Surprise

4.7K 371 15
                                        

Semenjak kejadian 2 hari yg lalu, Jeno tidak membiarkan kekasihnya itu berkeliaran sendirian di kampus. Ia selalu mengawasinya dari jarak jauh meski dirinya sedang tidak ada jadwal kuliah. Renjun sendiri tidak tau kalau Jeno mengawasinya.

Selama apapun Renjun berada dikampus, Jeno tetap menunggu Renjun dikampus. Bahkan saat Renjun mengerjakan tugas kelompok di sela sela jadwal kuliahnya, Jeno tetap mengawasi Renjun dari jauh.

Hari ini saat Renjun akan pulang, ia berjalan sendirian menuju gerbang kampus. Jeno terus membuntuti sang kekasih, tiba tiba langkahnya terhenti dan tangannya terkepal kuat ketika ia melihat Mark yg kini berdiri tepat didepan Renjun.

Renjun terlihat sedikit gugup, setelah kejadian di bar malam itu, mereka belum pernah bertemu sama sekali.

"Renjun"

"M-mark? Ada apa?" Ucap Renjun sedikit gemetar.

"Renjun, gimana keadaan lo?"

"Gue gapapa"

Mark bergerak memeluk Renjun tiba tiba, laki laki mungil itu kaget saat Mark memeluknya dengan erat dan tubuhnya kini membeku.

"Gue minta maaf, gak seharusnya gue ngelakuin itu sama lo"

"..."

"Gue harusnya sadar waktu itu kalo lo punya sahabat gue Njun"

"..."

Jeno langsung berlari kearah mereka, kemudian menerjang tubuh Mark dan memberikan beberapa tinjuan diwajah sahabatnya itu.

"Jenoooo!" Renjun berteriak.

"Masih berani lo ngedeketin Renjun hah!!"

Bugghhh

Bugghhh

"Jeno, Jeno, stop Jen. Kamu salah paham" Renjun berusaha menarik Jeno kebelakang menjauhi Mark.

"Stop Jen, dengerin gue dulu" Mark berusaha melindungi wajahnya dengan kedua tangannya.

Jeno berhenti meninju wajah Mark, lalu berbalik menghadap Renjun dibelakangnya.

"Kamu diapain lagi sama bajingan itu? Hmm?" Tangannya merangkup wajah Renjun.

"Aku gak diapa apain sayang, Mark cuma minta maaf aja"

"Gue cuma minta maaf sama Renjun, Jen. Gue nggak ngapa ngapain Renjun"

Jeno berbalik kembali kearah Mark yg masih terbaring di bawah.

"Gak ada maaf buat lo Mark. Meskipun lo sahabat gue, lo gak bisa dimaafin"

"..."

"Lo tau kan Renjun punya gue?"

"Gue bener bener mabok waktu itu Jen, gue gak sadar"

"Emang gue bodoh bisa percaya gitu aja sama alasan lo itu? Gue tau lo Mark, bahkan gue tau lo sadar atau nggak"

"..."

"Emang 2 boneka sex lo itu masih kurang? Hah?!!" Jeno membentak Mark.

"D-dua? Siapa?" Tanya Renjun.

Jeno tidak menjawab pertanyaan Renjun, ia terus menatap tajam Mark dengan kedua tangan yg masih terkepal kuat.

"Jangan pernah lo deketin Renjun lagi, sekali lagi gue tau lo ngedeketin Renjun atau bahkan berani nyentuh Renjun lagi sedikitpun, lo bakal habis ditangan gue Mark. Gue gak peduli"

  Something 🔞   •NOREN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang