28. AGE MONSTER - Menjauh

609 43 0
                                    

Selamat Membaca 💗

"Bang, gimana keadaan Giza?"

Sesampainya Age di rumah sakit, ia langsung menanyakan kepada Gaisar yang terduduk di kursi tunggu tanpa menoleh sekalipun pada Age. Akhirnya Age bertanya kepada teman-temannya.

"Giza baik-baik aja kan?"

Ceisya yang sudah tahu keadaan sahabatnya hanya bisa menangis di pelukan Venus yang kini juga ikut menangis, gadis itu sudah tiba lebih dulu di rumah sakit sebelum Giza datang.

"Sya. Dia baik-baik aja kan?" Masih kukuh ingin mendapatkan jawabannya.

Bunga yang berada disana maju mendekati Age, menarik pundak putranya untuk di peluk. Bunga merasakan perasaan Giza yang hancur setelah hampir di perkosa, merasa tidak bersih seperti semula. Antara ingin memberitahu bahwa Giza mengalami trauma atau tidak kepada Age, karena Bunga tahu kalau Age tidak akan tinggal diam jika orang yang di sayanginya terluka.

"Bunda? Bunda tahu kondisi Giza?"

"Bun?"

"Jaw-"

"Nak."

Panggilan itu berasal dari Ayah Giza, Arya. Laki-laki itu maju dan menepuk pundak Age.

"Saya berterima kasih atas semua bantuanmu yang sudah rela menolong Puteri saya. Namun saya minta untuk kamu tidak mendekati anak saya lagi."

"Lah? Kenapa pak?!" bentak Age kelewat emosi.

"Giza menderita depresi karena trauma sama kejadian itu. Dia takut sama semua laki-laki, termasuk om Arya. Untuk saat ini yang mungkin bisa nemuin dia cuma perempuan aja, laki-laki engga. Aku harap kamu ngerti Age, kita bantu Giza sembuh."

Age termenung oleh penuturan Venus. Mendadak pikirannya kosong, hatinya terasa nyeri. Giza terluka karena ia terlambat.

• • • • •

"Gue antar Venus dulu, nanti gue nyusul" pamit Frej yang di angguki teman-temannya.

"Gimana si tai itu?" tanya Bumi, anjing yang di maksud adalah Jorez.

"Masih di obati, tapi di jaga ketat sama Polisi" jawab Hito.

"Ga, itu telepon ga berhenti-henti dering terus. Angkat, kali aja penting" ujar Hito.

Naga hanya acuh, tak ingin mengangkat telepon itu. Ia sudah tidak ingin tahu soal apa yang akan di katakan oleh sang penelpon.

"Ceisya, balik gih. Ini udah larut malam" kata Bumi sambil menatap ceisya yang masih menunduk.

"Buat besok kalo lo mau coba buat ketemu Giza, jangan ungkit apapun soal laki-laki ya Cei. Biar aja Giza sembuh dulu" ujar Bumi menasehati.

Ceisya hanya mengangguk. Aro mengelus rambutnya pelan, jika keadaan tidak seperti ini mungkin Ceisya akan sangat senang dan salah tingkah karena di elus oleh Aro. Namun bukan nya senang kini malah ia semakin ingin menangis kembali.

"Pulang aja ya, gue antar. Share lokasi langsung kalo udah ketemu dimana Age" pinta Aro pada teman-temannya. Tersisa Hito Bumi dan Naga.

A G E  MONSTER [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang