[2] Puzzle piece

2.8K 454 66
                                    

[Mengingatkan kembali; cerita ini adalah fiksi yang murni datang dari pemikiran absurd saya, jadi sangat kecil kemungkinannya 'hal-hal' pada cerita ini ada atau terjadi di kehidupan nyata.]

✨Selamat membaca✨

••••

[07.15]

Laki-laki bersurai hitam dengan seragam yang dibalut hoodie maroon itu tengah menyisir rambutnya dengan tangan kanan, sedangkan tangan yang lain menenteng tas abu kesayangannya. Dia tidak kesiangan, sungguh. Hanya saja memang hari ini dia ada keperluan sehingga memutuskan akan pergi ke sekolah lebih awal.

Saat menuruni anak tangga, Renjun dapat merasakan atmosfer yang ricuh. Memang kebiasaan penghuni rumah adalah sarapan bersama tapi tentu saja minus Renjun.

Pernah berkali-kali mereka mengajak Renjun untuk makan bersama, tapi seperti yang kalian tahu. Bongkahan es yang selalu menolak hangatnya cahaya matahari.

Renjun mulai memakai sepatu hitam bergaris putih itu di anak tangga terakhir, kebiasaan yang susah sekali di hilangkan.

Suara gelak tawa dari ruang makan tidak membuat hati Renjun tergerak. Bahkan sepertinya dia tidak memiliki niat untuk sekedar menyapa.

Dia tetap pada pendiriannya, sendirian. Sudah dia katakan, keramaian bukan tempat yang cocok bagi dirinya. Jika bukan karena sesuatu, bahkan dia enggan untuk tinggal seatap dengan orang asing.

Tidak sampai lima menit, sepasang sepatu kini telah terpasang pada kedua kakinya. Mulutnya melengkungkan senyuman, puas dengan hasil akhirnya.

Harusnya Renjun sudah berada diluar dan mengeluarkan sepedanya dari garasi. Hanya saja suara alunan gitar dari ruang makan membuat atensinya teralihkan.

Dapat Renjun pastikan jika gitar tersebut tengah dimainkan oleh salah satu penghuni rumah, Mark. Karena pasalnya, tidak jarang Renjun menemukan pemuda blasteran Kanada-Surgaㅡ maksudnya blasteran Kanada-Korea itu tengah memainkan gitar di rumah.

Tapi bukan itu yang menarik perhatian Renjun, justru lagu yang tengah dinyanyikan oleh penghuni yang ada dan diiringi melodi gitar.

As the world I’m heading towards
And matching up to is getting bigger
It makes me feel an emptiness somehow

Dia tidak tahu apa yang terjadi, karena bukannya pergi keluar tapi dia justru mendekati asal suara gitar alias ruang makan.

What part it is
Even if the shape is maybe like this
Even when myself can’t come to know it

Renjun sampai. Seperti yang dia kira, para penghuni rumah baru saja selesai sarapan bersama.

Dapat dia lihat jika Mark tengah bermain gitar dan semua orang mulai bernyanyi mengikuti alunannya. Menyanyikan sebuah lagu yang terdengar sangat familiar.

"You're my missing puzzle piece."

You’re my missing puzzle piece
Finally I solved it

Tanpa Renjun sadari, kini ia juga telah mulai menggumam mengikuti alunan lagu.

You filled every piece of my heart
Even the scarred part of it to the fullest
And somehow, you’ve become my everything
My missing puzzle piece

Renjun terbelalak, sungguh. Dia hanya bergumam secara refleks dan secara tiba-tiba meneruskan lagu yang sedang dinyanyikan.

Beberapa anak manusia yang sedang duduk di meja makan ternyata menyadari keberadaan Renjun.

[0.2] BAD DREAM | NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang