2

7.2K 233 4
                                    

Semoga kalian suka.

Selamat Menikmati.
____

16, Juli 2021


"Hanya satu yang ingin aku tahu, kesalahanku dimasa lalu, sebenarnya apa yang telah aku lakukan, Kenapa kamu dan semua orang sangat membenciku?"
____

Setelah pernikahan mereka usai, saat di perjalanan pulang ke Villa tidak ada sepatah katapun terucap dari bibir keduanya. Chaning fokus mengendarai mobilnya, sementara Rea menikmati pemandangan dari kaca mobil memperlihatkan keseluruhan jalanan hanya terdapat hutan belantara. Mereka memang sedang berada di puncak jauh dari perkotaan. Hari yang sudah mulai menyinsing, langit yang terlihat mulai gelap, karena matahari yang akan tenggelam hanya meninggalkan jejak warna langit ke orangean. Tiba-tiba Chaning menghentikan lajuan mobilnya secara mendadak meninggalkan suara bunyi pada bagian rodanya. Aspal jalanan yang masih basah karena gerimis hujan yang turun hanya sesaat seakan ingin mencicipi rasa bumi yang sudah mulai gersang karena musim semi akan segera tiba.

"Turun!"

Dengan wajah polosnya Rea menoleh pada Chaning yang tidak melihatnya sama sekali.

"Aku" Spontan keluar dari bibir ranumnya yang masih terlapisi oleh lipstik merah menyala.

"Setan! ya iyalah kamu, siapa lagi kalau bukan kamu" Kesal Chaning.

"Tapi kita kan belum sampai ke Villa?" Jawabnya dengan polos.

"Kamu pikir aku bersedia pulang bersamamu? Jangan harap ya, aku nggak suka kamu ada didalam mobilku!" Jawab Chaning sinis.

"Bukankah kita satu tujuan, lagian sekarang aku istrimu kan?" Jawab Rea pelan.

"Tapi aku ingin kamu jalan kaki sampai ke villa" Kali ini Chaning menoleh pada Rea.

"Ke kenapa" terbata-bata.

"karena sekarang kamu istriku dan aku suamimu, jadi turuti saja perintah dari suamimu, bukankah surga istri ada di telapak kaki suami?"

Hatinya kian memohok di saat Chaning dengan gerakan cepat melepas sabet pengamannya, membuka pintu lalau menendangnya keluar dari mobil. Tubuh Rea terjungkal jatuh ke aspal. Tidak sama sekali memperdulikan kondisi Rea, Chaning malah langsung mengendarai mobilnya kembali meninggalkan Rea sendirian di jalanan.

"Dasar Chaning Berengseek" Teriak Rea namun tidak terdengar, karena Chaning sudah tertelan jalanan.

Suara jangkrik, suara kecebong dan suara laungan anjing hutan saling bersahutan, menimbulkan rasa takut di hatinya.

Bagaimana ini?

Melihat ujung gaunnya yang sangat panjang hingga menyapu aspal, berserta sandal haihilnya yang tinggi membuatnya susah untuk bergerak lebih cepat. Apa lagi Rea harus kembali dalam waktu yang sudah di tentukan oleh Chaning.

Rea merobek ujung gaunnya sampai sebatas lutut kakinya, lalu membuang sandalnya ia sudah tidak perduli lagi yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah sampai divilla dengan selamat sesuai alamat yang bertuliskan digumpalan kertas yang tadi sempat-sempatnya dilemparkan Chaning kepadanya. Reapun berlari tanpa menggunakan alas kaki, berlari sepanjang jalanan. Rasa lelahnya kian kalah dengan perasaan takutnya yang sudah merajalela.

ALICEA LOVEZ (+18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang