TOXIC BRI! [END ✓]

Bagian 21

" Siapa kau ? ". Bright bertanya kepada Win. Hal itu membuat Win mengurungkan panggilannya dan memandang Bright dengan hati - hati.

" Kau tidak mengingatku ? ". Win berkata pelan.

" Tidak ". Balasan singkat dan terkesan dingin membuat Win cukup mengetahui kalau pemuda didepan nya saat ini benar - benar melupakan nya. Win dapat merasakan cara Bright bicara dengan nya saat ini sama seperti saat Bright dan Win bermusuhan dulu.

Dengan segera Win menekan tombol untuk memanggil dokter kemari. Dokter memeriksa jika tidak ada hal serius yang terjadi kepada Bright. Sang pasien hanya perlu mendapat perawatan akibat jahitan yang ada di kepala serta luka lainnya. Win pun menanyakan kenapa dia bisa melupakan orang lain dan pertanyaan tersebut hanya dijawab kalau itu kemungkinan hanya efek samping benturan yang ada dikepalanya dan tak bersifat permanen namun akan di lihat lagi perkembangan nya nanti. Saat ini pasien di biarkan untuk beradaptasi dengan keadaan sekitar pasca tidak sadar selama empat hari.

Tak lama setelah dokter pergi meninggalkan ruang tersebut, teman - teman Bright dan Win saling berdatangan. Namun aneh nya Bright benar - benar mengenali mereka , hanya Win yang tidak dia kenali saat ini. Hal itu membuat Win sangat sedih sampai akhirnya dia tertidur karena Bright mengabaikan nya dengan mengobrol dengan kawan yang lainnya.

" Heh brengsek , tapi apa kau benar - benar melupakan Win ? ". Mulut Fluke sepertinya sudah sangat penasaran dengan keadaan temannya saat ini. Karena saat dokter kembali memeriksa keadaan Bright , sang dokter bisa memastikan kalau tak ada yang salah dengan sistem saraf Bright. Namun ketika Win memberi tahu soal kenapa dia bisa lupa terhadap Win tapi ingat kepada teman yang lain , Dokter hanya bisa menyimpulkan kalau ini akibat benturan dikepala saat Bright mengalami kecelakaan.

" Lalu apa kau pikir aku ini berbohong ? ". Bright sangat serius dengan mimik mukanya. Ya begitulah menurut mereka saat ini. Dan mereka tidak bisa  berbuat apapun selain menunggu ingatan Bright kembali serta menghibur Win.

Sekitar dua jam berlalu tanpa sadar Win tertidur dalam keadaan kacau karena menangis dalam diam. Dapat dilihat buliran air mata masih ada disekitar wajahnya. Teman yang lain sudah meninggalkan ruangan Bright karena sudah jam makan siang.

Win bangun melihat sekeliling ruangan yang nampak lenggang , hanya Bright yang sedang berbaring memandang nya.  lalu kemudian Win segera bangkit dan  menawarkan apa yang mungkin dibutuhkan oleh Bright.

" Apa kau butuh sesuatu ? ". Tanya Win pelan. Masih ada kesedihan di hatinya namun Win  harus tetap berada disamping Bright saat ini. Win membantu Bright untuk duduk.

" Kenapa kau masih ada disini ? Harusnya Jennie yang berada disini ". Kalimat yang membuat pertahanan Win hancur , dia pun meneteskan air matanya serta melihat Bright. Yang membuat Bright terkejut dengan apa yang dilihatnya ini. Win memandang Bright dengan tatapan mengiba. Win sendiri tidak paham kenapa mood nya sedikit terombang ambing kali ini. Biasanya Win bukanlah seseorang yang cengeng.

" Apa kau benar - benar melupakan ku ? Apa kau melupakan kisah kita selama ini ? Apakah tidak ada secuil saja memorimu tentang ku di kepalamu Bri ? Ini aku metawin , Win sahabat mu dan juga kekasihmu Bri ". Win tak tau harus bagaimana menjelaskannya kepada Bright untuk supaya Bright mengingatnya.

" Aku tidak mengenalmu ,bagaimana bisa aku malah menjadi kekasihmu ? Apa kau membodohiku ? " Tanya Bright.

" Tidak ,tidak . Aku bersumpah aku tidak membodohimu , sebentar aku akan mengambil ponsel untuk memberi bukti kalau kita memang saling mengenal ". Dengan segera Win ingin mengambil ponsel yang ada di meja namun tangan Win di cegah oleh Bright.

" Tidak perlu ". Bright memandang datar Win saat mengatakannya.

" Tapi kau perlu bukti , beri aku waktu sebentar saja aku mohon aku harus memberi tahu ini padamu ". Win berusaha melepas genggaman Bright namun Win tetap tidak bisa melepas genggaman tersebut.