sakit

71 41 27
                                    

"Kak Jimin dimana ya, teh?" tanya Yoonji.

Tumben banget ada yang nanyain si bantet. Khem. Mon maap.

"Oh, Park Jimin, ya?" dibalas anggukan Yoonji.

"Dia katanya sakit." lanjutnya.

"Sakit? Kalo kak Jimin sakit, suka lama ga masuk kerja lagi?" tanya Yoonji khawatir.

"Kurang tau sih, gimana penyakitnya. Tapi, si bantet mah suka lama sakitnya."

Hah? Ape?! Bantet?! Pfftt. Batin Yoonji laknat.

"Maaf, teh?" tanya Yoonji memastikan sembari tertawa kecil.

"Eh, iya maksudnya si Jimin suka lama gitu absen kerjanya kalo pas lagi sakit." jelasnya.

"Oh, gitu ya." terlihat wajah Yoonji yang sedikit sedih.

Ada ape nih?

"Emang kamu ada perlu apa sama dia? Kalo urgent pc aja atau temuin aja di kostannya." saran yang sangat triliun.

Bosen brilian mulu.

"Duh. Tapi anu, Yoonji ga punya nomernya."

"Aduh kasian banget, mana kayanya perlu banget ya? Aku sent ya?"

"B-boleh,"

Lalu dalam beberapa menit Yoonji sudah memiliki nomor Jimin.

"Makasih, teh." lanjut Yoonji. Dijawab sama-sama.

Setelah itu Yoonji segera keluar dari toko buku dan duduk didepan minimarket yang biasa.

Chat jangan ya? Takut ganggu, euy! Soalnya katanya lagi sakit. Hm, bingung banget gue!

(Takut ganggu ya! Bukan gengsi!)

Tapi, kalo ga di chat kapan kak Jimin sembuhnya? Katanya kalo kak Jimin sakit suka lama.

Tapi, kalo gue chat berasa ga sopan banget ga sih? Orang sakit di chat yang belum tentu penting buat dia. Soalnya yaaa... pentingnya buat gue.

Duh gimana ini? Gue bingung ya lord!

Dan berakhir dengan...

.

"Ohok, ohok."

Drrt. Drrt.

Duh apaan si tu hape geter mulu, berisik! Puyeng nih pala. Apa jangan-jangan anak-anak nanyain ya? Kan udah gue kasi tau kalo gue absen dulu lagi sakit, napa ya?!

Dengan mata tertutup Jimin meraih handphonenya yang berada diatas meja disebelah tempat tidurnya itu. Matanya terbuka sedikit, menyipit sembari melihat notif.

Siapa nih? Gaada namanya.

Nomor asing.

Dengan mata yang masih setengah tertutup Jimin membuka notif itu, pesan dari seseorang.

|Halo kak, ini Yoonji.

|Yoonji denger katanya kak Jimin lagi sakit, Yoonji ganggu ga?
|Kalo Yoonji ganggu, jangan dibales aja kak!
|Semoga cepet sembuh!

"Y-YOONJI?!!!"

"DEMI APA YOONJI CHAT GUE?! OHOK OHOK."

Halo juga Yoonji :)|
Iya kakak sakit :(|
Tapi kamu ga ganggu kok :)|
Ada apa Yoonji??|
Mau jenguk kakak yaa??|
/Stiker anak itik mohon-mohon |

|Kakak mau di jenguk Yoonji??

YOONJI FASTRESPON OMAYGAT! Batin Jimin kegirangan.


Mau dong :3 |

|Ok, serlok kak!
|Yoonji ke sana skrg.


Kalo kaya gini, gue ikhlas sakit mulu.

.

Dengan memegang sebuah kresek putih besar Yoonji mengetuk pintu didepannya.

Tok tok tok.

"Kak Jim?" panggil Yoonji.

"Yoonji? Masuk aja!" jawab suara dari dalam disusul suara batuk.

Saat Yoonji masuk terlihat Jimin yang sedang berusaha duduk diatas kasurnya.

"Eh kak! Gausah bangun, tiduran aja!" ucap Yoonji segera menghampiri Jimin.

"Gapapa nih? Kakak ga enak, masa ada tamu cantik malah tiduran." cengir Jimin.

"Elah, kaya ke siapa aja, kak! Kan kakak sakit, udah tiduran aja, sans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elah, kaya ke siapa aja, kak! Kan kakak sakit, udah tiduran aja, sans." santuy Yoonji.

"Maaf ya, Ji. Kalo haus sama laper ambil sendiri ya." Jimin kembali rebahan.

"Apaan si, kak!"

"Nih Yoonji bawain roti, mau dimakan nanti atau sekarang?" lanjut Yoonji.

Krrbbbk. Krrbbbk.

Perutnya peka sekali sodara-sodara.

"Hehe, kayanya sekarang. Makasih ya, Ji. Maaf ngerepotin. Padahal gausah bawa apa-apa. Ohok-ohok." batuk Jimin.

"Tuh kan. Sans aja kak, sans."

"Kakak bisa kan makan sendiri?" lanjut Yoonji sembari memberikan sepotong roti.

Khem. Kalo main monopoli tuh, lebih enak kesempatan dibanding dana umum, ye ga?

"Duh, tangan kakak lemes banget, kayanya gabisa makan sendiri deh, Ji." rengek Jimin memegang tangan kanannya.

"Masa?" geram Yoonji.

"Iya, Ji! Kakak gabisa makan sendiri nih, tolong suapin ya, Ji?" senyum Jimin penuh arti.

"Hadeh, i-iya iya deh." pasrah Yoonji.

" pasrah Yoonji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

~ to be continue ~
!! vote and comment !!

Sales Promotion Boy [SPB] - Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang