Syeril menyeka air mata nya, menatap Vero yang baru saja keluar dari kamar mandi
"Maafin gw" ucap nya lalu pergi meninggalkan kamar, dengan Vero yang tampak sedikit bingung dan cemas melihat Syeril meneteskan air matanya."Tante Syeril pamit dulu"ucapnya tergesa seraya menundukkan kepala nya.
Kini dia benar-benar merasa bersalah, tanpa sengaja dia telah mematahkan hati yang selama ini selalu menunggu lama dalam penantian, dengan kerinduan yang selalu menyiksa.Dering handphone milik Vero terdengar, ia menghentikan langkah nya yang hendak menyusul Syeril
"Halo Ver" ucap seorang dari sebrang telfon
"Za kenapa?gw lagi buru-buru nih"
"Lo tau gak, kalau sebenernya Rangga sama Syeril itu gak jadian"ucap Reza
Vero terdiam, ia sangat senang mendengar nya
"Terus?"
"Yah, Syeril pacaran sama Rangga cuman buat balesin dendam Lo aja, dia tau kalau Rangga yang waktu itu udah buat Lo kecelakaan dengan mutusin rem motor loh"
Vero kembali terdiam,dan langsung memutuskan sambungan telepon nya.
Menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.Syeril berjalan, menyusuri jalan sepi dimalam hari dengan pijakan yang terasa lemah,
Bulan telah menampakkan cahayanya, tetapi bintang tidak terlihat padahal ia selalu setia menemani malam, walaupun kehadiran kadang tak terlihat.Ia terus berjalan menyeka air mata yang membasahi pipinya.
Langkah nya terhenti saat sorotan dari lampu mobil mulai terlihat dari belakang nya, dan tak lain adalah Vero
"Vero,,,Lo,,, ngapain?"tanya Syeril yang berusaha tetap santai
"Dasar kurcaci, Lo pikir Lo bisa nutupin air mata Lo dari gw?""Maafin gw"ucapnya seraya menunduk,dan kembali meneteskan air mata
Vero menyeka air mata Syeril dan tersenyum
"Gak ada satu pun orang didunia ini yang boleh buat loh nangis, termaksud gw"
"Syeril Cannebera Zekeisha"
Ia mengangkat kepalanya menatap Vero yang baru saja menyebutkan namanya dengan lengkap
"Will you be my girlfriend?"
"Ihhh, gak kreatif banget, sama aja kek Rangga ngomongnya gitu juga pas lagi nembak"ucap Syeril yang masih tersedu-sedu karna tangisnya.
"Tsuut" "sekarang Lo punya gw, gak nerima penolakan, karna gw gak suka ditolak"ucap Vero santai, seraya mengusap lembut rambut Syeril
"Hikkss, Vero" Syeril menangis kemudian memeluk Vero dengan erat
Sontak ia terkejut karna Syeril yang tiba-tiba menangis dengan keras dijalan, bisa-bisa ia di kira seorang perampok atau pelaku kriminal.Gadis itu justru menangis dengan lebih keras membuat Vero semakin khawatir
"Hwaaa maafin gw"
"Ehh iya gw maafin, asalkan Lo Nerima gw"
Syeil melepaskan pelukan nya dan kembali menatap Vero
"Hikss, hemm,, iya-iya, gw terima"
Pria itu tersenyum lalu menatap kearah jam tangan yang ia kenakan.
"Udah malam, gw anter Lo pulang yah" ucapnya yang dibalas anggukan oleh Syeril.Happy reading
Jangan lupa untuk vote and Coment 🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Teen FictionIni kisah tentang dia yang selalu menjaga hati untuk Cinta pertama nya, menyatat setiap detik kenangan yang ia lalui bersama sosok wanita yang paling ia Cintai. menunggu kedatangan senja, untuk menutupi rasa rindunya dari balik gelapnya malam, mena...