38

949 40 0
                                    

3 Oktober 2022


Selamat membaca
Alicea Lovez
______

Baru saja Angelinna sampai di rumah kakeknya, ia memilih untuk kembali setelah Alice pergi bersama Chaning. George sempat meminta Angelinna menetap dirumah orangtuanya namun ia sudah terbiasa dan lebih nyaman tinggal dirumah kakeknya. Jadi ia menolak permintaan pamannya itu.

Angelinna yang pulang bersama Kattepun kian terkejut seketika melihat rumah kakeknya sangat berantakan setelah mereka sampai.

Apakah maling masuk kerumah?

Namun Angelinna tidak yakin pasalnya barang-barang mahalnya tidak hilang hanya berceceran dilantai.

Tiba-tiba ia melihat tetesan darah bagaikan titik-titik di lantai kian memanjang menuju kamarnya.

Merekapun saling menatap, entah apa yang terjadi namun kini degupan jantung mereka kian berdebar, ada rasa takut dan ada juga rasa penasaran kian bercampur aduk menjadi satu.

Menghembuskan napas lalu mengeluarkannya pelan-pelan setelah itu mereka mengganggukkan kepala secara bersamaan, berjalan perlahan penuh hati-hati masuk kedalam dengan membawa sapu yang tadi diambilnya.

Ketakutan mereka kian membuat tubuh Katte  bergetar, terus mengekori Angelinna yang berada didepannya dengan memegangi ujung bajunya.

Terkejut luar biasa melihat tubuh yang dikenal mereka terkapar di lantai kamar Angelinna.

Tubuhnya penuh darah, darah itu terus mengalir dari luka tembakan di bagian dadanya. Meski begitu dia masih bertahan dengan kedua mata yang terbuka melihat kedatangan Angelinna ia langsung tersenyum, kedua manik matanya terlihat sendu menahan rasa sakit yang sudah menjiwai dirinya.

"Linna kau datang"

Angelinna langsung mendekatinya dan bersimpuh didepannya, hatinya tertegun melihat kondisinya yang mengenaskan, Angelinnapun berteriak meminta Katte untuk menelpon ambulance.

Namun ia menolaknya karena ia sudah tidak tahan lagi, untuk bertahan hiduppun kemungkinan sangat kecil untukknya.

Air mata Angelinnapun kian terjatuh apa sebenarnya yang terjadi apakah selama ini ia terlalu jauh untuk berpikir hingga mencurigai orang yang benar-benar tidak bersalah.

"Apa yang terjadi kakek Ricard?"

Ricard tersenyum melihat wanita itu menagis karena dirinya, karena dirinya wanita itupun kawatir ini pertama kalinya dalam seumur hidupnya seorang Angelinna terlihat sedih karena dirinya.

"Linna, Alice dalam bahaya!"

"Kakek maksudmu apa? katakan yang jelas!"

"Mereka sudah tahu chip itu palsu" itu adalah kata terakhir yang dikatakan Ricard.

Angelinna menangis histeris melihat Ricard yang sudah tidak bernapas lagi. Insiden kematian Ricardpun kian tersebar cepat.

Beberapa hari kemudian, kematian Ricard masih menggemparkan masyarakat, menerka-nerka siapa pembunuhnya, namun sampai saat ini pihak kepolisian belum bisa menangkap pelakunya, kasus Ricard masih menjadi tanda tanya besar, anehnya tidak ada bukti yang terkait dalam pembunuhan kejadian itu.

Sungguh membingungkan untuk mereka tidak ada sedikitpun bukti ataupun jejak yang ditinggalkan oleh sang pelaku, ia membunuh tanpa meninggalkan jejak apapun.

"Om, aku nggak ngerti, bukankah chip itu aku berikan kepada Om lalu kenapa kakek Ricard tahu soal ini?" kata Linna mondar mandir didepan George Abraham.

ALICEA LOVEZ (+18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang