Keesokan harinya, Renjun kuliah seperti biasa. Bertemu sang sahabat dikampus, mengikuti jadwal kuliah hingga akhir dan saat ini pukul 14.30 ia sedang duduk di halte depan kampus menunggu bus untuk pulang.
Karena tempat duduk halte penuh, mau tidak mau ia harus berdiri bersandar pada tiang halte. Menatap kosong lurus kejalanan, tidak memikirkan apapun, ternyata ia sedang melamun.
"Renjun"
Suara itu mengejutkan Renjun, suara wanita yg terdengar dari samping. Ia mengedip ngedipkan kedua matanya yg kering lalu menoleh kearah samping. Ia tidak mengenal wanita itu, tapi bagaimana bisa wanita itu mengenalnya?.
Wanita itu melepas kacamata hitamnya, "saya orang tua Jeno, kamu pasti kenal Lee Jeno kan?"
Renjun baru ingat saat wanita itu membuka kacamatanya, perisis seperti yg ada di foto keluarga dirumah sang kekasih.
"O-oh iya tante, saya Renjun temennya Jeno" Renjun menundukkan tubuhnya memberi hormat, tentu dengan detak jantung yg tidak terkontrol.
Wanita itu tersenyum miring lalu melipat kedua tangannya didepan dada, "jangan membohongi saya Renjun, sudah berapa lama kamu berhubungan dengan anak saya?"
Seketika Renjun terpaku, nafasnya mendadak tidak teratur, keringat dingin tubuhnya saat mendengar pertanyaan itu. Ia hanya diam, lidahnya seperti tak berfungsi, sangat sulit rasanya ia membuka mulut untuk berkata.
"Sepertinya Jeno sudah sangat tergila gila sama kamu, benar?"
Renjun tetap diam, ia tidak berani menjawab pertanyaan itu.
"Ikut saya, ada beberapa pertanyaan yg belum kamu jawab" wanita itu memasang kembali kacamata hitamnya kemudian pergi dan masuk kedalam mobil.
Renjun bingung, takut, perasaannya campur aduk, mengapa tiba tiba orang tua Jeno ada disini. Cukup lama ia berdiri ditempat itu menatap pintu mobil yg masih terbuka. Sang sopir kemudian memanggil Renjun untuk mempersilahkannya masuk kedalam.
Dengan langkah pelan, Renjun berjalan mendekat kemudian ia dipersilahkan masuk dan duduk disamping wanita paruh baya itu. Kemudian mobil itu melaju meninggalkan kampis, selama diperjalanan baik Renjun maupun orang tua Jeno tidak ada yg berbicara, hening.
Setelah sekitar 10 menit, mobil itu berhenti disebuah cafe. Mereka turun dengan pintu yg dibukakan oleh sang sopir. Renjun masuk kedalam cafe mengikuti langkah wanita itu. Kemudian duduk setelah orang tua Jeno memesan makanan dan minuman.
"Maaf jika kesan pertama yg saya berikan bikin kamu tegang seperti ini" wanita itu tersenyum pada Renjun.
Renjun hanya tersenyum tipis.
"Saya tau kamu ada hubungan sama anak bungsu saya dan anak sulung saya suka sama kamu. Benar Renjun?"
"E-ee tante tau dari mana?"
"Gak perlu saya bilang saya tau dari mana, saya gak masalah siapapun diantara 2 anak saya yg berhasil hidup sama kamu nantinya dan yg paling penting saya harap mereka hidup bahagia"
"Maksudnya?"
"Saya gak marah mereka mau pacaran bahkan menikah dengan seorang laki laki juga, saya bukan tipe orang tua yg mengharuskan dan menuntut ini itu pada anaknya, saya bebaskan apapun pilihan mereka asal tidak merugikan orang disekitarnya"
"..."
"Apa kamu juga suka sama anak saya Jaehyun, Renjun?"
"..."
Renjun diam sejenak,
"Maaf tante, saya gak punya perasaan sedikitpun untuk kak Jaehyun"
"Lalu kenapa kamu tidak menolaknya dan jujur kalo kamu kekasih Jeno adiknya?" Wanita itu sedikit mengerutkan alisnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something 🔞 •NOREN•
FanfictionBxB || Jeno x Renjun 🔞🔞🔞 ✔️Baca aja dulu siapa tau ketagihan ✔️Yg umurnya belum legal/dibawah 18 skip
