Bagian 18

497 41 10
                                    

Hari kelulusan hampir dekat , untuk itu baik Win dan teman - teman yang lain telah di sibuk kan dengan tesis mereka . Mereka tak ingin untuk menunda kelulusan . Seperti Win saat ini sedang berada si tanah kelahiran nya , Win berpikir dia akan mendapat banyak inspirasi untuk membuat tesisnya jika disini . Kali ini Bright pun juga tengah sibuk dengan tesis dan juga pekerjaan nya di kantor . Bright memang semenjak magang malah mengambil alih salah satu anak perusahaan yang didirikan oleh keluarganya ,untuk itu selain kuliah Bright akan disibuk kan dengan pekerjaan diluar pendidikan nya . Itulah mengapa Bright lebih sering pulang malam dan juga jarang di kondo . Namun hubungan antara Bright dan Win tak pernah renggang meski pasti ada kesalah pahaman namun bisa mereka atasi .

Win tengah membantu ibunya untuk membuat makan malam . Sambil mengupas beberapa sayur Win bercengkrama ringan dengan sang ibu yang sudah dia rindukan ketika jauh dari mereka .

" Tumben Bright tidak ikut ? Biasanya kau akan selalu diantar oleh nya ketika akan pulang kemari ".

" Dia sibuk ibu , ada pekerjaan kantor belum lagi tugas - tugas kuliah nya " balas Win .

" Apakah ibu boleh bertanya ? " . Tanya sang ibu ,lalu setelah melihat sang anak mengangguk kan kepala ,ibunya kembali melanjutkan

" Apa hubungan mu dengan Bright sebenarnya ? " . Melihat keterdiaman Win ,ibunya mengerti

" Win , kau tau kan kalau kau satu - satunya anak ibu . Kau adalah seseorang yang sangat berharga bagi ibu. Kau nyawa ibu . Jadi apapun yang ada pada dirimu ,kau bisa cerita kan pada ibu ,karena aku ibu mu " . Melihat itu Win hanya memandang sang ibu , kemudian sang ibu bisa melihat tatapan sang anak dan dengan tersenyum ibunya menyuruh Win kembali fokus ke sayuran nya dan akan membahas ini nanti setelah makan malam.



Makan malam telah selesai dilaksanakan , disinilah mereka , Ayah ,Ibu dan Win.

" Jadi apa yang akan kau sampaikan nak ? " . Ayah mengawali percakapan malam itu . Win hanya menghela nafas sebentar lalu kemudian menjelaskan semuanya  kepada orang tua nya

" Ayah , Ibu maafkan aku " ...

" Mungkin aku mengecewakan kalian , tapi aku tak bisa membohongi kalian lagi " . Ada jeda karena Win melihat bagaimana reaksi kedua orang tuanya

" Aku menjalin hubungan dengan Bright " . Ucap Win akhirnya .

Hening dan bahkan untuk suara cicak pun tidak terdengar , hanya kesunyian yang diciptakan oleh tiga orang di ruang itu dengan pikiran masing - masing . Rona bingung sangat kentara di wajah sang ayah .

" Maksud mu ? .. "

" Iya Ayah , aku menyukai Bright dan kami menjalin hubungan saat ini " .

" Apa kau sadar dengan kalimat mu itu ? ".

" Maafkan aku , tapi aku tidak bisa membohongi kalian lagi ". Jelas Win , dia sudah pasrah jika hal ini akan di tentang oleh keluarganya .

" Kau tau kan Win ,kau adalah satu - satunya anak kami . Ayah hanya ingin kau memikirkan hal ini , dan jika keputusan mu memang bulat , kami akan selalu mendukung mu " .

Win kaget kalau hal seperti ini berjalan lancar di kehidupan nya , tak ada adu argumen , tak ada saling menyakiti , dan Win sangat bersyukur untuk itu . Tak lupa Win mengucap terima kasih dan juga minta maaf kepada ke dua orang tuanya . Baik ayah maupun ibu Win sangat menghargai keputusan Win dan selalu mendukung Win . Mereka hanya mencemaskan perasaan Win karena mereka tau Bright bukan lah dari kalangan orang biasa seperti mereka .



Singkat cerita Win sudah sekitar empat hari berada di kampung halaman nya . Pagi ini Win bangun sedikit terlambat akibat mengerjakan tesis nya hingga menjelang pagi . Win dengan mimik muka malas membuka pintu kamar nya , saat akan menutup pintu dan turun , Win melihat sebuah Note terpampang di pintu kamar nya

TOXIC BRI! [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang