Malam pukul 8 Renjun terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya lampu yg masuk ke matanya.
Renjun melihat seisi kamarnya, ia baru ingat bahwa tadi sore Jeno mendekapnya sampai ia tertidur. Sontak Renjun mengintip tubuhnya dibalik selimut.
"Huft.. baju gue lengkap" Renjun menghela nafasnya.
Lalu ia segera bangkit dari kasur dan keluar dari kamarnya, mencari keberadaan Jeno yg tidak ada dikamarnya. Renjun mencari di semua ruang apartemennya, tapi Jeno benar benar tidak ada disana.
"Orang itu kemana, apa dia pulang? Tapi kok gak bilang sama gue?"
Kemudian Renjun berjalan cepat menuju kamarnya kembali, ia ingin memeriksa ponselnya. Apakah Jeno mengirim pesan untuknya sewaktu dirinya tertidur.
Tapi tak ada satupun notifikasi masuk diponselnya. Renjun menatap kosong layar ponselnya lalu bibirnya sedikit manyun kedepan.
"Kok gue nyariin Jeno" batin Renjun
Drrttt... Drrrttt...
Ponselnya bergetar, Renjun dengan antusias menatap kembali layar ponselnya. Ia mengira panggilan telfon itu dari Jeno, setelah ia melihat ponselnya ternyata Haechan yg sedang menelfonnya.
Raut wajahnya kembali kusam, dengan malas kemudian Renjun mengangkat panggilan itu.
"Ha?"
"Ha hi ha hi. Salam kek apa kek"
"Kan elo yg nelfon. Cepet lo mau apa"
"Injun" (nada centil)
"Ya Tuhan, cepet mau apa lo nelfon gue?!"
"Dugem yuk" (nada centil)
"Hah? Sejak kapan lo berani dugem Chan?! Jangan aneh aneh lo, gue tonjok lo beneran"
"Ayolah~ cekali" (nada centil)
"Gak gak, lo aja pergi sendiri jangan ngajak ngajak gue. Gue gak bisa kena lampu disko. Kepala gue puyeng"
"Emang lo udah pernah kesana? Jangan sok tau deh. Ayolah Injun ganteng"
"No"
"Bodo amat! Gue jemput lo sekarang! Cepet ganti baju gak lo! Bodo amat titik!"
Sambungan telfon itu terputus tiba tiba. Renjun mengerutkan dahinya sambil menatap layar ponselnya.
"Rada gila emang si Haechan. Sejak kapan dia berani dugem dugem?" Ucap Renjun
Renjun kembali meletakkan ponselnya dan mengambil pakaian dilemari, kemudian ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Tak lama ia sudah berganti pakaian, menggunakan kaos putih berbalut jaket jeans berwarna hijau army dengan celana jeans hitam dan sepatu berwarna putih.
Tak lama Haechan datang dan langsung masuk ke apartemen Renjun. Haechan sudah tau kode pin apartemen Renjun sejak lama, meskipun Renjun sering kali menggantinya, tapi Renjun selalu memberitahu Haechan karena Haechan adalah sahabat Renjun sejak sekolah menengah dan mereka sudah seperti saudara kandung.
"Nahh gitu dong. Kan gue gak perlu marah marah buat nyuruh lo ganti" ucap Haechan bangga
"Ck, lagian lo sejak kapan sih suka dugem?"
"Ada urusan penting kali ini. Kalo gak ada yg penting juga gue gak bakal mau dugem"
"Sepenting itu?"
"Iyalah. Udah yuk keburu malem"
"Kita naik apa? Bus?"
"Yeee mau dugem naik bus? Gak kerenlah bego. Gue pinjem mobil bokap gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Something 🔞 •NOREN•
FanfictionBxB || Jeno x Renjun 🔞🔞🔞 ✔️Baca aja dulu siapa tau ketagihan ✔️Yg umurnya belum legal/dibawah 18 skip
