Diasha 17 tahun
Bisakah aku mengatakan bahwa Bibi dan istri pamanku adalah orang yang paling kolot dimuka bumi ini?
Biarlah dosaku berlipat ganda.
Tapi siapa anak yang masih sabar ketika orangtuanya dihina saat kondisi seperti ini?
"Wajar saja, makanan mereka tidak pernah higenis"
"Mereka juga sering makan makanan cepat saji seperti Indomie. Tidak mengkonsumsi vitamin dan susu tapi berani bertaruh nyawa makan Indomie setiap hari"
Ayolah!! Apa mereka mempunyai mata batin hingga lancang mengukir kata 'Makan Indomie setiap hari'
Dua wanita kaya raya itu datang sekitar tiga jam yang lalu. Didepan mereka begitu baik memberi kata-kata semangat untuk ibu namun dibelakang--Haruskah kujelaskan?
Wahhh, begitu indah ucapan mereka hingga rasanya aku ingin menjambak sanggul rambut mereka yang membengkak itu!!
Usus buntu terjadi karena makan Indomie, begitu?
Sedikit aku merasa bangga, aku orang yang bodohnya minta dikasihani langit dan bumi saja tahu mengapa Usus buntu bisa terjadi.
Dan mereka? Gadget canggih, komputer lengkap,free WiFi dan apa lagi yang mereka punya?
Dosaku bertambah di lembaran buku ini lagi.
Jangan menjadi orang bodoh hingga berani mengatakan kalau Usus buntu terjadi karena mie. Mungkin iya karena makanan cepat saji berpengaruh!! Tetapi bukan itu penyebab utama nya.
Ah! Harusnya tadi ku labrak saja mulut dua wanita bongsor itu.
"Akan ku peringatkan anak-anak ku untuk tidak memakan Mie, jangan sampai terjadi seperti ini"
"Aku juga, tidak akan memakan mie instan lagi"
Aku menyesal lagi karena tidak menertawai mereka. Kuperjelas, Ibu memang menyediakan mie instan tapi kami tidak memakan makanan itu setiap hari. Saat terburu-buru atau tidak sempat memasak saja.
Bahkan Ibu melarang kami makan mie instan sering-sering dan mereka dengan mudah mengatakan SETIAP HARI.
Pantas saja setiap berkunjung mereka membuka kulkas, ternyata ini salah satu tujuannya.
Bergosip dan merendahkan orang lain. Memangnya dengan merendahkan orang lain, bisa membuat kita jadi tinggi? Orang berada tidak pernah mengerti.
Dokter bilang perut ibu terinfeksi karena suatu benturan keras selain itu Ibu juga sering terlambat makan bahkan melupakan makan. Dia tidak ingat sudah makan atau belum, baginya pekerjaan yang selesai dengan baik adalah tujuan utama.
Ibu membenarkan ucapan Dokter. Tepatnya dua bulan yang lalu, Ibu bilang ia terjatuh karena mengangkat pupuk. Saat itu padi diserang hama, ibu tidak sabaran menunggu Ayah jadi wanita hebat itu memaksakan diri untuk mengangkat pupuk dan memupuk padi sendiri.
Katanya biar cepat jadi tak sabaran menunggu Ayah. Begitulah ibuku.
1 jam berlalu tidak ada tanda-tanda operasi sudah selesai. Lampu didalam masih menyala, pintunya juga ditutup rapat-rapat.
Aku duduk berjauhan dari ChaCha. Dia dikursi depan ruang operasi sedangkan aku sedikit lebih jauh. Didepan kamar mayat, otak kosong ku memang begitu.
Beruntunglah tidak ada hantu yang mengajakku bicara.
Jika adapun mungkin sudah ku respon dengan dua pertanyaan,
Bagaimana disana? Lebih menyenangkan jadi hantu atau manusia?
"Ayo, sebentar lagi operasi selesai"
Aku melonjak kaget, sambil memegangi dadaku yang berdenyut kesetanan. Kupikir ada hantu yang sungguh-sungguh mengajakku bicara.
Raut wajah ChaCha datar sekali, tiada dosa saat ia berhasil membuat jantungku berpindah ke dengkul.
"Banyak manusia jangan bicara sama setan" Ucapnya berat.
Aku tergelak mendengar nya. ChaCha berpikir kalau aku sudah gila rupanya.
"Ucapan bibi jangan masukkan ke dalam hati, ayolah" Setelah itu ChaCha berjalan menjauhiku.
Dari belakang aku mengikutinya. "Kau mendengarnya juga?" Seolah akrab aku bertanya pada ChaCha.
Kami berjalan beriringan padahal selama ini kami selalu menjauh. Berdiri sampingan saja tidak sudi.
ChaCha menaikkan bahu acuh,ia berjalan semakin cepat. "Aku tak sudi menyakiti diri sendiri, yang rugi diri sendiri juga kan?"
Begitu katanya. Butuh waktu lama untukku mencerna ucapan ChaCha. Kami sampai didepan pintu ruangan itu dan duduk di salah satu kursi panjang yang disediakan.
"Kau sudah makan?" ChaCha bertanya lagi. Aku mengeleng, belum lapar dan tak minat makan.
"Menjalani hidup butuh asupan makanan. Makanlah"
Kakakku itu aneh,aneh sekali hari ini. Ia berhasil mengotak-atik isi hatiku.
Lihat dia!! Dia itu benci padaku, dia jahat,dia buruk dan dia sangat sombong!!
Tapi kenapa sekarang ia seperti ini?
Jangan hancurkan harapanku dan jangan buat aku berharap. Lebih baik terus disakiti jika ujung-ujungnya sama saja, aku lemah.
Setelah sekian lama kami berbicara banyak hal. Tidak terlalu penting namun berhasil menemani nasi yang ku makan habis tak tersisa apapun.
Untunglah aku belum berharap.
Benar dugaan ku!!
Dia,kakakku yang aneh itu kembali seperti semula. Melupakan perbicangan hangat kami disela menunggu Ibu.
Aku bahagia operasi Ibu berhasil namun aku sedih ChaCha kembali menjadi es batu, sangat dingin hingga tak dapat ku sentuh.
Tapi kami pernah bersama. Itu intinya.
Secara bersamaan luka dan kebahagiaan bisa muncul, kapan saja dan kepada siapa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat dari ChaCha (TAMAT)
Teen FictionBagian sederhana dari kehilangan. Karena kata mereka, kehilangan yang paling menyakitkan adalah kehilangan yang dipisahkan oleh kematian. Tapi pernahkah kalian berpikir,saat seseorang sudah menghembuskan nafas terakhirnya, apakah orang itu sudah b...