama kekasihnya.

Ara memoleskan lipstik berwarna merah ke bibirnya, memberikan kesan seksi pada dirinya. Bagaimana pun ia gadis berusia 23 tahun, tidak ada salahnya berpenampilan seksi sesekali bukan? Meskipun sepertinya akan berbahaya jika berpenampilan seksi di hadapan Ellard.

Ara mencepol rambutnya ke atas dan menyisakan sedikit helai rambutnya agar menimbulkan kesan messy yang seksi. Hari ini ia juga mengenakan bodycon dress berwarna hitam di atas lutut. Tubuhnya yang mungil terbalut sempurna oleh dress tersebut.

Ellard : Aku di depan Sayang, turunlah jika kau sudah siap. See ya!

Ara tersenyum sendiri melihat pesan masuk dari Ellard. Ia pun meraih tas kecilnya dan memasukkan ponsel itu ke dalam.

"Hei!" sapa Ara sambil menyeberang menghampiri Ellard. Pria itu berdecak kagum melihat penampilan Ara.

Cup.

Ellard mengecup bibir Ara sekilas, membuat Ara sedikit terkejut.

"Kau menantangku malam ini, hm?" ucap Ellard. Ara menelan salivanya susah payah, benar bukan dugaannya?

"T-tidak," jawab Ara.

"Tidak bosan aku mengatakan ini. Kau sangat cantik dan selalu begitu," ucap Ellard.

"Dan gadis cantik ini adalah milik pria tertampan satu semesta, ia adalah Ellard Theodore Allister." Ucap Ara sambil tersenyum manis.

"Oh astaga, bisakah kau kurangi sedikit kemanisanmu? Rasa-rasanya aku akan diabetes." Ucap Ellard dengan dramatis seperti biasanya, jangan lupa satu tangan yang selalu ia letakkan di dada.

Ara pun tertawa geli.

"Kau sangat seksi malam ini," ucap Ara yang sedikit berjinjit lalu membisikkan kalimat itu di telinga Ellard. Kemudian gadis itu mengecup rahang Ellard dan langsung berlari masuk ke mobil. Sedangkan Ellard masih berdiri membeku.

"Ia benar-benar mengundang gairahku," gumam Ellard sambil menggeleng pelan. Ia pun menyusul Ara masuk ke dalam mobil.

"Kita akan ke mana?" tanya Ara.

"Bagaimana mungkin kau bersikap normal setelah memancing gairahku, Ara?" ucap Ellard.

Ara pun terdiam, pipinya memerah.

"Kau harus membayarnya, Sayang."

Tangan Ellard terulur menjamah paha dalam Ara, meremas-remasnya sensual.

"Ellard, fokus menyetir!" peringat Ara. Namun tentu saja pria itu tidak bisa dibantah jika soal hal ini.

"Kau membuatku tidak fokus, duduk di sebelahku dengan wajah lugu tidak bersalah." Ucap Ellard sambil tangannya semakin bermain-main lebih jauh lagi.

Ara pun menggigit bibir bawahnya. Memang sangat salah menggoda pria itu. Pada akhirnya, itu akan berimbas juga kepada Ara.

Ellard menelusupkan jemarinya ke celana dalam Ara. Ia membuka belahan halus kewanitaan gadis itu dan mengelus klitorisnya. Ara pun menahan napas dan memejamkan matanya. Sentuhan Ellard selalu berhasil membuatnya terbang, bahkan sentuhan sekecil ini mampu membuat pikiran Ara melayang.

Ellard memasukkan dua jarinya ke lubang senggama Ara membuat gadis itu mendesah pelan. Ia mengaduk-aduk lebih dalam membuat tubuh Ara bergerak tidak tentu. Ellard terus memompa milik Ara dengan cepat. Ini terasa gila, bahkan hanya dengan jari Ellard Ara terbuai.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang