10

3.7K 135 1
                                    

1 september 2021, Singapore.


Selamat menikmati
Alicea Lovez
___

Chaning memegangi jidatnya dengan kepala yang berdenyut, mengetahui bahwa Manager Umum di perusahaan Abc gruf kalah dalam tender, memang saat pendemoan terjadi Chaning sempat heran kenapa pimpinan Started gruf langsung turun tangan, andaikan saja dia tahu lebih awal pastinya Chaning akan memberi arahan yang lebih pada Jesica. Namun persoalan ini di ketahuinya saat pendemoan telah berakhir.

Menurutnya perihal ini bukanlah kebetulan namun seakan sudah di rencanakan untuk tujuan tertentu.

Chaning menghembuskan nafas, kekalahan yang di sebabkan Jesica menimbulkan kerugian yang cukup besar.

"Aku ingin kamu mengambil cuti untuk beberapa hari." Tanpa melihat Jesica yang berdiri menundukan kepalanya di depan Chaning yang tengah terduduk masih memegangi Jidatnya.

"Direktur"

"Aku sudah terlalu baik padamu, Karena mengingat Antonio, kali ini tolong turuti saja keinginanku." Jesicapun pasrah dengan wajah teramat sedih langsung pergi dari ruangan Chaning.

Petter menatap wajah sahabatnya itu ini kali pertamanya dia terlihat frustasi, Suara ketukan pintupun terdengar namun di hiraukannya.

Menghiraukan kedatangan anna Asistennya masuk menghampirinya.

"Ada apa Anna?" Petterpun bertanya mewakili Chaning.

"Perusahaan mendapat Email dari Started gruf, Bahwa Abc gruf di berikan kompensasi kedua melakukan pendemoan ulang namun dengan persyaratan Direktur Flo yang harus menjadi pimpinan dalam pendemoan."

"Apa?"

"Rasanya Aneh!" terucap dari bibir Chaning.

"Dia menantangmu, kenapa kau terlihat tenang-tenang saja?" Petter menoleh pada Chaning setelah Asisten Anna keluar dari ruangan, Ekspresi wajah Chaning terlihat berubah-ubah yang tadinya terlihat frustasi kian berubah tenang.

"Petter" panggil Chaning.

"Ya"

"Bukankah pimpinan Started Gruf seorang lelaki tua ?"

"Ya dia Direktur Alexander Abraham, tapi karena Cucu kesayangannya meninggal satu tahun yang lalu tiba-tiba saja dia terserang penyakit Struk, dan sekarang Started grup di pimpin oleh Cucu pertamanya Yaitu Angelina Lovez."

Chaning kembali terdiam, mengingat peristiwa yang terjadi 10 tahun yang lalu dimana Abc grup belum berkembang. Masih menjadi perusahaan kecil.

("Antonio, bagaimana hasilnya?"

"Mereka menolak kerja sama yang ku ajukan!"

"Tapi, wasiat terakhir ayah?" Jedanya saat Antonio langsung berkata.

"Chaning lupakan orang itu, mulai hari ini nasib Abc gruf ada di tangan kita, bisa tidaknya kita mengembangkanya itu tegantung pada kemampuan kita, tapi jangan pernah menyerah tanpa mencobanya terlebih dahulu.")

"Chaning" Suara Petter menyadarkannya.

"Ya"

"Bagaimana keputusanmu?"

"Aku tidak bisa memutuskan tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu, aku juga perlu mendengar pendapat dari dewan direksi."

"Kau benar"
____

Sementara di Perusahaan Started Gruf suara riuhan terdengar memenuhi ruangan Rapat.

"Apakah direktur Lina sudah gila, harusnya dia mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan."

"Benar, dia bertindak tanpa sepengetahuan kita dan tanpa mendengar pendapat kita, bukankah itu artinya dia tidak menghargai kita?"

"Kita juga memiliki hak di sini, bila tidak ada kita mana mungkin Started grup bisa berkembang pesat."

"Seandainya Direktur Abraham tidak mendadak sakit mana mungkin dia membiarkan wanita itu ambil alih perusahaan."

"Pasti lebih memilih Alice untuk menggantikannya, tapi sayangnya nona Alice meninggal dalam usia muda."

"Lalu bagaiman? Direktur Lina tetap menantang Abc gruf, meski Abc gruf berada di bawah perusahaan kita tapi pimpinannya tidak mudah untuk dikalahkan karena sekarang pimpinan mereka sudah berbeda, dan kondisinya tidaklah sama dengan kondisi saat perusahaan itu masih dalam pimpinan direktur Antonio."

"Semenjak Direktur Antonio masuk rumah sakit, Abc grup di ambil alih oleh Chaning floreez. Lelaki itu berperan penting dalam perusahaan, meski Antonio sebagai pimpinan perusahaan namun itu hanya sebagai formalitas saja, Abc grup bisa berkembang sampai sejauh ini itu karena hasil kerja keras Chaning, meski dia tidak langsung terjun ke lapangan tapi bila tidak ada arahan dan strateginya maka Abc grup tidak akan berkembang pesat menjadi perusahaan nomer 3. IQ lelaki itu sangat tinggi di atas 2,00 bila dia mau Abc gruf bisa saja menjadi perusahaan nomer satu, tapi anehnya Chaning tidak pernah bertindak langsung dia hanya mengandalkan bawahanya saja untuk melakukan segala sesuatunya."

"Darimana kau tahu?"

"Direktur Abraham pernah cerita padaku."

"Berarti kecil kemungkinan Direktur Lina akan menang darinya?"

"kalian tenang saja, meski aku kalah dari Abc gruf, aku sudah memiliki rencana, kerugian kecil akan aku tutupi setelah rencana ku berhasil. namun pengorbanan ini akan berdampak positif perusahaan akan mengalami keuntungan besar." kedatangan Angelina Lovez membuat mereka langsung terdiam.

"Bila memang semua yang anda lakukan hanya untuk kepentingan Started grup, kami akan mendukung dan tidak menyulitkanmu lagi." salah satu darinyapun angkat bicara.

"Terimakasi"
_________

Saat mendengar suara mobil terparkir di halaman rumah, Rea langsung membuka pintu. Rasa panik tersampirkan melihat Petter tengah memapah tubuh Chaning yang sedang mabuk.

"Dia sangat berat, lenganku sampai terasa kebas" setelah Petter menidurkannya di sopa.

"Apa yang terjadi?" tidak menjawab namun Petter mengatakan hal yang lain.

"Bisa-bisanya dia terlihat tenang, dalam keadaan seperti ini, dia malah mengajakku untuk minum bir."

"Apa yang terjadi?" pertanyaan yang sama di lontarkan Rea, melihat wajah Petter yang tidak tenang.

"Abc gruf mengalami kerugian besar."

Petter menceritakan semua pada Rea, setelah selesai bercerita Petterpun merasa bingung dan heran kenapa juga dia harus cerita secara detail kepada Rea, toh Rea pasti tidak akan mengerti.

"Mau kemana?" Tanyanya saat Rea akan pergi.

"Buat air madu"

"Untuk apa?"

"Untuk diminum Chaning, agar mabuknya mereda" sambil melihat Chaning.

beberapa menit kemudian, setelah Chaning tersadar penuh. Petter langsung membabi butanya dengan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan tentang Abc gruf. Namun Chaning tidak bergeming dia tetap diam menyandarkan punggungnya di sandaran sopa sambil melipat kedua tangan di atas dada dan memejamkan kedua matanya, namun kedua telinganya tetap mendengar keluh kesah Petter, membuat Rea tersenyum melihatnya.

"Kenapa tersenyum? ini bukan sebuah lelucon" kesal Petter pada Rea.

"Jangan terlalu di pikirkan."

"Bagaimana tidak, belum ada sepatah katapun terucap dari bibirnya dia malah terlihat tenang."

"Itu artinya Chaning sudah menemukan solusinya, kau sahabat terdekatnya masa tidak Refleks?" Alis Petter terangkat mendengar jawaban Rea.

Benar apa yang di katakan Rea bukankah ini sifat Chaning kenapa dia tidak menyadarinya mungkin karena saking tegangnya hingga melupakan hal yang penting.

"Chaning katakan apa solusinya?"

"Kau ingin tahu?" Rea yang menjawab.

"Tentu saja."

"Kalau begitu biar aku saja yang menjelaskan apa yang dipikirkan Chaning saat ini" Jawaban Rea membuat Petter mengerutkan keningnya.

__&&__

ALICEA LOVEZ (+18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang