.Seperti biasa ketika jam perlajaran sedang berlangsung tapi Bright tak akan berada disana . Sebenarnya dia tidak benar - benar bodoh dalam pelajaran . Dia hanya senang bermain - main dan membuat ulah di sekolah yang membuat para guru serasa angkat tangan dan ingin segera mendepak nya dari sini.
Tetapi itu tidak bisa terwujud karena seolah Bright selalu beruntung atau dia memang benar - benar pintar , pasalnya kenakalan yang selalu dia buat itu hanya sebatas kenakalan remaja pada umumnya . Dan selain itu dia juga sangat berprestasi meskipun bukan dibidang pendidikan .
Seperti saat ini dia malah berada di lapangan sedang duduk bersandar sambil bermain gitar.
" emmm permisi Phi , apa aku bisa berbicara sebentar ? " . Sedang santai Bright sedikit dikejutkan oleh kedatangan seorang gadis berdiri dengan kikuk dihadapan nya.
" Ada apa " . dengan dingin Bright menjawab ucapan gadis itu seolah malas dengan semuanya.
Bright memang seperti itu . Dia sangat dingin dengan orang lain bahkan itu sudah menjadi rahasia umum bagaimana tingkah nya.
" Aku membelikan ini untukmu , semoga kau suka " . Dengan gugup gadis itu memberi Bright sebuah kotak yang membuat nya mengkerutkan muka . Dia sedikit penasaran dengan isi kotak itu tapi ya Bright tetaplah Bright . Manusia dengan tingkat ke percayaan diri yang sangat tinggi dan si mulut tajam.
" Aku tak membutuhkan hadiahmu , dan oh ya kalau kau tak tau aku beri tau, kalau aku sudah punya pacar dan pacar ku juga cantik ,jadi aku tak tertarik padamu . Kau bisa membuang nya " . Jawaban Bright hanya membuat gadis itu semakin kikuk
Sebenarnya paras gadis itu lumayan bahkan terkesan imut , paras wajah yang cantik , badan yang terbilang langsing dan jangan lupakan mata yang indah dengan dibalut kaca mata bulat yang membuat kesan lucu padanya. Tetapi itu semua tak membuat Bright tertarik dan malah melontarkan kata - kata yang sedikit pedas terhadapnya.
Sreeekkk
Secara tiba - tiba benda itu sudah berpindah tempat atau tepatnya telah diambil oleh seseorang. Dan hal itu membuat baik Bright maupun gadis itu menoleh ke arah nya.
Tak lama berselang hanya mendengar suara mengaduh yang tak lain ber sumber dari Bright.
" Kau tak seharusnya berkata kasar seperti itu bajingan . Pikirkan perasaan nya, dia adalah wanita " . Yang diomeli hanya memutar mata nya jengah
" Tapi aku hanya mengatakan yang sesungguhnya Win , aku tak mau membuat orang manaruh harapan padaku "
" Baiklah tuan yang tampan tutup mulut mu bagaimana pun dia tetaplah wanita , jangan kau gunakan mulut busukmu itu untuk menyakitinya " . Oceh win dan langsung beralih menghadap ke gadis itu lantas tersenyum cerah.
" Jadi nong , katakan siapa namamu ? " . Merasa diajak bicara gadis yang semula diam saja melihat adu mulut mereka pun akhirnya tersadar dan menjawab
" em namaku Lily " . Jawaban gadis itu membuat Win tersenyum ramah dan untuk sesaat membuat gadis itu sedikit terpana.
Bukan termasuk kategori yang tampan dan cool seperti Bright . Tetapi pesona Win juga tak bisa diragukan hanya saja pesona itu kurang begitu terlihat jika kau tidak benar - benar melihatnya.
Bright melirik Win dan gadis itu bergantian dengan tatapan jengah . Namun dia kembali melanjutkan kegiatan nya bermain gitar yang sempat tertunda tadi.
" Baiklah nong Lily , aku akan mengambil hadiah mu dan akan memastikan kalau Bright akan menerimanya , oh ya dan maafkan kelakuan teman ku yang brengsek ini . Dia memang seperti itu " Lanjut Win dengan senyum ramahnya yang membuat Lily akhirnya ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC BRI! [END ✓]
General FictionHanya kisah bagaimana Bright & Win memulai persahabatan dan juga cintanya . " kau tidak punya teman bukan disini ? , baiklah aku akan menjadi teman mu mulai sekarang " " BERHENTI BICARA OMONG KOSONG BRIGHT BRENGSEK " BRIGHT & WIN