5

5K 208 5
                                    

26 Juli 2021

Selamat membaca
Alicea Lovez
__


Rea terus berjalanan mengekori Bella yang berstatus bibinya Chaning membawanya melewati anakan tangga yang menjulang tinggi ke atas. Sesekali pandangannya mengamati di sekitarnya terdapatnya sebuah lift di dalam rumah namun Bella hanya menaiki tangga yang di ikuti Rea.

"Loteng?" setelah sampai di tujuan. Spontan terucap dari bibir Rea.

"Iya, apa ada masalah?"

Tentu saja Rea hanya diam, tersenyum Miris saat Bella mengatakan bahwa loteng ini adalah kamarnya. Tadinya Rea sempat berpikir Bella akan membawanya ke sebuah kamar yang layak untuk di tempati namun nyatanya terbalik dari dugaan indahnya itu. Setelah bella pergi Rea masuk kedalam, mengamati ruangan loteng yang menjadi kamarnya itu, sangatlah kotor penuh dengan debu kian menempeli setiap jengkal dinding lantai hingga ke langit-langit loteng, yang juga terpijak oleh kakinya tanpa alas. Selain itu banyaknya sarang laba-laba yang hinggap di sudut dinding langit-langit dengan jaring- jaringnya melebar sempurna serta banyaknya barang-barang berserakan di lantai. Barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.

"Sayang bagaimana? apa kamu suka dengan kamarnya?" Chaning datang berkata dengan suara mengejeknya.

Tapi Rea tidak memperdulikanya dia mulai memunguti barang-barang yang ada di lantai. Chaning terus saja berbicara membuat Rea bosan mendengar ocehanya itu.

Kenapa dia begitu cerewet?

Dengan kesalnya Rea mengambil sapu yang bersandar di dinding, dengan sekali ayunan di udara tanpa menyentuh lantai, membuat debu-debu kian beterbangan alhasil membuat Chaning terbatuk-batuk, hingga ruanganpun terlihat buram karena debu.

"Sialan kau Rea." Umpat Chaning langsung pergi, Reapun tersenyum bahagia.

"Sepertinya aku sudah melewati hal yang menyenangkan?" Rea menoleh, senyumannya langsung menghilang melihat Gerald berdiri di depan pintu.

Rea hanya berdiri bengong melihat Gerald yang berjalan memasuki ruangan dan langsung memunguti barang-barang di lantai.

"Kenapa diam saja, kamu nggak ingin kamarnya cepat bersih?"

"Kau?"

"Aku datang untuk membantumu!"

"Oh" Rea langsung bergerak kembali memunguti barang-barang yang masih berserakan.

Beberapa jam kemudia selesai juga pekerjaan mereka, loteng yang menjadi kamar Rea kian bersih dan rapi, seperti halnya kamar yang layak untuk di tempati.

Rea menyodorkan segelas jus tomat pada Gerald yang duduk di lantai dengan bajunya yang sudah basah oleh air keringat.

"Jus tomat?" Terasa dingin lolos di tenggorokannya.

"Iya, apa kamu nggak suka? maaf, aku nggak tahu harus buat minuman apa untukmu, jadi sekalian aja aku buatkan minuman kesukaanku!" Jawab Rea jujur.

"Jadi kamu suka jus tomat? akan aku habiskanya!" Benar saja Gerald langsung meneguk habis jus tomat itu dan meletakan gelasnya yang sudah kosong di lantai.

"Boleh aku tebak sesuatu?"

"Apa?"

"Aku pasti orang pertama yang tahu minuman favoritmu?" Gerald menatap lekat wajah Rea menunggu jawaban wanita itu yang diam menunduk kemudian menganggukan kepala.

"Jadi benar?" tersenyum.

"Boleh aku bertanya lagi?" tatapanya tetap pada wajah Rea.

"Boleh"

ALICEA LOVEZ (+18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang