40. AGE MONSTER - Masa lalu dan memberi restu

563 53 4
                                    

Sebelum mulai aku mau ucapin terimakasih banyak yang udah mau baca cerita ini💗 ga pernah nyangka bakal di baca sebanyak ini
Saatnya mengucapkan seperti penulis lainnya

HAPPY 14 RIBU PEMBACA 😭❤️

Terima kasih Tuhan, aku ga pernah berhenti mengucap syukur. Aku semakin semangat buat nulis lagi, terima kasih Tuhan, terima kasih temen-temen pembaca, terima kasih para sahabat aku
Ini belum mencapai ratusan, tapi jujur 14 ribu pembaca bagiku udah besar 😭 maaf ya kalo aku lebay
Aku benar-benar merasa terbayar atas semua rasa

Stress, nangis karena mikirin alur cerita, pusing karena begadang terus cuma buat nulis, overthink takut ceritanya ga selesai, bahkan berniat buat mengakhiri cerita AGE tanpa Ending. Tapi dapat notif bejibun benar-benar buat aku ga bisa ngapa-ngapain selain bersyukur

Aku happy banget saat tahu banyak yang mau tahu kisah kehidupan Age dan Giza yang aku tulis, semoga kalian terhibur dengan cerita mereka yaa <3
Jangan lupa untuk vote komen dan share cerita ini biar makin banyak yang tahu kisah mereka <3

Pokoknya terima kasih temen-temen yang baca cerita AGE MONSTER semoga selalu sehat yaa

Inget yaa jangan lupa vote komen dan share cerita ini ❤️❤️❤️

Ready?
Kuy!!!

Selamat Membaca temen-temen tersayang ❤️

"Mba minta bill nya ya!"

Setelah pelayan pergi, mereka kembali berbincang. Masih dengan topik yang sama. Singaraja di serang.

"Menurut lo semua, ini bisa di sebut perang ga si?" tanya Tara.

"Bisa jadi Tara, aku dapat info dari temen kelas tetangga yang belum pulang. Katanya mereka di amankan di aula, ada beberapa motor yang rusak juga, di sana kacau banget" cerita Venus.

Ceisya mengangguk setuju, "ini bakal jadi sejarah buat Singaraja. Gue ga tahu motif Tambora apa tapi yang jelas ini bener-bener salah. Kalo alasannya masalah pribadi, sinting tuh orang yang nyerang!"

"OMG guys!" teriak Tara tanpa sadar saat mengecek handphonenya lalu menunjukkan sebuah pesan dari Ica, teman sekelas mereka.

"Tambora kelewat gila sampai bawa preman.." ujar Venus memberi komentar, gadis itu mengusap lengannya bergantian sebagai bentuk rasa takutnya.

"Bukan gila lagi nus, tapi emang udah sakit jiwa!" Ceisya benar-benar kesal dengan sekolah itu, hanya beberapa yang berulah namun bisa membuat dirinya hilang respect dengan warga Sekolah itu.

"Kira-kira bayar berapa ya sampe sewa preman..?"

Giza hanya diam menyimak namun bukan berarti pikirannya juga menyimak. Yang ada dipikiran ya saat ini adalah kondisi Age, kejadian Age di rumah sakit itu pun karena di pukuli juga tak menutup kemungkinan Age bisa berakhir di rumah sakit lagi.

"Makasii mba" ucap Giza setelah menyelesaikan pembayarannya.

"Loh kamu yang bayar za? Aku ganti yaa?" pinta Venus sambil mengeluarkan uang.

"Gak usah. Anggap ini traktiran gue buat temen-temen gue yang selalu ada."

"Makasiii banyak Giza.." kata Venus dengan senyuman hangatnya.

A G E  MONSTER [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang