Mine 1

5.7K 476 19
                                        

Pagi ini Rejun tampak sedikit lebih berbeda dari hari hari biasanya. Entah mengapa ucapan Mark tentang Jeno semalam membuatnya sedikit sakit hati, namun dirinya tidak menyadari kalau dirinya sedang "cemburu".

Hari ini Renjun sedang sendiri dikampus karena Haechan tidak ada jadwal kuliah pagi. Berjalan menaiki tangga menuju lantai 2 menuju ke kelasnya.

Ntah beruntung atau sial, Renjun berpapasan dengan Jeno yg turun dari lantai 2 menuju lantai 1. Jeno menghentikan langkahnya, memandang kearah Renjun yg sedang menatapnya sambil terus menaiki tangga dengan ekspresi yg datar.

Tidak ada yg bertegur sapa, Renjun terus melangkahkan kakinya melewati Jeno sampai tubuhnya hilang dibalik dinding kampus seolah tak peduli dengan keberadaan Jeno disana. Jeno tetap diam ditempat, menatap punggung Renjun sampai tak terlihat. Kemudian Jeno melangkah kembali menuruni tangga dengan sedikit heran.

Renjun berjalan kearah kelasnya, kemudian masuk dan duduk di bangku kelas. Tampak kelas sudah ramai dengan mahasiswa/mahasiswi, namun Renjun memilih duduk sendiri dan sedikit menjauh dari teman temannya. Selang 15 menit, dosen masuk kelas dan kelas telah dimulai.

1,5 jam berlalu, kelas telah berakhir. Kini Renjun masih duduk didalam kelas menunggu teman temannya yg lain keluar kelas lebih dulu. Saat kelas mulai sepi hanya ada dirinya dan 2 orang lain didalam kelas, pandangannya terarah kearah pintu kelas saat ekor matanya menangkap seseorang sedang berdiri didepan pintu kelas.

Tampak Jeno sedang berdiri dengan kedua tangan yg dimasukkan kedalam saku celana jeansnya. Renjun terkejut saat melihat Jeno, lalu ia berdiri menggendong tasnya kemudian berjalan kearah pintu karena ia ingin pulang.

"Renjun"

"Ngapain disini?" Tanya Renjun.

"Kuliah"

"Ya semua orang juga tau kalo lo disini kuliah. Tapi maksud gue, lo ngapain berdiri didepan kelas gue"

"Ikut gue ke mobil" nadanya berubah datar.

"Nggak, gue gak mau"

"Renjun, ikut gue ke mobil sekarang" nada Jeno sedikit menekan.

Lalu Jeno pergi begitu saja, dan dengan terpaksa Renjun harus mengikuti Jeno berjalan dibelakang laki laki itu. Renjun terus berjalan dengan wajah sedikit cemberut dan selalu mengomel sepanjang jalan.

Saat mereka baru saja menuruni tangga, tiba tiba seorang perempuan menghampiri Jeno. Membuat langkah Jeno dan langkah Renjun terhenti.

"Jeno, lo gak lupa kan nanti malem?" Tanya perempuan itu.

"Gue gak lupa, kenapa?"

"Emm gapapa sih cuma mastiin aja takut lo lupa"

Lalu tangan perempuan cantik itu tiba tiba memegang lengan Jeno sambil tersenyum manis pada Jeno, tentu saja Renjun yg berdiri sedikit jauh dari Jeno dapat melihat keduanya.

Renjun membuang pandangannya, kemudian dengan sengaja ia berjalan dengan jarak yg dekat melewati Jeno dan perempuan itu. Renjun terburu buru melangkahkan kakinya menuju halte bus didepan kampusnya yg sangat kebetulan bus itu sudah ada didepan halte. Lalu Renjun menaiki bus itu menuju apartemennya.

Sedangkan Jeno, masih tertahan dengan perempuan tadi yg terus bertanya tentang ini itu atau hal yg tidak penting menurut Jeno.

"Stop. Ada yg lebih penting" ucap Jeno yg kemudian pergi tiba tiba.

Jeno berlari kecil menyusul Renjun, kemudian berlari kearah parkiran. Jeno sama sekali tak melihat Renjun, lalu ia sedikit berkeliling ke area parkiran sampai gerbang pintu keluar. Tetapi ia tetap tidak dapat menemukan Renjun.

  Something 🔞   •NOREN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang