6. Warm Hug

11K 1K 141
                                    

Jam menunjukkan pukul 06.30 dan Ellard sudah duduk rapih di tempat duduknya. Tidak seperti biasanya.

Biasanya laki-laki itu akan datang bertepatan dengan bunyi bel masuk atau mungkin saat pembelajaran sudah dimulai. Namun kali ini ia datang 30 menit lebih cepat sebelum bel masuk berbunyi.

Ingin tahu mengapa? Oh sepertinya kalian sudah tahu alasannya. Ia sedang menunggu Ara.

Ellard datang lebih cepat dengan dua potong sandwich di kotak bekalnya. Ia sengaja tidak sarapan terlebih dahulu dan membawa itu ke sekolah untuk dimakan bersama dengan Ara.

Senyumnya tidak kunjung pudar sedaritadi. Sambil memegangi kotak bekal itu, matanya terus mengawasi pintu menantikan gadisnya datang. Sesekali ia mendengus kecewa saat yang masuk bukanlah Ara.

***

Arabella memasuki gerbang sekolahnya. Ia berjalan ke arah lokernya untuk mengambil beberapa buku terlebih dahulu. Setelah itu kakinya melangkah menuju toilet. Tiba-tiba saja dirinya ingin buang air kecil.

Ara memasuki toilet dan segera menuntaskan keinginannya sebelum bel masuk berbunyi.

Setelah selesai, ia keluar dengan napas lega. Ara menatap dirinya sejenak di cermin dan merapihkan rambutnya yang selalu dikuncir satu.

Ia menatap jam yang melingkar di tangannya dan bergegas menuju kelas.

"Aw!" Ara tersungkur di lantai saat tiba-tiba saja seseorang mendorongnya.

Ara mendongak dan mendapati tiga gadis yang beberapa hari lalu merundung seorang gadis culun. Kylie, Elysa, dan Chloe kalau Ara tidak salah ingat.

Ara segera berdiri dengan kedua lututnya yang masih sedikit sakit.

"Apa masalah kalian?" tanya Ara.

"Jadi tindakan heroik yang kau lakukan saat itu hanya untuk menarik perhatian El?" tanya Kylie.

"El?" Ara mengerutkan keningnya.

"Ellard Theodore Allister,"

Astaga, Ellard lagi. Mengapa semua orang terus menyebutkan nama laki-laki itu? Apakah tidak ada laki-laki lain di sekolah ini?

"Tidak. Aku benar-benar ingin membantu gadis itu dari gadis-gadis jahat seperti kalian." Ucap Ara.

"Beraninya kau!"

Kylie melayangkan tangannya, namun lagi dan lagi Ara berhasil menangkisnya.

"Ingin bermain kasar, huh?" ucap Ara.

"Pegangi dia!"

Kedua teman Kylie bergegas memegang kedua tangan Ara.

"What the fuck is this?!" Ara berusaha melepaskan kedua tangannya, namun mereka malah menekan kulit Ara dan membuatnya tercakar.

"Lain kali jangan mencari muka di hadapan Ellard. Aku sudah mendengar sendiri gosip di sekolah ini. Kabarnya Ellard mengejarmu, huh?" Kylie mengangkat dagu Ara dengan telunjuknya.

"Tidak mungkin, aku tahu betul gadis seperti apa kau. Pasti kau berusaha menggoda Ellard dan ingin memeras kekayaannya, bukan?"

"Watch your mouth!" Ara menatap tajam ke arah Kylie.

Tidak. Ara tidak serendah itu. Apakah satu sekolah ini memandang Ara seperti itu?

"Kau benar-benar jalang."

Plak!

Kylie menampar pipi Ara. Menciptakan bekas kemerahan di pipi putihnya.

"Aku ingin melakukan itu sejak lama." Ucap Kylie. Kemudian ia mengisyaratkan sesuatu dengan dagunya.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang