10.Menjauh

16 6 0
                                    

Vero kini tengah berdiri tak jauh dari gerbang sekolah,menunggu kehadiran Syeril ditemani oleh Glen dan Reza yang sangat menikmati roti mereka.
"Lagian Lo mau banget sih dicium sama cewek kaya Dila"ujar Glen seraya meneguk air mineral yang ia bawa
"Kan gw udah bilang, Dila yang tiba-tiba ngelakuin itu, gw aja kaget"tutur Vero dengan mata yang terus melihat kearah gerbang sekolahan.

"Eh Lo jadi pindah Kontrakan kan?"
Glen mengangguk mengiykan pertanyaan Reza
"Pindah dimana?"tanya Vero
"Gak jauh kok dari sekolah,lebih bagus lagi, ada AC,TV,air anget kamar mandi didalem"ucap Glen semangat.
Dia memang tidak tinggal dengan orang tuanya,karna malas satu rumah bersama istri baru dari Ayah Glen, sementara Ibu nya telah meninggal satu tahun yang lalu.

"Mantep banget hidup Lo,sebulan berapa?"tanya Reza penasaran
"30 hari"
Vero menghela nafas panjang,mendengar jawaban dari sahabat nya itu "jangan bilang warnet sebelah rumah bokap Lo itu,sejam enam puluh menit"
"Wih hebat lu, tau-tauan"
Vero dan Reza hanya menggeleng kan kepalanya,lelah dengan sikap Glen yang tampak sangat bodoh.

Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti tepat didepan gerbang sekolah, menampilkan wanita yang sedari tadi Vero tunggu
"Makasih yah Kevin"ucap Syeril sebelum menutup pintu
"What,Kevin!" Kaget Glen dan Reza bersamaan,sementara Vero hanya terdiam, lalu melangkahkan kaki jenjangnya menjauh dari gerbang sekolah.

"Vero, Vero!!!"panggil Glen dan Reza yang kini telah menyamakan langkah nya
"Kevin bukannya saudara Lo yah?anak dari Adiknya Tante Dewi kan?"
Lelaki itu hanya mengangguk, menghentikan langkahnya,menatap kearah Reza dan Glen bergantian
"Kalian bantuin gw yah, buat deketin Syeril lagi"ucap Vero yang memohon.

"Lo mau kita gimana?"tanya Glen yang tak mendapatkan respon dari Vero, tampaknya ia juga masih bingung hingga bel sekolah berbunyi tanda bahwa pembelajaran akan segera dimulai.

Brukk     untuk ketiga kalinya dia menabrak seseorang disekolah "sorry gw gak sengaja" ucap Syeril pada pria yang baru ia tabrak.
"Gak masalah, Lo gak papa kan?"tanya pria itu seraya menjulurkan tangan nya untuk membantu Syeril berdiri
Gadis itu menerima uluran tangan dari pria yang kini tengah berdiri dihadapannya.

"Gw buru-buru, bye"ucap pria yang belum ia ketahui namanya
Syeril menghela nafas panjang lalu melanjutkan langkahnya "eh Syer Lo baru dateng?" ucap Alice
"Iya,gw telat bangun tadi"ucapnya santai dan langsung mengeluarkan buku dari dalam tasnya.

********
Syeril Alice dan Putri kini tengah menikmati makannya dikantin,lain halnya dengan Vero yang kini tengah bingung, memikirkan cara agar Syeril tidak marah lagi kepadanya
"Udah lah, kita kekantin aja dulu, nanti kita cari solusinya sekalian makan"tutur Glen yang diangguki oleh Reza.
Vero hanya diam tak menjawab, "yok ah" Lanjut Reza yang langsung menarik tangan Vero keluar dari kelas.

"Hai!" Sapa seorang pria pada Syeril
"Lo yang tadi pagi kan?"tanya Syeril kaget
Pria itu terkekeh "gw Rangga"ucapnya memperkenalkan diri
"owh gw Syeril"
"Murid baru yah?"Syeril hanya mengangguk seraya melahap makanan yang ia pesan tadi.

"Eh Ver, itu kan Rangga"ucap Reza kaget seraya menepuk pundak Vero
"Dia ngapain duduk sama Syeril?mereka kenal?"lanjut Glen.
Lelaki itu terdiam sejenak, matanya menatap kearah Rangga yang tampak asyik berbincang dengan Syeril.

Vero menghampiri bangku Syeril lalu menariknya menjauh dari Rangga "Lo apaan sih, dateng-dateng langsung narik gw"Rangga hanya bisa menatap Vero dan Syeril yang tampak nya sebentar lagi akan berdebat.
"Jangan deket-deket sama dia"tutur Vero dengan raut wajah yang tampak sedikit marah.
Syeril meneguk salivanya, jika sudah seperti ini, Vero terlihat sangat menakutkan,dia lebih terlihat seperti Vampir yang haus akan darah.

"O"hanya satu huruf singkat yang keluar dari mulut Syeril,membuat Vero menghela nafas frustasi
"Gw minta maaf"
Wanita itu mengernyitkan dahinya,seraya melipat kedua lengannya didepan dada.

"Untuk?"
"Yah untuk semua hal yang udah gw lakuin dan itu bikin Lo gak nyaman"
"Syeril, please, gw gak bisa jauh-jauh dari Lo" lanjut Vero yang tampak memelas
Ia hanya menyentil dahi Vero dan tertawa
"Kok Lo ketawa"
"Muka Lo lucu" lanjut Syeril seraya berjalan menjauh dari Vero.

Happy reading yah 🤗 jangan lupa Vote and Coment

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang