hari senin

71 43 33
                                    

Setelah kejadian berhari-hari lalu, Yoonji menepati janjinya. Ia membuat emak dan abangnya menganga tak percaya, Yoonji sering membaca dan membawa buku tebal itu kemana-mana. (termasuk wc)

Setiap pulang sekolah ia pergi ke tempat toko buku itu. (weekend gak pergi karena gak sekolah)

Namun sepertinya abang yang ditunggu Yoonji tidak setiap hari datang ke sana, ia belum bertemu lagi sejak kejadian itu. Justru ia malah sering bertemu kak Jimin. (ofc dia kerja disana)

Seperti hari ini, hari yang sangat di benci oleh sebagian umat manusia. Hari SENIN✨

Abang Namjoon hari ini dateng ke toko buku itu ga, ya? Duh gue kangen banget! Hiks :(

Dengan langkah sedikit murung Yoonji keluar dari gerbang sekolah terkutuk itu.

"YOONJI!" teriak seseorang memanggil.

Seseorang yang memanggil Yoonji menghampiri. "Bapak seneng liat perubahan kamu sekarang! Liat nih, nilai kamu naik, dari 25 ke 50! Tingkatkan ya Yoonji, minimal 75 deh! Kik-kik-kik." seorang bapak guru yang merupakan wali kelas Yoonji tertawa seperti kaca yang sedang di lap, setelah memperlihatkan kertas nilai.

Tumben pak Jin baek sama gua?

"Syukur deh pak, Yoonji buru-buru nih mau ke toko buku, duluan ya pak, mari." setelah mendengar pamitan Yoonji, sang walkel yang bernama pak Jin itu tersenyum bangga, merasa berhasil merubah Yoonji yang awalnya alergi buku, menjadi sebaliknya.

Yap, wali kelas sekaligus guru kimia Yoonji yang bernama Kim Seokjin itu merupakan guru yang dimisuhi Yoonji karena memaksanya membeli buku ujian, namun jika bukan karena pak Jin, mungkin Yoonji tidak akan bertemu bang Joon.

Yap, wali kelas sekaligus guru kimia Yoonji yang bernama Kim Seokjin itu merupakan guru yang dimisuhi Yoonji karena memaksanya membeli buku ujian, namun jika bukan karena pak Jin, mungkin Yoonji tidak akan bertemu bang Joon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya Yoonji di toko buku itu, seperti biasa ia duduk di pojok toko menunggu bang Joon, dan seperti biasa kak Jimin selalu datang menyapanya.

"Hallo, neng Yoonji!" sudah separuh pegawai toko buku itu hafal dengan namanya.

Yoonji tersenyum masam, seperti biasa. "Hallo, kak, biasa ya, numpang baca, hehe."

"Tapi hari ini kakak temenin ya! Jadi neng Yoonji ga usah promoin toko ini deh!"

Tidak ada yang gratis di dunia ini, termasuk menumpang baca di toko kecil ini. Jadi sebagai gantinya saat Yoonji menumpang baca ia wajib mempromosikan toko buku ini di akun media sosialnya. Namun hari ini berbeda, seperti ada udang di balik bakwan.

Lumayan kan hemat kuota ga-pm-in ini toko mulu. Pikir Yoonji.

"Oke deh, deal!" langsung di sambut senyum hangat kak Jimin yang duduk di sebelah Yoonji. (lesehan, di karpet)

Setelah duduk, kak Jimin mengela napas kasar. "Hari ini toko sepi banget, kaya hati, hiks."

Situ curhat?

Yoonji hanya mengangguk, ia mulai membuka buku tebalnya dan membaca dalam hati.

"Kamu rajin ya, sering baca buku itu di sini setiap pulang sekolah,"

"Jangan rajin-rajin lah! Nanti pinter loh!"

Yoonji melotot mendengarnya. Ni kak Jimin ga ada kerjaan? Gabut? Atau gimana si?

"Kamu kelas 12, ya?"

"Kamu SMA mana, neng?"

"Kamu cantik banget, neng."

"Udah punya pacar?"

"Pasti banyak ya pacarnya?"

"Duh, kakak telat ya?"

Rip. Ke-khusu-an Yoonji membaca buku.

"Kak," wajah Yoonji datar, dibalas Jimin tersenyum. "Ya, neng Yoonji?"

Yoonji tersenyum masam menekankan setiap katanya. "Be. Ri. Sik. He. He."

"Ha-ha, haduh maaf ya, neng."

Kring.

Dengan langsung mata Yoonji dan Jimin menuju sumber suara dimana pintu toko terbuka dan memperlihatkan 2 makhluk tengah bergandengan. (dikata nyebrang kali ya mereka gandengan)

"Ba-bang Namjoon." mata Yoonji membulat sempurna.

.

~ to be continue ~
!! vote and comment !!

Sales Promotion Boy [SPB] - Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang