[12] Strange

1.4K 340 56
                                    

Setelah acara berbaikan mereka, sekarang ruang tamu kembali seperti semula yang dipenuhi oleh gelak tawa dan terkadang beberapa umpatan. Sekarang ruangan ini kembali ramai atau mungkin lebih ramai karena Renjun bahkan ikut berpartisipasi kali ini.

Banyak yang mereka bicarakan, dimulai dari bagaimana mereka bisa sampai tinggal disini, apa yang akan dilakukan setelah lulus dan hal lain yang tidak penting.

Sampai mereka pada suatu percakapan yang terdengar agak tidak masuk akal, itu adalah dimana mereka saling membicarakan tentang kemampuan istimewanya.

Jika awalnya Renjun berpikir hanya Mark dan Jeno yang mempunyai kemampuan gila tapi fantastis, ternyata penghuni lain juga punya kemampuan spesial dan itu membuatnya sangat tertarik.

"Oke oke, jadi lo bilang lo bisa lihat warna suara orang lain?" Tanya Renjun pada Chenle.

Chenle tersenyum angkuh. "Yup, sebenernya bukan cuma suara orang sih, gue juga bisa lihat suara hujan, angin dan semua hal di sekitar gue."

Renjun tidak bisa menahan untuk tidak terkesan. "Terus gimana lo bisa tahu kalo orang itu lagi bohong, sedih atau marah dari warna suaranya? Gimana kalo lo salah nafsirin warnanya?" Tanya Renjun lagi.

"Gini ya kak Renjun, setiap suara orang itu kadang ngeluarin warna merah, hitam, biru, kuning dan lain-lain. Nah gue punya semacam keterikatan gitu sama warna-warnanya yang bisa bikin gue paham arti warnanya. Kayak emosi lo sekarang, ada warna kuning sama jingga. Gue tebak lo excited banget sama percakapan kita ini." Jelas Chenle panjang lebar.

Renjun membekap mulutnya sendiri dengan kedua mata yang terbuka lebar, dia masih belum bisa menerima dengan kemampuan Chenle yang spektakuler menurutnya itu!

"Oh dan for your information, Mr. Huang, kemampuan Chenle sama kayak punya gue." Donghyuck menimpali.

"Serius?! Gila! Kok bisa?" Itu bukan Renjun, melainkan Mark yang baru datang dengan membawa potongan buah semangka dari dapur.

Donghyuck mengedikkan bahu. "Gak tahu, gue aja baru tahu hari ini waktu dia jelasin semuanya."

Damn, we are special!

"Terus lo, Jisung. Kemampuan lo apa?" Tanya Mark sambil memasukan potongan semangka pertama ke mulutnya.

"Gue gak punya kemampuan, gue punyanya kutukan." Balas Jisung dengan nada acuh, kemudian tangannya ikut mengambil potongan semangka.

Semuanya mengernyit heran kecuali Chenle. "Dia bisa lihat hantu." Kata Chenle menjelaskan.

"Hah? Indigo?! Gimana rasanya?" Tanya Mark sedikit berantusias. Oh ayolah, ada seorang indigo di circlenya! Itu sangat menarik!

Jisung mengangguk dan menghela nafasnya. "Yang pasti kalo kalian yang ngalamin, kalian bakal gila."

"Yang lain mungkin iya tapi gue gak." Timpal Jaemin.

"Wait, lo juga indigo?! Seriusan?!" Itu Jisung yang bertanya.

Jaemin mengangguk. "Gue juga lihat apa yang lo lihat di pintu tadi." Kata Jaemin yang sudah jelas mengarah pada sosok dirinya yang lain di ambang pintu tadi.

"Terus? Lo bisa jelasin yang tadi itu apa?" Tanya Jisung.

"Ya lo juga pasti tahu itu gue."

Jisung membelalak. "Kok bisa? Bukannya badan lo lagi sadar ya? Bukannya kita cuma bisa keluar tubuh kalo tubuh kita lagi gak sadar?" Tanya Jisung bertubi-tubi.

Jaemin mengangkat alisnya angkuh. "Itu artinya eksperimen gue berhasil dan gue satu level diatas lo."

Jisung mengernyit heran. "Hah? Maksud lo?"

[0.2] BAD DREAM | NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang