Bagian 15

576 52 12
                                    

Hari itu telah datang. Yaitu hari dimana mereka mulai menyibukkan diri dengan kerja magang mereka , tak terkecuali pasangan yang masih belum resmi ini .

" Jadi kau akan mulai bekerja besok ? " . Pertanyaan itu hanya di angguki oleh pria tegap bergigi kelinci dan mempunyai wajah yang penuh dengan senyuman .

Ya Win malam ini akan membereskan sesuatu untuk persiapan dia berangkat magang esok pagi nya .

" Kau bisa memakai mobil ku untuk pergi bekerja " . Sahut Bright sambil memperhatikan Win .

" Tak perlu , jarak kondo kita ke Bang Khae hanya sekitar 1 jam , aku hanya perlu menaiki Bus kota atau BTS saja , lagi pula yang ku tau tempat kerja mu lebih jauh dibanding kan aku " . Win menolak tawaran Bright. Ya karena memang jarak kantor yang akan Win datangi lumayan dekat daripada Bright .

BTS : Bangkok Mass Transit System atau juga dikenal dengan nama Skytrain , yang merupakan sebuah angkutan cepat melayang yang ada di Bangkok , atau bisa juga disebut Kereta Cepat .

" Aku bisa meminta mereka mengantar ku , atau aku perlu mengambil mobil di rumah " . Bright berusaha membujuk Win lagi namun hal itu tetap ditolak mentah - mentah oleh Win.

Pagi ini Bright dan Win tengah duduk depan sebuah hidangan yang pagi ini Win sudah siapkan sebelum dia berangkat bekerja , setelah makan mereka siap - siap untuk berangkat . Sebenarnya hanya Win yang berangkat bekerja hari ini ,kalau Bright sekitar minggu depan atau setelah tugas - tugas nya di kampus telah selesai dia serah kan . Jadi khusus untuk hari ini Bright akan mengantar dan kemungkinan akan menjemput Win juga jikalau sang pujaan malah menolak nya .

" Jika akan pulang ,kau bisa langsung memberi ku pesan aku akan segera menjemput mu " . Ujar Bright sambil memperhatikan lawan bicaranya .

" Tak perlu ,bukan kah tugas mu lebih penting ? dan aku tidak tau akan pulang jam berapa nanti jadi dari pada menunggu lebih baik kita bertemu di kondo saja " . Lagi - lagi Bright mendapat penolakan , tapi ya mau bagaimana lagi sahabat nya memang seperti itu dan Bright sudah paham akan hal itu . bukan sekali dua kali kan Win menolak niat baik Bright , sejak berteman selama masa sekolah pun dia tetap melakukan apapun sendiri meskipun saat dia di ganggu oleh teman sekelas nya di kampus Win tetap diam ,kalau bukan teman - teman Win atau Bright yang memberi tau mungkin Bright tak akan tau kenapa Win sering mendapat luka gores di tubuh nya .

Setelah mengantar Win hingga depan kantor ,Bright segera melajukan mobil nya menuju ke kampus untuk mengurus masalah tugas - tugas nya . dan setelah itu pulang ke rumah untuk mengurus magang nya .

Bright memang berencana , tepatnya Ayahnya lah yang meminta Bright untuk magang di kantor milik keluarganya . Bright sebenarnya akan menolak , namun sepertinya dia tak ada pilihan lain kecuali menuruti perintah sang Ayah ,jadi disini lah dia di rumah besar namun akan selalu sepi ini .

" Tuan muda sudah datang , apa Tuan ingin bibi menyiapkan makanan ? " .

" Tak perlu bibi Ploy ,aku kebetulan sudah makan tadi , dimana Ayah ? " .

" Tuan besar berada di ruang kerjanya Tuan, kalau begitu saya permisi " .

Setelah itu Bright segera melangkahkan kakinya menuju ruang kerja milik Ayahnya , ruangan itu tepat berada di samping kamar sang Ayah. Bright segera memasuki dan disana melihat Ayah nya sedang mengobrol dengan Pria yang sangat dia kenali Ayah Jennie .

" Selamat pagi paman Peem , apa kabar ? " . Bright langsung saja memberi Wai kepada Ayah dari tunangan nya itu .

Wai : adalah gerakan untuk melakukan salam di penduduk Thailand dan itu sudah merupakan tradisi disana , pada umumnya digunakan ketika menyambut seseorang atau melakukan salam terhadap seseorang yang lebih tua , senior atau orang yang belum akrab .

TOXIC BRI! [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang