kakak

154 44 23
                                    

Min Yoonji, siswi kelas 12 SMA itu sedang bermisuh-misuh mengutuk salah satu gurunya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Min Yoonji, siswi kelas 12 SMA itu sedang bermisuh-misuh mengutuk salah satu gurunya dalam hati. Langkahnya yang cepat dan sengaja di hentakan dengan keras pada tanah tak bersalah, pergi meninggalkan gerbang sekolahnya itu.

Yoonji tak henti membatin juga. Buku ini lah, buku itu lah, hilih bicid. Lulus ya tinggal lulus lah! Duit gue mubazir beli buku buat pajangan doang, di baca kaga! Akhir-akhirnya ya di bikin kertas gorengan ama emak gua!

Tibalah Yoonji di sebuah toko buku kecil yang tidak terlalu jauh dari rumahnya, dengan menarik napas sebelum masuk Yoonji melangkah.

Selamat datang di alfa-

Ralat.

Selamat datang, ucap salah satu kasir yang hanya di balas senyuman seadanya oleh Yoonji. Yoonji melangkah lebih dalam di toko buku kecil yang sepi pengunjung itu.

"Ada yang bisa saya bantu, mbak?" tanya seorang perempuan yang bekerja di sana.

Yoonji menjawab dengan cepat. "Ga ada mbak, ga ada, saya cuma mau liat-liat aja."

Pekerja tersebut pun pergi meninggalkan Yoonji dengan senyuman dan anggukan.

Haduh, males banget deh gue beli buku buat ujian, niat ga niat, mending duitnya gue beliin seblak, kenyangkan tuh.

Yoonji berjalan melihat buku yang tersusun rapih dengan acuh tak acuh, tak sadar sampailah ia di ujung toko yang memperlihatkan pintu hanya untuk para pegawai.

KRIET.

"EH MONYET MONYET!" Yoonji.

"EH MONYET MONYET!" Pegawai.

Pintu khusus pegawai itu terbuka dengan suara nyaring yang mengagetkan Yoonji. Seorang pegawai keluar dari pintu khusus tersebut.

"Aduh, neng, cantik-cantik latah, maaf ya, neng, ngagetin hehe."

Lu juga latah borokokok!

Yoonji tersenyum masam dengan muka yang masih belum terkontrol.

"Aduh maaf ya, neng, sekali lagi." ucapnya.

Untung ganteng lu! Yoonji tersenyum mengangguk.

"Kalo gitu, ada yang bisa di bantu, neng?" tanyanya lagi.

Plis deh ya, kenapa tadi gue di panggil mbak, terus sekarang di panggil neng, hellow? Ga liat apa seragam gue masih SMA, panggil dede kek biar bisa jadi degem.

"Engga, a, makasih, cuma liat-liat aja."

"Ya udah, saya bantu liat-liat juga ya, neng."

Sableng fix ni orang, kenapa harus cogan si yang sering sableng, ga ada gitu cogan yang normal?

Yoonji terdiam, melihat buku tak faham, melihat pegawai laki-laki itu takut ketularan. (gila)

"Oh, eneng, pasti lagi cari buku ujian kan? Bukan di sini, neng, ini rak buku cara membaca untuk SD."

Eh? Yoonji melihat ke arah buku dan mengambil salah satunya dari rak.

Mari membaca A - B - C. Mati gue.

Yoonji menyengir kuda.

"Ikut saya, neng." ucap pegawai laki-laki itu sambil pergi. Yoonji mengikuti di belakangnya.

Sampai lah mereka di salah satu rak yang memperlihatkan buku-buku lebih tebal dan lebih besar dari sebelumnya. "Ini, neng, buku yang cocok sama eneng."

"Hehe, makasih ya, a." aa aa pegawai itu tersenyum setelah di senyumi oleh Yoonji.

Males banget gusti, tebel banget ni buku pada.

Yoonji melihat buku-buku di depannya dengan lesu dan tak bergairah, di tambah aa aa pegawai itu tak mau pergi meninggalkannya sendirian.

"Sama-sama, neng. Jangan panggil aa atuh, saya masih muda."

Ye elah gua juga masi muda tadi di panggil embak, emak gua juga kaga manggil gua gitu dah.

"Panggil aja kakak."

Hilih kakak.

"Park Jimin. Kak Jimin." lanjutnya.

Eh? Namanya cakep, kek yang punya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh? Namanya cakep, kek yang punya. Tapi sayang... sedikit sableng, he-he.

.

~ to be continue ~
!! vote and comment !!

Sales Promotion Boy [SPB] - Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang