NEW ALUR 🔥
[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ]
Judul awal: AGE
Judul baru: AGE MONSTER
AGE Bimanatara. Julukan Monster sekolah hanya dalam satu hari dihari pertama ia masuk sekolah sebagai siswa SMA SINGARAJA angkatan 26. Ia dikenal sebagai Cucu Lelaki s...
Ternyata tidak selamanya rumah membuat isinya merasa aman. Nyatanya hanya luka yang didapat bukan kebahagiaan seperti anak pada umumnya. -Giza Lakshya
• • • • •
"Abang mohon untuk datang malam ini".
"Buat apa?!"
"Giza pelankan suaramu!"
Cewek bernama Giza itu hanya terdiam, luka lamanya belum selesai dan sekarang kakaknya meminta ia datang kedalam rumah itu lagi.
"Za, abang gak pernah minta kamu tentang apapun. Jadi tolong kali ini abang dan bang Gibran ingin kamu datang ke kediaman Papa".
"Kalo lupa, lo pernah minta gue dengan paksaan untuk tinggal sama kalian!" sindirnya kuat-kuat.
Kedua laki-laki yang berada di ruangan ini hanya menghela nafas berat melihat perubahan drastis adik perempuan mereka yang sangat berbeda dengan gadi kecil dulunya. Mereka kini sedang berada di apartemen milik gadis itu yang mereka beli untuk adik perempuannya.
"Giza ubah cara bicaramu!"
"Semua berubah sejak 10 tahun yang lalu!"
"GIZA!!"
"Jadi berhenti bilang kalo ini sebuah kesalahan!"
"GIZA LAKSHYA!"
• • • • •
"Senang Giza datang," ucap kepala keluarga yang berada di kursi makan utama sebagai pemimpin rumah ini.
Tidak ada sahutan yang membuat kedua laki-laki bujang menghela nafas pelan, kemudian kepala keluarga atau disebut ayah mereka hanya menatap Giza dalam. Sudah 10 tahun semenjak itu, bagaimana bisa seorang bocah gadis 5 tahun hidup sendiri walau uang yang terus mengalir dari kakak-kakaknya dan juga dirinya.
"Kalau di panggil itu menyahut nak" tegur seorang wanita dengan lembut. Itu adalah calon isteri baru Ayah mereka.
"Oh, sorry. Gak denger," jawabnya enteng.
"Giza!!!" teguran keras dari tiga laki-laki yang berbeda umur itu membuat dirinya tertawa sinis, sedangkan wanita itu tersenyum maklum.
"Seharusnya kamu lebih belajar sopan lagi agar kelak kejadian ini tidak terulang di hari depan," lanjutnya.
Giza tertawa seketika merasa lucu saat wanita dihadapannya ini seperti mencari perhatian kedua kakak nya dan juga bapak tua yang sangat ia tidak suka didunia ini.
"Dan seharusnya lo gak ada disini! Siapa lo berani menasehati gue?"
"GIZA JAGA UCAPANMU!" tegur Arya sambil berdiri menatap tajam putrinya.
"Apa?!" tantangnya.
Arya hilang kesabaran dengan cepat ia mendekati kursi Giza dan menampar pipi gadis itu.
"PAPA!!" langsung saja Gibran dan Gaisar datang menghampiri untuk menengahi keduanya.
"Lepas!"
"Stop giza! Stop!!" ucap Gaisar pelan sambil memeluk tubuh kecil adiknya ini.
"LEPAS!!!" amuk Giza sambil terus mencoba untuk lepas dari pelukan sang kakak kedua.
Saat Giza terlepas cewek cantik itu langsung menatap sang ayah bengis dan juga wanita yang duduk menatap suasana tegang ini dengan ekspresi kaget.
"Ga ada bedanya sama 10 tahun yang lalu. Sama-sama brengsek."
"KAMU YANG KURANG AJAR!!! DIKASIH TINGGAL SENDIRI JADI NGGAK TAHU SOPAN-SANTUN!! MAU JADI APA KAMU GEDENYA?!"
Giza tertawa tangannya sudah digenggam untuk memintanya pergi namun ia menepis genggaman Gaisar.
"Pertama. Gue ga mengharuskan sopan dan santun ke lo, emang lo siapa? Dan kedua, guw udah besar tanpa adanya seorang ayah selama 10 tahun ini. Mau jadi apanya gue, ya cuma gue yang tahu. Orang kaya lo yang nyandang gelar orang tua doang mah, gak usah tahu!"
"GIZA LAKSHYA! JANGAN SEMAKIN KURANG AJAR KAMU!!!"
"Berhenti berpura-pura buat ga tahu kenapa bisa gue KURANG AJAR kaya gini!!!"
Suasana mendadak hening, Arya yang dipegangnya terus oleh Gibran mendadak terdiam. Sedangkan Giza menatap orang-orang diruang tamu ini dengan pandangan meremehkan.
"Kamu tidak tahu diri!!! 10 tahun saya beri uang setiap bulan agar kamu tidak mati kelaparan! Tapi ini balasan kamu!! Durhaka kamu Giza!!"
"Lebih durhaka mana, lo yang nyebabin nyokap gue meninggal sama gue yang mau bersuara atas apa yang 10 tahun ini gue pendam?"
Giza mengambil Sesuatu didalam tasnya, sebuah amplop coklat yang sangat tebal isinya, ada 10 amplop banyak nya. Lalu membuka amplop tersebut satu persatu dan membuang isinya dihadapan Arya yang tercengang.
"Uang 10 tahun yang katanya lo kasih buat gue, gue balikin tanpa gue pakai sepeserpun!".
Gibran dan Gaisar merasa tidak bisa berkata-kata lagi, dulu saat sebelum mereka mendapatkan pekerjaan yang layak. Uang yang mereka berikan masih belum cukup untuk seukuran Giza yang masih bocah dengan keinginan ini itu. Semua menatap uang yang telah berceceran dilantai. Lalu wanita yang duduk sendiri bersuara.
"Nak-" panggil wanita yang sejak tadi menyimak dengan mata memerah.
Giza menyela dengan cepat, "Diam! Lo bukan nyokap gue!"
"Giza-"
"DIAM SEBELUM GUE BERTINDAK LEBIH JAUH!!"
TBC.
• • • • •
Gilaaa Giza berontak banget..💙💙💙😭
Menurutmu perlakuan Giza baik ngga? Semoga sukanyaaaa!!!✨
Ini macan betinanya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampai ketemu lagii Love dari aku Sinta Clara 💙💙💙💙💙💙💙