Kembali kepada duel yang terjadi pada dua kubu yang berbeda dengan tiga pasang yang terbagi. Felix melawan Han, Jaemin melawan Felix dan Renjun melawan Jeongin.
Han terlihat memegangi dadanya yang baru saja ditendang oleh orang yang benar-benar Han benci, Felix.
Han berdiri, tersenyum miring pada Felix. "Lo disini? Gue kira lo masih sibuk ngurus pemakaman orang tua lo." Katanya.
Jari-jari tangan Felix mengepal kuat begitu pembunuh orang tuanya mengatakan hal-hal tersebut untuk menghinanya.
Han menyadari perubahan emosi Felix terhadap apa yang ddiucapkannya. Bukankah Felix sangat mudah terprovokasi? Ini tidak seru.
"Santai, tatapan lo kayaknya sudah siap bunuh gue." Kata Han menyebalkan.
"Gue siap bunuh lo." Kata Felix mantap.
"Oh ya? Bukannya teman-teman baru lo maunya balikin kami ke tempat asal kami tanpa perlu membunuh?"
Felix tersenyum remeh, "Itu maunya mereka, keinginan gue beda."
Han membalas dengan senyuman yang tak kalah meremehkan, "Terus kenapa lo tetap bawa suntikan yang gue tebak isinya obat penenang itu?" Han menunjuk pada suntikan yang terlihat di saku jaket kulit Felix.
Felix sepertinya baru sadar jika suntikan tersebut terlihat jelas oleh mata Han dan kecerobohannya itu membuat Han semakin sumringah.
"Harusnya dari awal lo gak usah ikut campur dengan bantuin Renjun. Lo sadar gak sih kalo kecerobohan lo inilah yang jadi penyebab orang tua lo mati." Han lagi-lagi memprovokasi Felix.
Mendengar nama orang tuanya lagi-lagi disebut oleh mulut kotor Han membuat Felix merasa terhina.
BUGH
Satu pukulan mendarat di pipi Han. Han sendiri tidak tinggal diam, dia memblas pukulan Felix dan begitu seterusnya hingga terjadi pertarungan sengit diantara mereka.
Di satu sisi, pertarungan antara Chanyeol dan Jaemin justru terlihat sangat tenang. Mereka bahkan tidak mengeluarkan suara apapun dan bertarung dengan mata tertutup.
Ini sangat lucu dimata orang normal karena di tengah kekacauan yang terjadi mereka berdua justru berdiri tegap dengan mata tertutup. Bahkan Chenle yang menonton petarungan tersebut dari dalam rumah tampak kebingungan saat melihat Chanyeol dan Jaemin.
Tapi beda halnya dengan Jisung yang matanya kini sangat gesit berpindah kesana kemari. Dia bisa melihat jiwa Chanyeol dan Jaemin yang bertarung bahkan hingga terbang. Mereka bertarung dengan sangat sengit.
Saat Han-Felix dan Chanyeol-Jaemin bertarung dengan cara mereka masing-masing, Renjun dan Jeongin nampak belum memulai pertarungan mereka. Renjun terus mengatakan jika mereka bisa mengakhiri semuanya tanpa harus bertarung, padahal sudah jelas jika Jeongin ingin kebalikan dari 'tanpa bertarung.'
"Lo jelas tahu kalo gue bukan Renjun yang lo cari." Kata Renjun.
"Apa bedanya? Kalian berdua sama-sama pembunuh." Balas Jeongin.
Renjun tahu yang dia maksud adalah kejadian dimana mereka mengambil alih tubuh Jaemin untuk Jaemin. Jeongin terus berpikir jika Renjun yang membunuh kakaknya, padahal kita semua tahu jika sejak awal tubuh itu adalah milik Jaemin dan justru Jeongin yang mencurinya.
Tiba-tiba Renjun merasa jika kedua tangan dan kedua akakinya di ikat pada tiang hingga dia tidak bisa bergerak. Jurang di depannya sudah hilang, sekarang dia justru berada di ruangan serba putih tanpa ada apapun.
Jeongin sudah tidak berada di pandangan Renjun.
Tiba-tiba Renjun bisa merasakan perih pada bahu kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[0.2] BAD DREAM | NCT DREAM ✓
FanfictionAt the end, he's never wake up from his nightmare. ©elsanursyafira, 2021