Pagi hari telah menyapa dengan sendu, embun pagi yang masih terlihat didedaunan dengan udara yang masih terasa sejuk.
Syeril terbangun ketika alarm nya berbunyi, mengerjai beberapa kali, lalu berajak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.
Ia menyalakan shower bersiap diri untuk berangkat kesekolah pagi hari,
"Males banget sekolah" ucapnya yang kini tengah terduduk didepan meja rias,bersiap untuk melakukan rutinitas nya sebelum berangkat sekolah,memoleskan beberapa Scincare yang tak pernah terlewatkan.Seperti biasa, dia selalu berjalan menyusuri koridor seraya bersenandung kecil, langkahnya terhenti, saat sepasang mata kini tengah menatapnya dengan intens.
Hal yang paling menyebalkan baginya, dia hanya acuh, dan melangkah kan kakinya.
Brukk "ohh sorry gw sengaja" ucap Dila setelah menabrak Syeril, membuatnya jatuh terduduk.
Jangan lupakan para siswa/i yang masih menatapnya dikoridor sekolah.
"Keliatannya aja lugu,tapi kelakuannya, kaya cabe"cibir Dila seraya memainkan ujung rambutnya.
Syeril berdiri,mencerna ucapan Dila yang berhasil menyulut kan emosinya dipagi hari.
"Ehh Syeril, Lo anak baru, mentang-mentang udah jadian sama Vero bisa ngelakuin hal yang diluar batas" ucap salah satu siswi dengan handphone yang ada pada genggaman nya.
Ia mengernyitkan alisnya bingung, masalah apa yang kini tengah ia hadapi.
"Kalian ngomongin apa sih?"tanya nya heran
"Udah sok polos, pura-pura gak tau lagi, dasar cabe"_Dila.
"Ehh mulut Lo jaga yah!"geretak Syeril seraya mendorong Dila keras hingga terduduk.
"Syeril" panggil Putri dan Alice kompak dari ujung koridor sekolah, berlari kearah Syeril yang terlibat perkelahian dengan Dila.
Putri segera menarik tangan Syeril menjauh dari koridor, menuju kantin yang tidak terlalu ramai.
"Ada apa sih sebenarnya nih?!"tanya heran seraya melepaskan tatapan pada Alice dan Putri bergantian.
Putri menghela nafas,merogoh ponsel dari sakunya ,lalu memberikan nya pada Syeril.
"Lo sama Vero udah ngapain aja?" tanya Alice dengan hati-hati.
Sementara Syeril, wanita itu masih terdiam, ia memutar ingatanya pada satu hari lalu saat ia tengah bersama Vero.
Flashback on :
Sepulangnya dari Mall, Syeril dan Vero kini tengah menuju kerumah Vero
"Lo ini kan jalan kerumah loh"_Syeril
"Tadi bunda nelfon katanya mau ketemu kamu, kangen dia"_Vero
Syeril hanya mengangguk paham."Bunda!!" Panggil nya saat melihat Dewi yang kini tengah memasak salah satu makanan kesukaannya.
"Ehh Syeril duduk nak" ucap Dewi ramah tak lupa dengan senyumannya
"Owh iya bunda lupa, kamu tolong kasih tau Vero yah, suruh dia buat beli bahan masakan, bunda mau bikin kue,nanti kamu bantuin bunda yah?"_Dewi
"Siap bunda" jawab Syeril lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar Vero yang terletak dilantai atas.
Toktok,
"Masuk"
"Ver, disuru bunda beli bahan-bahan untuk bikin kue"_Syeril."Owh iya,Lo ikut yah?"
"Males lah, gw dirumah aja sama bunda"ucapnya
Vero masih sibuk berkutat dengan ponsel nya,memainkan salah satu game kesukaan nya"Vero buruan nanti bunda marah!" _ucap Syeril seraya berkacak pinggang.
Lelaki itu masih tak merespon,
"Vero Lo tuh disuruh Bun..."ucapan Syeril terpotong saat kaki nya melangkah menuju Vero dan terpeleset ntah karna sandal nya yang licin,atau lantai kamar Vero yang licin.Ia terjatuh diatas Vero, matanya membola,menatap Vero dengan sangat detak,
_astaga jantung gw_batin nya panik dan segera bangkit.Sementara Vero, pria itu justru tampak tenang, padahal ia juga merasakan hal yang sama seperti Syeril.
Tanpa mereka sadari, bahwa ada kamera yang kini tengah memotret kejadian mereka beberapa menit yang lalu.
Fllasback off
"Gitu ceritanya"ucap Syeril menjelaskan, sementara Alice dan Putri hanya mengangguk paham."Kalau foto yang ini?"tanya Alice kemudian menunjukan satu foto lagi yang menampakkan Syeril dan Vero dari arah belakang, seperti seseorang yang tengah bercumbu><.
"Ehhh kalian!"Syeril menarik nafas,dan menghembuskan ya.
"Itu gw sama Vero lagi lomba tatap-tatapan, jaraknya emang deket banget, yang kalah nanti bakalan nurutin kemauan yang menang selama satu Minggu" lanjut nya menjelaskan.
"Terus yang menang siapa?"_Putri
"Vero"ucap Syeril malas,saat itu dia benar-benar tidak bisa lagi menahan kegugupan nya ketika menatap Vero dengan jarak yang begitu dekat, hingga pada Akhirnya dia menyerah pada detik-detik terakhir.
"Ser"panggil seorang pria yang tak lain adalah Vero.
"Lo udah liat?"
Syeril hanya mengangguk pelan.
"Pasti ada orang yang selalu ngikutin Lo berdua,dan ngambil momen yang pas buat nyebarin fitnah" ujar Reza yang dibales anggukan.
"Ver, Lo sama Syeril dipanggil dikantor kepala sekolah" teriak Glen
"Mampus deh" gumam Syeril yang mampu didengar oleh Vero.
Ia menggenggam tangan Syeril,menatap manik mata wanitanya dengan lekat, seraya tersenyum,berusaha untuk menyalurkan kekuatan.
.
.
.
.
."Saya udah panggil kedua orang tua kalian"ucap kepala Sekolah tanpa bertele-tele.
"Lo pak, gak bisa gitu dong,ini kan cuman salah paham"ucap Syeril emosi.
"Salah paham? perbuatan kalian itu dapat mencemari nama baik sekolah" lanjut pak Bambang selalu kepala sekolah, tak lupa dengan kepalnya yang botak meling.
Selang beberapa menit kemudian, pintu ruangan terbuka menampilkan dua pasang orang tua yang kini tengah berdiri diambang pintu menatap anak-anak nya.
"Syeril"panggil Ratna dengan mata yang berkaca-kaca.
"Bunda, ini cuman salah paham, Syeril bisa jelasin semuanya" ucapnya dengan air mata yang hampir menetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Teen FictionIni kisah tentang dia yang selalu menjaga hati untuk Cinta pertama nya, menyatat setiap detik kenangan yang ia lalui bersama sosok wanita yang paling ia Cintai. menunggu kedatangan senja, untuk menutupi rasa rindunya dari balik gelapnya malam, mena...