Secret 1 | Mark Lee

6.6K 371 12
                                    

Tok... Tok... Tok...

Suara pintu kamar Jeno terketuk. Renjun dan Jeno sedang bersantai diatas ranjang, mendengar itu Jeno segera bangkit kemudian membuka pintu kamarnya.

Ceklek

"Maaf tuan, ini pesanan makanannya. Baru saja seorang kurir yg mengantar ini"

"Oh oke, makasih ya bi"

"Baik. Permisi tuan"

Seorang pelayan rumah itu membungkukkan badannya kemudian pergi. Jeno menutup kembali pintu kamarnya dan membawa kantong plastik berisi makanan itu keatas ranjang.

"Mau aku suapin?" Tanya Jeno.

"Nggak, kan kamu juga mau makan. Kok jadi nyuapin aku"

"Yaudah makan dulu, terus tidur"

Mereka menikmati makanan itu bersama diatas ranjang sambil menonton film di televisi. Beberapa menit kemudian, mereka sudah selesai makan dan kembali bersantai menonton film dibalik selimut sambil memeluk satu sama lain.

"Jeno, kamu ngantuk?"

"Hmm, sedikit" suara Jeno berat.

"Filmnya belum selesai nih"

"Hmm"

"Jangan tidur dulu ya?"

"Hmm"

Bingung dengan jawaban Jeno yg singkat, Renjun mendongakkan wajahnya keatas, tampak kedua mata Jeno yg sayup sayup menahan kantuk. Renjun gemas lalu mengecup sekilas pipi Jeno.

"Aku matiin tvnya ya? Ayo tidur"

Jeno hanya mengangguk kemudian memejamkan kedua matanya. Setelah Renjun menekan tombol off pada remot tv, ia kembali memeluk Jeno dan menyamankan posisinya untuk tidur.

______________________________

Pukul 8 pagi. Jeno bangun lebih dulu, membuka kedua matanya perlahan kemudian menoleh kearah samping kanannya. Terlihat Renjun masih tertidur pulas disampingnya.

Jeno beranjak dari kasurnya kemudian keluar kamar menuju dapurnya, para pelayan di rumah itu sedang sibuk memasak, menyiapkan sarapan untuk sang tuan rumah.

"Bi, hari ini masak banyak?"

"Iya tuan, saya masak lebih banyak hari ini karena ada teman tuan Jeno yg menginap"

"Oiya, tolong bikinin teh hangat 2 nanti anterin ke kamar saya"

"Baik tuan Jeno"

Jeno kembali menuju kamarnya, lalu mengambil ponselnya diatas nakas kemudian duduk diatas sofa agar tidak mengganggu Renjun yg masih tidur. Saat Jeno membuka layar ponselnya, banyak sekali pesan masuk dari perempuan perempuan yg terkagum kagum karena ketampanannya.

(Jeno termasuk golongan mahasiswa populer dan tampan di kampusnya, tapi Jeno merasa biasa saja)

Laki-laki itu membalas pesan satu persatu dengan jawaban yg singkat dan seperlunya. Sejujurnya memang Jeno tidak tertarik dengan hal hal seperti itu, ia membalas pesan pesan itu jika sedang iseng.

Tok... Tok... Tok...

Jeno membuka pintu kamarnya, seorang pelayan mengantarkan teh hangat yg tadi ia minta.

  Something 🔞   •NOREN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang