Mengingatkan lagi kalo cerita ini isinya cuma fiksi ya guys. Semua teori dan kejadian yang ada disini benar-benar cuma berdasarkan dari pikiranku aja dan karena itu mungkin beberapa teori atau kejadian ada yang gak masuk akal dan sedikit aneh (?)
Anyway aku harap kalian tetap bisa menikmati ceritanya^^
Happy Reading ✨
••••
Renjun menghela nafas berat begitu melihat pemandangan didepannya. Renjun pikir jika dia akhirnya telah terbebas dari mimpi sialan yang selalu berakhir dengan menghasilkan luka pada anggota tubuhnya tapi ternyata itu tidak seperti pikirannya.
Sekarang disinilah dia berdiri. Di tengah hutan dan didepannya terdapat sebuah rumah bertingkat yang tidak terawat dan biasanya sosok berhoodie hitam selalu mengawasinya dari jendela. Uh, dia sudah bisa menebak kemana alurnya nanti.
"Huang Renjun!" Panggil seseorang dari belakangnya.
Renjun merotasikan bola matanya malas sebelum berbalik, sudah dia duga akan seperti ini. Pasti yang memanggilnya itu adalahㅡeh tunggu... DIA SIAPA?!
Renjun mengedipkan matanya berkali-kali, dia tidak percaya siapa yang ada dihadapannya saat ini. Itu bukan sosok berhoodie yang selalu mengawasinya, itu adalah remaja seusianya dan Renjun bersumpah jika wajahnya familiar! Dimana dia pernah melihatnya?
"Lo siapa?" Tanya Renjun dengan sikap waspada. Tentu saja, bagaimana jika ternyata dia yang ada didepannya ini adalah antek-antek si-hoodie-hitam? Atau lebih parah lagi adalah bagaimana jika dia ternyata adalah sosok berhoodie hitam itu?!
Sosok didepannya ternganga tidak percaya dengan pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut Renjun. Apa katanya? Siapa?!
"Awalnya gue gak percaya sama gosip kalo lo itu sosiopat tapi ternyata lo emang iya!" Balasnya.
Renjun mengernyit. "Hah? Maksud lo?"
"Lo gak kenal gue?! Gue Lee Minho woy, kita satu sekolah!" Balas Minho berteriak.
Renjun ber-oh ria, ah pantas saja wajahnya familiar. Dia adalah orang yang dilabrak di kantin pada bab empat, kan?
Tiba-tiba raut wajah Renjun berubah, matanya memincing curiga pada Minho.
"Jadi lo yang selama ini nerror gue di mimpi?!" Tanya Renjun curiga.
"Hah? Gak! Bukan gue. Justru gue mau ngasih lo informasi tentang keberadaan gue sama yang lain." Balas Minho.
"Yang lain siapa?" Tanya Renjun yang tampaknya masih belum paham kemana arah pembicaraan ini.
"YA TEMEN-TEMEN LO YANG DICULIK LAH, BANGSAT! LO KIRA GUE MAU NGASIH TAHU INFORMASI KEBERADAAN SIAPA LAGI? JODOH LO?!" Teriak Minho tidak sabaran.
Oke bisa dikonfirmasi jika Minho memang bersama Donghyuck saat ini melihat sikapnya yang sebelas dua belas dengan Donghyuck.
"Oke oke gak usah teriak juga, sialan." Kata Renjun. "Jadi, lo tahu tempat mereka disekap dimana?"
Minho yang sudah kembali senang kemudian mengangguk. "Ya semacam gitu deh." Balasnya.
"Hold on, kok lo bales gitu sih? Jadinya lo tahu atau gak keberadaan mereka? Mau bohongin gue ya lo?" Renjun kembali mencurigainya.
"Ya gue tahu kalo kita ada di rumah ini." Kata Minho sembari menunjuk rumah di depannya. "Tapi masalahnya gue gak tahu alamat lengkapnya, cuma ini yang bisa gue gambarin." Sambung Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
[0.2] BAD DREAM | NCT DREAM ✓
FanfictionAt the end, he's never wake up from his nightmare. ©elsanursyafira, 2021