d(e)ad

65 43 52
                                    

"YA! KIM ARMI! MIN YOONJI!"

Teriakan mengelegar kak Jimin menyudahi acara jambak-jambakan rambut antara kedua perempuan itu, segera Jimin mendatangi mereka berdua.

Seseorang yang baru keluar dari toilet segera menghampiri dengan khawatir. "Ya! Apa yang terjadi? Are u okay sweety?"

Ew! Iyuh. Geli Yoonji membatin. Entah gue harus bilang Armi lucky dapet bang Joon atau justru sebaliknya.

Namjoon merapihkan rambut Armi pelan. "Kamu kenapa?" tanya laki-laki itu. "Dia yang mulai duluan!" Armi menunjuk Yoonji.

"YA! Sopan kah nunjuk-nunjuk kek gitu?!" marah Yoonji tak terima. Jimin menenangkan. "Sttt, cagiii."

"Apaan sih kak?! Cagi, cagi?! Kita ga pacaran tau!" Yoonji justru semakin kesal dan melepaskan tangan Jimin yang menghelai rambutnya.

Yoonji kembali menatap Armi nanar. "Terus siapa yang bilang gue duluan, HAH?! Nek lampir!" Armi tak diam begitu saja. Sehingga kejadian itu terjadi kembali.

Dan ofc, Jimin dan Namjoon memisahkan keduanya. Setelahnya, Namjoon mengantar Armi pulang kerumahnya dan berpamitan kepada Jimin dan Yoonji.

"Kamu mau aku anter pulang juga? Shif kerja aku udah beres." Jimin berusaha menghibur Yoonji yang masih kesal.

'Kamu'? Kak Jimin tumben kaga bilang gue 'eneng'?

"Ga." Yoonji segera merapihkan bukunya dan berniat pergi. "Tunggu." namun Jimin menahan salah satu tangannya. "Sini ikut." lanjutnya.

Yoonji yang sudah dalam mode hemat energi hanya menuruti, energinya telah habis terkuras untuk bertumbuk dengan Armi.

Jimin membawanya ke minimarket dekat toko dan menyuruh agar Yoonji duduk dan menunggu didepan minimarket tersebut.

"Nih." setelah masuk sendirian, kini Jimin juga keluar sendirian. Namun dengan memegang beberapa minuman dan memberinya pada Yoonji.

Siapa yang nolak? Gazzz.

"Makasih, kak." Yoonji segera meminumnya. "Mau cerita?" tanya Jimin yang hanya dibalas sipitan mata Yoonji, aka what do you mean?

"Tadi, kamu kenapa sama pacar kak Namjoon, Armi." jelas Jimin setenang mungkin sambil meminum minumannya.

"Mau cerita?" Yoonji balas bertanya dan Jimin menuruti Yoonji sebelumnya. "Tadi, kak Jimin ngaku-ngaku pacar Yoonji?" lanjut Yoonji tenang juga.

Jimin nyengir kuda.

"Kamu dulu, jawab aja pertanyaan kakak." Jimin segera mengambil alih.

Dih, kampret kak Jimin, mana panggil 'aku-kamu', iyuh.

"Kamu suka ya sama kak Namjoon?" pertanyaan kak Jimin sukses membuat air mancur dadakan dari mulut Yoonji.

"Hah? A-apa?" Yoonji gelagapan mengelap mulutnya. "Kamu suka sama kak Namjoon?" tanya Jimin kedua kali dengan gerakan yang sama dengan Yoonji.

"Ha-haduh apaan sih kak?!" Yoonji nyengir hambar, di tatap datar Jimin.

Udah nyembur, keliatan banget lagi bo'ongnya, hm, so cute. Tiba-tiba Jimin tersenyum membuat Yoonji salah tingkah.

"E-engga kok kak, apaan sih!" Yoonji yang masih salah tingkah.

Gue ga bohong! Suer! I-iya gue emang awalnya suka sama bang Joon, tapi waktu bang Joon dengan bangganya ngenalin Armi ke gue? Hellow? Siapa sih yang ga sakit hati! Iya gue lagi usaha buat ga suka sama bang Joon! Jadi gue jujurkan? Ya sekitar 50% lah!

"Iya, iya, aa percaya kok!"

Bajigur! Apaan sih kak Jimin! 'Aku-kamu' terus sekarang 'aa'? Iyuh!

Dengan muka yang belum terkontrol akibat batinan--- lebih tepatnya makian, Yoonji tetap bertanya. "Sekarang kak Jimin buruan jawab! Yoonji mau rebahan! Cape!"

Jeda.

"Iya, iya, sebenernya aa Jimin tuh su---"

Drttt.

Drttt.

Getaran handphone Yoonji memotong perkataan Jimin, dan dengan segera Yoonji menempelkan benda itu kesalah satu telinganya.

"Ade ape, bang Agus?"

"Gera balik ayeuna burukeun!" (cepet pulang sekarang cepetan!)

"Aya naon, sih?" (ada apa, sih?)

"Emak! Ceurik!" (Emak! Nangis!)

"Hah? Kunaon?" (kenapa?)

"Abah!"

"Abah pulang?"

"Lain!" (bukan!)

"Terus?"

"Abah pulang---"

"Buat selama-lamanya!"

"Yeay! Abah di pecat? Abah ga kerja lagi?"

(Yoonji durhaqa, fix!)

"Bukan belegug!"

"Abah... meninggal!"

.

~ to be continue ~
!! vote and comment !!

Sales Promotion Boy [SPB] - Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang