19 oktober 2022
Selamat membaca
Alicea Lovez
______Suara guntur dan kilatan petir membuat Alice terjaga, waktu sudah menunjukan pukul 23:49pm, selimut tebal kian menyelimuti tubuhnya yang terduduk berjongkok diatas tempat tidurnya sambil menutup telinga dengan kedua tangannya dari sejak kecil Alice takut dengan petir, mengingatkannya tentang memori masa lalu yang ingin dilupakannya.
Tubuhnya bergetar hebat, bayangan masa lalunyapun terlintas. Dimana saat hujan lebat telah merenggut orangtuanya sebuah mobil menabraknya tanpa ampun. Teriakan dan rintihan tangisan yang keluar dari mulut Alice masih dapat ia ingat semenjak itulah Alice tidak memiliki siapapun didunia ini. Karena insiden itu ia masuk panti asuhan kemudian bertemu dengan sepasang suami istri yang datang untuk mengadopsinya dan bertemu dengan Angelinna Lovez yang menjadi kakak angkatnya.
Alice bukanlah adik kandung dari Angelinna, namun dulunya Angelinna menginginkan seorang adik perempuan, karena kedua orangtuanya Angelinna tidak bisa lagi untuk mengandung, itulah sebabnya mereka mengadopsi Alice dipanti asuhan, tapi perihal ini tidak ada yang tahu kecuali Angelinna dan kedua orangtuanya yang kini sudah meninggal.
Mereka sangat menyayangi Alice dan memperlakukan Alice seperti anak kandung sendiri hingga mereka merawat Angelinna dan Alice secara adil tanpa pilih kasih sedikitpun. Semua bayangan masa lalu itu diingat Alice dengan jelas. Suara guntur terdengar bertubi-tubi membuat tubuhnya bergemetaran karena takut.
"Mama, mama" ia menangis seolah-olah peristiwa kematian orangtuanya kembali terlihat didepan mata.
Ia ingin melupakan masa lalunya yang kelam tapi apa hujanpun kembali mengingatkan dirinya. Tiba-tiba Chaning datang lalu memeluk Alice dengan erat, getaran tubuh Alice masih terasa membuat Chaning semakin mengeratkan pelukannya. Pelukan Chaning mampu memberi ketenangan, membuat degupan jantung Alicepun kian menjadi normal kembali dan sesak didadanyapun bisa terobati.
"Tidak apa-apa Alice ada aku yang akan terus menemanimu."
Setelah Alice tenang Chaning menidurkannya dengan terus berada disampingnya sampai Alice benar-benar tertidur namun Chaning tetap tidak meninggalkan Alice malah ia juga tertidur sambil memeluk Alice dibawah selimut.
Keesokan harinya Alice terbangun seketika cahaya matahari menembus kaca jendela kamarnya, baru ia sadari ia tertidur diatas lengan Chaning sebagai bantal kepalanya dan sebelah tangan Chaning kian memeluk pinggangnya, refleks membuat Alice langsung mendorong Chaning dengan keras hingga ia terjatuh ke lantai.
"Auuuu" ringis Chaning terbangun lalu melihat Alice yang kian mengamati dirinya sendiri.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Chaning
"Harusnya aku yang tanya kamu ngapain dikamarku dan tidur disini?" cerca Alice tidak mau kalah.
Chaning bangkit lalu tersenyum sinis melihat Alice yang juga kian menatapnya marah. Alice ingat perilaku terakhir kali perbuatan Chaning kepadanya yang semena-mena melecehkannya tanpa memperdulikan keadaannya, ia hanya bisa mengancam dan mengancam kemudian melakukan apapun yang disukainya setelah puas Chaningpun mencampakannya pergi begitu saja.
"Kau pasti memikirkan hal yang jelek tentangku?" kata Chaning.
"Kamu memang seperti itu kan? selalu melakukan sesuatu tanpa izin!" jawab Alice sinis.
"Dengar sekarang aku sudah berubah, aku tidak akan melakukan sesuatu yang tidak kau sukai." Chaning serius
"Hh, kau pikir aku akan percaya? setelah kau menyakitiku seenaknya kau berkata demikian!" bantah Alice merasa benci kepada Chaning.
"Alice tolong beri aku kesempatan untuk mengubah semua yang ku perbuat, jika kau ingin marah silahkan, asalkan kesempatan itu ada untukku." mohon Chaning penuh harap.
"Baik akan ku beri kau kesempatan asalkan kau maafkan kakekku" jawab Alice tegas meski ia tahu jawabannya Chaning akan tetap menolaknya. Tapi setidaknya Alice sudah berusaha berulang kali.
"Bisakah kau beri aku syarat yang lain?" pinta Chaning.
"Tidak?"
Chaning mengusap wajahnya dengan kasar, ia memilih pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Alicepun terduduk ditempat tidur dengan menghembuskan napas resahnya. Tiba-tiba datanglah maid membawakan Alice makanan dan jus tomat kesukaannya. Alice sempat bertanya apakah Gerald datang hingga ia membuatkan jus tomat untuknya pasalnya selain Gerald tidak ada yang tahu minuman kesukaannya. Namun jawaban maid membuat Alice terkejut bukan Gerald ataupun mereka yang membuat Jus tomatnya tapi melainkan Chaning sendiri.
"Ini pertama kalinya tuan masak sendiri tanpa meminta kami untuk membantunya" salah seorang maid lagi datang membawa makanan.
Kini semua makanan sudah tersaji dimeja sopa dalam kamar Alice, Alice tersenyum canggung seketika mereka pergi setelah berkata.
"Selamat menikmati nona"
Alice kian menggigit kuku-kuku jarinya sambil mondar mandir tanpa menyentuh makanan yang sudah tersaji, apakah memang sudah ada keajaiban yang terjadi kepada Chaning, ini hal yang luar biasa dan pertama kalinya seorang Chaning Floreez memasak makanan untuknya. Sebenarnya apa yang direncanakan Chaning karena tidak sepenuhnya Alice mempercayai semua yang terjadi apa lagi ia tahu watak dari lelaki itu.
Apakah mungkin Chaning benar-benar ingin berubah?
"Ini benar-benar tidak mungkin" terucap dari bibir ranumnya.
"Apanya yang tidak mungkin?" tiba-tiba Antonio datang, entah sejak kapan ia sudah berada didepan kamarnya, Alice benar-benar tidak menyadarinya.
Antonio berjalan sambil tersenyum menghampiri Alice yang masih berdiri, lalu ia memilih untuk duduk disopa sambil mencicipi makanan yang tersaji memenuhi mejanya.
"Sayang sekali jika kau tidak makan masakan Chaning, padahal dia masak hanya untukmu!" lirihnya sambil mengunyah.
"Mmm, rasanya lumayan enak, coba deh kau juga cicipi, ini moment yang langka jadi jangan disia-siakan." lanjutnya.
"Aku sangat iri padamu, harusnya Chaning juga masak untukku! mmm, dia benar-benar adik yang durhaka!" senyumnya melihat Alice.
Alice menatap Antonio dengan kerutan didahi, ini yang pertama kalinya Antonio datang menemui Alice, biasanya tidak pernah namun mereka sering berpapasan didalam rumah dan saat makan bersama diruang makan, itupun hanya sekedar saling sapa saja. Tapi kali ini dia datang langsung menemui Alice tentunya Alice akan berpikir overthinking, kedatangan Antonio pasti ada maksud tertentu.
"Rasanya dah lama kita satu rumah, tapi baru kali ini bisa menemuimu secara langsung." kata Antonio menoleh pada Alice, Alicpun tersenyum menanggapinya.
"Aku yakin kamu pasti tahu sifat Chaning, begitupun denganku juga, dari sejak kecil kami tinggal bersama jadi tentu saja aku sangat tahu sifat adikku itu." tambah Antonio sambil memberikan Alice makanan yang harus dicicipinya.
"Rasanya enak coba deh kamu cicipi" sambil tersenyum.
"Sebenarnya motif mu datang kesini untuk apa?" akhirnya Alice bertanya sambil mengambil makanan yang disodori Antonio.
"Ingin mengenalmu lebih dekat lagi, kau adik iparku jadi ku rasa tidak ada salahnya untuk mengenalmu." tersenyum manis
"Mantan." ralat Alice
"Apa yang sudah menjadi milik Chaning akan tetap menjadi miliknya" kata Antonio
"Termasuk Started grup" lanjutnya dengan serius.
______
KAMU SEDANG MEMBACA
ALICEA LOVEZ (+18)
ActionAlicea Lovez wanita yang di perkirakan sudah meninggal satu tahun yang lalu, akibat kapal pesiar yang di datanginya untuk mengikuti acara Amal internasional yang sedang berlangsung, meledak secara tiba-tiba. pusaran Gelombang yang di akibatkannya me...