mas!

71 39 45
                                    

PAK SEOK JIN ORANG KAYA, DUDA GANTENG, ANAK SATU! APA JANGAN-JANGAN!? JANGAN SAMPE! HUHU GUSTI! YOONJI GAMAU NIKAH MUDA! Batin Yoonji.

Hening.

Keadaan didalam mobil berbeda 360° dengan batinan Yoonji. Yoonji menggelengkan kepalanya berharap pikiran buruk itu hilang. "Kamu kenapa, Ji?" namun justru ditanya gurunya yang melihat Yoonji heran.

"Eh, a-anu gapapa kok, pak." jawab Yoonji gelagapan mencari posisi duduk yang nyaman. "Eh, ini siapa, pak?" Yoonji berusaha mengubah topik.

 "Eh, ini siapa, pak?" Yoonji berusaha mengubah topik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu anak saya." ucap pak Jin.

"Oh, iya, pak. Lucu, ganteng banget, mirip bapak." jawab Yoonji seadanya di otak.

"Bisa aja. Khik khik." lanjut pak Jin tertawa.

"Pak, saya turun disini." ucap Yoonji menunjuk sebuah toko buku di pinggir jalan.

"Oh, ya udah." ucap pak Jin menepikan mobilnya.

"Makasih banyak ya, pak!" ucap Yoonji diiringi salam yang dibalas senyuman pak Jin.

"Tunggu, Yoonji." Yoonji yang hendak turun, kembali duduk menghadap pak Jin. "Kenapa, pak?"

"Ada yang mau bapak omongin ke kamu, tapi besok aja di sekolah, sekarang kamu belajar aja yang rajin. Semangat ya belajarnya!" ucap pak Jin diakhiri senyum manisnya.

"I-iya, pak! Makasih banyak, pak!"

Yoonji lalu membuka pintu mobil dan turun, menunggu mobil hitam itu menjauh, dan Yoonji segera berjalan mendekati toko buku itu.

Terlihat Jimin didepan toko dengan rekannya.

"Hai Kak Jim! Udah sehat?" tanya Yoonji menghampiri.

"Udah dong, kan dijenguk kamu." jawab Jimin dengan senyuman.

"Kalo gitu, Yoonji masuk dulu ya? Biasalah!" Yoonji berjalan memasuki toko.

"Iya, semangat belajarnya!" ucap Jimin semangat.

"Jangan lupa promoin tokonya ya, dek?!" ucap rekan Jimin, Sehun.

"Siap, kak!" ucap Yoonji semakin berjalan kedalam toko.

Sesampainya Yoonji di pojok toko, terdapat seseorang tengah tertidur, kedua kakinya menghabisi tempat, wajahnya ditutupi buku dan tangannya melipat didada.

Yoonji melempar buku tebalnya diatas perut seseorang tersebut sedikit membanting. "WOI MAS! KALO MAU TIDUR DI HOTEL! BUKAN DI TOKO BUKU!"

Yang dilempari buku terkejut bukan main, buku yang menutupi wajahnya terjatuh bersamaan dengan kagetnya. "ARGH!!!" teriaknya.

Mata Yoonji membulat sempurna, melihat siapa wajah dibalik buku yang tadi menutupi, sang pujaan hati. "E-eh, so-sorry, kak! Sorry!" ucap Yoonji membungkuk, lalu mencoba mengecek keadaan si korban.

"Eh, gapapa-gapapa, emang salah saya kok tidur disini." jawab si korban yang memegangi perutnya.

"Ada apa rame-rame, Yoonji?" tanya Jimin menghampiri sedikit panik. "A-anu, kak." gagap Yoonji.

"Gue yang salah, Jim. Tidur disini, untung dia bangunin gue." jelasnya. "Heu atuh kumaha maneh teh!" jawab Jimin kesal.

"Ta-tapi Yoonji juga salah, kak! Udah lempar buku ke kakak itu, maaf kak!" lagi-lagi Yoonji membungkuk. "Gapapa, Yoonji." ucap Jimin menghentikan Yoonji.

"Iya, gapapa, kok." ucap si korban diakhiri senyuman. "Kalo gitu, gue balik ya, Jim! Thanks." lanjutnya sambil berdiri lalu menepuk pundak Jimin.

Si korban menghilang dari balik pintu. Yoonji masih terdiam menatap kepergiannya.

Kenapa? Kenapa harus image buruk terus waktu ketemu dia.

"Kamu gapapa, Ji?" tanya Jimin menatap Yoonji.

"Itu..."

"...itu, kak Taehyung, ya?" tanya Yoonji masih menatap pintu kepergian si korban, sang pujaan hatinya, Taehyung.

"Kamu... kenal Taehyung?" tanya Jimin lebih heran.

"Belum kenalan, cuma tau namanya, kak!" ucap Yoonji yang kini menatap Jimin sedu.

"Kamu gapapa? Taehyung apain kamu?" tanya Jimin khawatir sambil menangkup kedua pipi Yoonji dengan tangannya.

"Huhu! Kak Jimin!" tangis Yoonji pecah. Dengan terkejut Jimin segera memeluk Yoonji menenangkan.

"Kenapa Yoonji? Ada apa?" tanya Jimin sedikit heran sambil mengelus kepala Yoonji lembut.

Yoonji tak henti menangis, dan dengan tak sadar Yoonji membalas pelukan Jimin.

.

~ to be continue ~
!! vote and comment !!

Sales Promotion Boy [SPB] - Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang