32

1.1K 40 0
                                    

8 Agustus 2022

Selamat membaca
Alicea Lovez
__

Beberapa hari setelah perihal itu terjadi, sementara ini Alice tidak lagi mencari tahu apa yang ingin ia tahu, karena pikirannya kian buntu, jalan yang di hadapi kedepannya bagaikan pintu yang sudah tertutup rapat, namun demikian dia sudah banyak berusaha untuk mencari tahu informasi tentang Greatzya Vanco, meski hasilnya tetap nihil. Pihak kepolisianpun tidak banyak membantunya, mereka sudah lama menutup kasus Greatzya Vanco yang menghilang secara tiba-tiba bagaikan di telan bumi.

Alice berjalan di lorong rumah sakit bersama Katte berniat untuk menjenguk Alexander Abraham yang masih di rawat. Sesampainya di ruang rawat Alexander, Alice bertemu dengan Angelinna. Melihat kedatangan Alice Angelinna langsung menghampirinya sambil tersenyum, namun Alice malah bersikap acuh kepadanya. Angelinna menyadari sikap adiknya itu, tapi dia tidak mempermasalahkannya yang terpenting untuknya Alice dalam keadaan baik-baik saja.

Tidak ada sepatah kata yang terucap dari mulut mereka, hanya ada keheningan yang terasa di dalam ruangan, sampai pada akhirnya Alice memilih untuk pergi, namun secara kebetulan Alice bertemu dengan Ricard di luar ruangan yang juga datang berniat untuk menjenguk Alexander, terjadilah percakapan di antara mereka. Angelinna yang melihatnyapun langsung mendengar pembicaraan mereka dari balik pintu.

Angelinna tersenyum sinis melihat tingkah dan sikap Ricard yang sama sekali tidak pernah berubah, di depan Alice dia terlihat bagaikan kertas tanpa goresan tinta. Angelinna menahan diri untuk tidak menghampirinya semata-mata dia tidak ingin jika Alice nantinya mengecapnya sebagai orang jahat, Alice yang masih belum memaafkannya. Dari dulu hingga sekarang Angelinna memiliki pirasat buruk terhadap Ricard, apapun yang di lakukan Ricard selalu buruk di mata Angelinna.

"Ternyata akting kakek masih sempurna seperti dulu!" Angelinna langsung keluar di saat Alice sudah pergi.

"Apa maksudmu Linna?" menanggapi kata Angelinna dengan kerutan di dahi.

"Boleh aku tahu rencana kakek sekarang, untuk membunuh Alice?"

"Linna" teriak Ricard.

"Jaga ucapanmu" ucap Ricard kembali.

"Kenapa? memang benar kan, insiden satu tahun yang lalu, kakek juga terlibat kan?"

"Jangan menuduh tanpa bukti!" sela Ricard tidak terima.

"Sekarang aku memang tidak punya bukti, tapi esok aku pasti bisa membuktikannya!" jawab Anggelinna

"Linna, Linna aku tunggu hari itu tiba!" Ricard tersenyum, lalu masuk ke dalam tanpa menghiraukan Angelinna lagi. Namun langkahnya terhenti di saat Angelinna berkata.

"Chip itu ada padaku!" ucapan Angelinna membuat Ricard menoleh dan melangkah mundur, kini mereka kembali saling berhadapan lagi.

Angelinna terus memperhatikan ekspresi wajah Ricard yang berubah menegang, Angelinna mengeluarkan Chip yang berada di dalam tas selempangannya untuk memperlihatkannya kepada Ricard, sontak membuat Ricard terkejut ia tidak menyangka bahwa chip itu ada pada Angelinna, harusnya chip itu sudah terkubur bersama ledakan kapal.

"Akhirnya aku punya bukti yang nyata, meski aku belum punya bukti kakek terlibat atas insiden Alice, tapi dengan bukti ini sudah bisa buat kakek masuk penjara."

ALICEA LOVEZ (+18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang