Bagian 11

592 51 1
                                    

Bright dan Win tiba di asrama yang Win tinggali , dan tentu saja seperti sebelumnya Bright juga akan tinggal disini . Asrama Win terletak di dekat kampusnya mungkin hanya sekitar setengah jam dari kampusnya , yaitu terletak di Ramkhamhaeng. Sebenarnya Chulalongkorn sendiri memberi fasilitas untuk mahasiswa yang akan mencari tempat tinggal namun biaya yang dikeluarkan menurut Win sangat mahal untuk kantong nya . Mereka berdua duduk diatas ranjang berhadapan dengan Bright memeriksa luka yang ada di tubuh Win , sedangkan Win hanya diam saja mendapat perlakuan sahabatnya. Win sudah hafal dengan tingkah posesif teman nya ini meskipun sejak masih di sekolah menengah hal ini menjadi hal biasa buat Win.

" Hari ini kau tidak usah bekerja " . Bright mengucapkan hal ini tanpa memandang Win tetapi fokus terhadap luka memar yang ada di perut bagian atas , Bright juga telah membuka kemeja kotor yang dipakai Win hingga Win saat ini telanjang dada di depan Bright . Dengan sabar Bright mengoleskan salep agar memar di tubuhnya sedikit berkurang .

" Aku akan tetap bekerja , aku tidak enak kalau harus libur saat beberapa hari lalu aku sudah mendapat jatah libur " . Protes Win tak membuat Bright luluh dan tetap memaksa Win untuk libur bekerja hingga sedikit perdebatan pun terjadi diantara mereka .

" Sudah kubilang Win kau libur ,apa kau tidak lihat muka mu yang seperti ini malah lebih menimbulkan pertanyaan untuk orang - orang ? pokok nya kau tidak boleh bekerja sampai memarmu mulai menghilang " .

" Kau bukan Ibuku atau pacarku jadi berhenti bersikap sshh aww Hey !! brengsek apa yang kau lakukan !! " .Win berteriak kesakitan akibat ulah Bright secara tiba - tiba menekan memar yang ada di perut Win . Bright kesal karena sikap keras kepala Win saat ini .

" Jangan membuat ku marah Win , atau aku akan membuat kau sama sekali tidak bisa bekerja disana " . Ancam Bright dengan serius. Win yang mendengar itu tentu mengerucutkan bibirnya lucu , dia tak setuju dengan usulan atau tepatnya perintah Bright. Dia seperti seorang wanita yang hanya bisa menuruti lelaki di depan nya ini .dan hal itu membuat Win kesal

" Jangan tunjuk kan wajahmu seperti itu , aku begini karena aku peduli padamu , dan soal bos mu biar aku yang memberi alasan ,dia pasti mengerti "

" Tapi aku harus bekerja untuk mendapat uang Bri " . Win nampak nya masih ingin melakukan negosiasi dengan Bright . Terkadang Win sedikit heran kemana egois yang selama ini ada di dalam diri Win , kenapa malah dengan mudah mengalah pada pemuda yang berada di depan nya ini. Dan Win juga tidak menyadari sejak kapan hal itu terjadi.

" Kau tidak usah berlagak susah , bahkan kau mendapat Uang dari beasiswa mu itu dan juga kau bisa memakai uang ku kalau kau ingin membeli sesuatu ,apa kau lupa perjanjian kita dulu ? " . Jawaban Final Bright membuat Win tak bisa menjawab karena memang benar keuntungan yang Win dapat ketika berhasil mendapat beasiswa di Universitas Chulalongkorn ini adalah Win mendapat Uang bulanan seperti Uang konsumsi dan Uang Transportasi lokal , hanya Asrama yang Win dapatkan dengan sendirinya yaitu dengan cara menyewa karena Universitas tidak menyediakan nya . Dan biaya Gedung asrama ini malah sudah menjadi tanggung jawab teman nya ini si Bright.

" Sekarang katakan padaku siapa yang berbuat seperti ini " .Setelah Win meminta ijin untuk mengambil jatah libur hari ini dan meminta maaf kemudian Bright menuntut Win untuk mengatakan yang sejujurnya dan akan membalas semua perbuatan yang mereka lakukan pada Win .

" Sudahlah Bright aku tidak apa - apa , aku ... "

" Win " . Bright menekan kan sekali lagi ditambah dengan tatapan tajam yang khas dia tunjuk kan pada Win

" Atau kau ingin aku menghancurkan kelasmu besok untuk tau siapa pelaku yang membully mu ? "

" Tidak ,kau jangan macam - macam , baik aku katakan " . Dan sore itu ditutup dengan Win yang berceloteh panjang tentang kejadian tadi dengan Bright yang mendengarkan dengan sabar.

TOXIC BRI! [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang