43

873 37 0
                                    

3 November 2022


Selamat membaca
Alicea Lovez
_______

"Baiklah sekarang katakan apa yang ingin kau pertanyakan?" kata Dean sambil melirik topeng yang dilepas Dean diatas meja.

"Darimana kau dapatkan topeng itu?" tanya Alice serius.

"Dari Greatzya Vanco" jawab Dean membuat Alice tertegun.
_________

Alice tersenyum seakan-akan beban yang dipikulnya kian menghilang hingga senyumannya terlihat sempurna tanpa dipaksakan. Melihat reaksi Alice kerutan dahi Dean tercetak jelas, bingung dengan Alice yang tersenyum tidak jelas. Dean tahu Alice akan menanyakan perihal topeng itu lantas kenapa Alice tersenyum?

Ekspresi Alice berubah kembali mengingat insiden Greatzya Vanco beserta rumor yang beredar, William Hanson pernah mengatakan Adiknya itu tidak mati tapi menghilang karena jasadnya yang tidak diketemukan maka iapun berasumsi demikian.

Jawaban yang didengar Alice dari Dean membuat hatinya lega, akhirnya ia akan menemukan pelaku insiden kapal itu yang membuat dirinya celaka dan hampir mati, karena insiden itu hidupnya berubah total hingga berulang kali mendapat penyiksaan dari Chaning namun sialnya lelaki itu berhasil membuatnya jatuh cinta entah dari segi apa Alice bisa menyukai Chaning lelaki berhati dingin itu harusnya ia membencinya karena Chaning tidak pantas mendapat cinta darinya.

"Dimana kau bertemu dengannya, aku ingin beremu dengannya?" Alice melihat Dean penuh harap.

"Kau tidak bisa bertemu dengan Rea!" jawab Dean.

"Kenapa?"

"Pokoknya nggak bisa Alice"

"Kenapa Dean?"

"Alice dengar kita disini untuk berpikir cara mencari bukti, aku tahu ini penting tapi kita harus mencari akarnya terlebih dahulu barulah memikirkan batangnya, aku rasa semua ini berkaitan dengan insiden itu, bila bukti sudah ada, semua masalah bisa diselesaikan. Aku juga ingin tahu siapa yang berani menculik seorang polisi!"

"Apa maksudmu?"

"Aku sempat diculik Alice dan ditempat itulah aku bertemu dengan Rea."

"Jadi Rea diculik selama satu tahun?" Dean langsung mengangguk sebagai jawaban.

"Rea yang buat topeng itu kan?" kata Alice.

"Ya, itulah sebabnya mereka menculik Rea dan memanfaatkan keahliannya."

"Aku nggak heran bila itu benar-benar terjadi." kata Alice mengingat kejadian dirumah sakit seseorang  yang datang ke itu adalah Dean tapi sayangnya Alice pintar membaca situasi saat itu, Dean menanggapi raksi Alice yang tengah berpikir, Dean yakin Alice pasti mengingat sesuatu, dan asumsi Dean itu benar.

"Dean aku tetap harus ketemu Rea"

"Tapi tempat itu sangat berbahaya"

"Kamu ingat tadi aku bilang apa? jawabanmu bisa menjadi bukti, dan bukti itu Rea Dean"

"Tapi Rea tidak tahu siapa yang menculik kita karena mereka menutupi wajah dengan topeng."

"Justru itu pointnya Dean!" jawabnya serius

Dean mengerutkan kening ia bingung maksud Alice apa, sebenarnya apa yang direncanakan Alice? Dean tidak bisa menapsirkan rencana Alice yang ada didalam pikirannya saat ini, hanya saja raut wajah Alice menggambarkan keseriusan yang mendalam bahkan Alice terlihat sangat yakin dengan bertemu Rea, Alice bisa mendapatkan bukti.

"Baiklah bila kamu seyakin itu kita akan menemui Rea, tapi kita tunggu disaat malam tiba." ucapan Dean diberi anggukan kepala oleh Alice sambil tersenyum.
_________

Braaakkk...

Suara pintu terbuka keras kian terpental ke tembok membuat Angelinna Lovez terperanjat karena terkejut, ia langsung menoleh melihat Chaning sudah berdiri didepan pintu sambil menatapnya dengan tajam.

"Kau tidak punya sopan santun datang kerumah orang lain tanpa mengetuk pintu." kata Angelinna emosi.

Chaning berjalan menghampiri Angelinna sambil berkata.

"Dimana Alice, dimana kau sembunyikan Alice?" teriak Chaning

"Kau aneh, kenapa kau bertanya kepadaku, bukankah Alice bersamamu?" jawab Angelinna.

"Bila Alice bersamaku, aku nggak akan datang kemari!" jelas Chaning

"Jadi kau pikir aku menyembunyikan Alice?" bantah Angelinna tidak terima.

"Jika bukan kau lalu siapa yang menyembunyikannya Alice?" bentak Chaning.

"Aku juga nggak tahu Chaning?"

"Bohong"

"Kalau kau tidak percaya kau geledah saja rumahku" kata Angelinna

Setelah menggeledah semua ruangan yang ada Chaning berteriak keras pasalnya ia tidak menemukan Alice, dimana ia harus mencari wanitanya lagi ia sudah mencarinya dirumah Katte namun tetap ia tidak menemukannya. Kini tinggal satu tempat lagi yang harus didatanginya.

"Boleh kutemani?" kata Angelinna saat Chaning akan pergi.

"Boleh" tanpa berlama-lama lagi Chaning langsung berlenggang pergi diikuti oleh Angelinna.

Saat memasuki rumah George Abraham, Angelinna tidak berkomentar ataupun berucap sepatah kata apapun, ia hanya diam seketika Chaning langsung masuk tanpa permisinya. Melihat kedatangan mereka George langsung mengerutkan kening, Chaning tidak memperdulikan kemarahan George, Angelinna langsung berkata sesuatu agar pamanya itu tidak marah lagi. Karena tidak menemukan Alice Chaningpun mengumpat frustasi, bahkan iapun menuduh George menyembunyikan Alice disuatu tempat.

"Tutup mulutmu Chaning, kami tidak mungkin menyembunyikan Alice, harusnya kau introfeksi diri kenapa Alice kabur darimu?" kata Angelinna kesal.

Chaning diam namun sebelah tangannya bergerak kemudian memegangi pergelangan tangan Angelinna dengan keras.

"Apa yang kau lakukan Chaning Floreez?" teriak Angelinna berusaha melepaskan diri dari cengkraman Chaning.

"Kau pikir aku bodoh, bila Alice pergi kau yang harus menggantikannya?"

"Gila" umpat Angelinna

"Kenapa, apa kau juga ingin kabur seperti Alice?"

"Chaning sebenarnya apa tujuanmu menuduh kami, apa kau punya bukti bila kami pelakunya? sejak Alice kembali aku selalu diam, kau pikir aku tidak tahu perlakuanmu terhadap Alice, aku lega saat mendengar Alice kabur, bahkan aku berdoa agar Alice pergi dan kau tidak akan bisa menemukannya lagi" cerca George.

Namun perkataan George membuat Chaning tersenyum geli. Angelinna bingung dengan reaksi yang ditunjukan Chaning begitu juga dengan George Abraham tidak disangkanya Chaning akan tersenyum seperti itu, entah apa yang dipikirkan lelaki itu hingga ia menanggapi perkataan George dengan tersenyum.

"Mantan kepala polisi haruskah aku memberi hormat?" senyumannya memudar lalu menatap tajam George. Entah ucapannya itu sebagai pertanyaan atau sebuah ejekan.

"Kenapa apa ada yang salah?" lanjutnya lagi.

George diam tidak menjawab namun terus melihat Chaning, Chaning memajukan kepalanya sedikit mendekati daun telinga George lalu berbisik dengan berkata.

"Kau pikir aku tidak tahu alasan kau resign dari kepolisian?" bisik Chaning tersenyum kecil.

Setelah itu Chaning menepuk pundak George, Angelinna menanggapi ekspresi pamanya yang langsung berubah, raut wajahnya terlihat pucat pasi, Angelinnapun kian mulai curiga sebenarnya apa alasan George Abraham resign dari pekerjaannya? ia hanya tahu pamannya berhenti bekerja setelah insiden Alicea adiknya tanpa mengetahui apa penyebabnya.

Chaning menoleh kemudian menatap Angelinna yang berdiri melihat pamannya menundukan kepala tanpa berkata apa-apa lagi, sepertinya kali ini pamannya akan membiarkan Chaning untuk membawa Angelinna sebagai sandranya, Angelinna yang mengertipun langsung menghembuskan napas pasrahnya. Namun tak lupa Angelinna mengirim pesan kepada Katte memintanya untuk mencari keberadaan Alice.
________

ALICEA LOVEZ (+18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang